SMA 0.2

203 10 5
                                    

Mengetuk bintang di bawah sana adalah salah satu apresiasi paling membahagiakan, jadi... maukah berbuat kebaikan??

*
*
*
*


Acara misterius

Setelah reuni itu berakhir lita segera pulang ke rumahnya,sebab ia sudah berjanji tidak akan pulang malam karna akan menghadiri pertemuan atau lebih tepatnya pesta antar kolega bisnis papanya.

“assalamualaikum ma,lita pulang” ucapnya berteriak sambil merebahkan diri di atas sofa ruang tamu rumahnya dengan memejamkan mata,namun ketenangan lita tak bertahan lama sebab suara cempreng sang mama membuyarkan semuanya.

“sayang coba liat gaunnya,kamu mau pilih yang mana,ada merah,hitam,putih sama ini nih jagoan mama warna biru muda yang bakalan cocok banget sama kamu” ratna tampak antusias memilihkan gaun untuk putri tercintanya,sebab ini adalah malam yang penting dan tak boleh di lewatkan.

“ma kok banyak banget sih? Dan kenapa mama terlalu antusias sama acara ini,kan Cuma acara bisnis biasa ma” lita heran kenapa persiapan sang mama sampai se parah ini. Ia mulai curiga perihal adanya udang di balik tempurung,eh! Di balik batu nder...

“ iya dong sayang,pokoknya malam ini kamu harus cantik maksimal,mama nggak mau ada kekurangan apapun,dan jangan tanya apa dan kenapa karena mama nggak mau jawab” ratna berucap dan pergi begitu saja menuju kamarnya,meninggalkan lita yang masih kebingungan.

“ih mama jawab dulu dong ini aku mau nikahan atau apa? Kok bajunya gini semua” lita berteriak kesal,kenapa mamanya itu egois sekali,dan gaun-gaun ini? Astaga benar-benar menambah kebingungan lita,bagaimana tidak! Lihat saja gaunnya tidak ada yang masuk kategori untuk acara bisnis,mereka lebih cocok dipakai untuk acara kondangan.

“ANGGAP AJA KAMU EMANG MAU NIKAHAN!” teriak ratna dari dalam kamarnya,semenjak anak gadisnya itu tinggal di jepang ia jauh lebih cerewet,atau mungkin dia yang terlalu antusias? Sudahlah sebaiknya ia juga bersiap-siap untuk nanti.

Lita hanya mendengus dan memilih menonton televisi di ruang tamu,melepas lelah walau sejenak,saat sedang asyik menonton papanya aryo pulang dari kantor dan berjalan melewatinya,lita berpikir mungkin bertanya pada sang papa lebih baik dari pada mama.

“paa,sebenernya nanti kita mau ke acara apa? Liat tuh mama masa iya nyiapin aku gaun aneh-aneh begitu” ucap lita manja lalu mengayunkan lengan papanya.

Aryo meneliti gaun-gaun yang berjajar rapi di gantungan,melihatnya saja sudah membuat aryo tertawa,bisa-bisanya istrinya itu menyiapkan gaun pernikahan jaman dulu,dan gaun yang berwarna biru muda adalah gaun milik ibunya saat menikah dahulu,berarti gaun itu adalah gaun pemberian ibunya pada ratna,dan sekarang istrinya itu akan mewariskannya pada sang anak. Ada-ada saja!

“udah nggak usah di pikirin ya,dan gaun-gaun ini emang nggak cocok buat kamu,kamu pake aja gaun lain yang lebih modern dan modis” aryo mengusap lembut kepala putrinya lalu pergi menuju kamar dengan cepat,takut anak gadisnya itu akan bertanya tentang acara ini.

“pa tunggu dulu,ini sebenernya kita mau kemana?” lita benar-benar frustasi, papa dan mamanya sama saja,tidak mau memberi informasi apapun padanya.

“tau ah,mending siap-siap dulu” lita akhirnya menyerah,semuanya akan sia-sia dan hanya membuang tenaganya saja.

*****

Malam ini bima dan keluarga akan mengikuti acara rekan bisnis papanya yang katanya akan mengadakan pertunangan anak mereka,sebenarnya ia tak ingin ikut namun sang ayah memaksa,terpaksa ia hanya bisa menurut dan pasrah.

“bima,nanti kamu ajak tesa ya,sekalian mama sama papa mau ngenalin dia sama kolega bisnis kita”  sarah sebenarnya enggan mengajak tesa,namun sekarang situasinya berbeda,gadis itu adalah calon menantunya,tidak ada pilihan untuknya selain mengajak gadis itu.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang