DUA SATU

1.7K 69 0
                                    

Semakin hari hubungan Lita dan Bima semakin bertambah dekat,mereka selalu bersama-sama bahkan saat di sekolah,sampai satu sekolahan menjuluki mereka best couple.

"Rain,lo liat deh Bima sama Lita,makin hari makin deket aja ya"
Ucap Vira,teman satu kelas Raina saat melihat Bima dan Lita berlalu melewati mereka.

"Apaan lo,mending pergi deh,ganggu aja"
Ucap Raina yang masih menatap tajam ke arah Bima dan Lita.

Nyali Vira langsung menciut mendengar gertakan Raina,ia se segra mungkin menjauh dari raina.

Raina lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Hallo"

......

"Sesuai rencana,lo harus lakuin apa yang udah gue suruh,lo ngerti kan?"

........

"Oke"
Ucap Raina lalu memutuskan sambungan telfonnya.

"Awas lo Aprilita,sekarang lo boleh bahagia,tapi nanti...chk,tunggu aja"
Ucapnya sambil tersenyum jahat.

***

"Yang,suapin dong"
Ucap Bima sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

"Apaan sih,ngak usah manja deh kamu,gunain tuh tangan"
Ucap Lita tanpa peduli terhadap kekasihnya itu.

"Jahat amat sih,ngak kasian nih liat tangan pacarnya kayak gini"
Ucap Bima sambil menyodorkan kedua tangannya yang di balut dengan perban.

"Siapa suruh ikut tawuran,kan gini jadinya"
Ucap Lita kesal pada kekasihnya itu,ia marah karena Bima mengikuti tawuran antar sekolah yang sama sekali tidak bermanfaat untuk dirinya.

"Ya mau gimana lagi yang,aku sebagai cowok sejati harus ngelakuin itu untuk ngelindungin se.."

Belum sempat bima menyelesaikan ucapannya Lita langsung memasukkan satu bakso berukuran besar ke dalam mulut bima.

"Makan tuh bakso,setelah ini ikut tawuran lagi ya,abis itu aku kuburin kamu idup-idup"
Ucap Lita lalu berlalu meninggalkan Bima yang sudah tersedak dengan bakso yang ada di mulutnya.

"Sayang,tungguin napa,ini bakso siapa yang bayar coba,malah dompet ketinggalan lagi"

Ucap Bima yang berlalu meninggalkan kantin tanpa membayar makanan yang di pesan Lita.

****

Lita berjalan menuju ke taman belakang sekolah,ia sengaja menghindar dari bima karena masih merasa kesal dengan kekasihnya itu,ia lalu duduk di bangku di bawah pohon besar yang rindang yang sejuk.

"Hai,ta"
Ucap sari yang tiba-tiba datang mengagetkan lita.

"Eh,lo ngapain di sini"
Ucap lita bertanya.

"Lit,ikut gue yuk,gue mau ngajak lo ke gudang bentar,tadi pak hafiz nyuruh buat ngambil bola foli"
Ajak sari pada lita.

"Ya udah yuk"
Ucap lita mengikuti sari yang sudah lebih dulu darinya.

Setelah berjalan beberapa lama akhirnya mereka tiba di gudang tempat menyimpan barang-barang seperti peralatan olahraga.

"Masuk"
Ucap sari yang tiba-tiba menarik tangan lita kasar,lita lansung terkejut akan perbuatan sahabatnya itu.

"Sar,lo apaan sih tarik-tarik gue.."

"Akhirnya lo bawa juga nih anak ke sini"
Ucap seseorang dari arah belakang.

"Sesuai yang lo minta"
Ucap sari tersenyum jahat.

Lita yang melihat dibuat tidak percaya dengan apa yang sari katakan.

"Sar,ini kenapa sih?"
Tanya lita yang masih heran.

"Chk,gak usah sok polos bisa gak sih lo,jelas-jelas sari gak pernah anggap lo sahabat dia"
Ucap Raina kesal.
Ya,yang menyuruh sari membawa lita ke gudang adalah Raina.

"Gak,gak mungkin sari khianatin gue,kita udah sahabatan dari lama"
Ucap lita tak percaya.

"Tapi sayangnya,gue emang gak pernah anggap lo sahabat gue"
Ucap sari enteng.

"A-apa?"
Ucap lita yang mulai menitikkan air matanya,orang yang selama ini ia sayangi ternyata seorang pengkhianat.

"Na,mending lo urus ni anak,gue mau ke kelas dulu"
Ucap sari lalu pergi meninggalkan lita bersama Raina.

"Kasian ya lo,dikhianatin sahabat sendiri"
Ucap Raina sambil tertawa.

"Mau lo APA?"
Tanya lita.

"Mau gue?? Chk.. gue mau lo putusin Bima"

"emang hak lo apa nyuruh-nyuruh gue"
Ucap lita yang mulai terbawa emosi.

"Emang gue gak punya hak,tapi kalo lo gak putusin dia... nyawa Bima akan jadi taruhannya.gue gak pernah main-main sama omongan gue,ngerti lo"
Ucap Raina lalu menjambak rambut lita kasar.

"Dan satu hal lagi...
Diantara gue dan Bima,gak pernah ada kata PUTUS"
Ucap Raina lalu pergi meninggalkan lita yang sudah terduduk lemas di gudang tersebut.

Setelah kepergian Raina lita meluapkan segala emosinya dengan menangis di gudang sampai pelajaran sekolah telah usai.

***

Setelah jam pelajaran terakhir usai,Bima lalu segera menuju ke kelas lita,ia tidak sabar bertemu dengan kekasihnya itu,sekaligus ingin meminta maaf atas perbuatan yang ikut tawuran,namun saat sudah tiba di kelas lita,Bima tidak melihat keberadaan lita di kelas tersebut.

"Eh,lo liat Lita gak"
Tanya Bima pada sari yang saat itu sedang membereskan bukunya.

"Gak"

"Loh,lo kan sahabatnya,masa gak tau sih"

"Sahabat??? Sekarang udah enggak deh kayaknya"
Ucapnya lalu meninggalkan Bima yang masih bingung.

Bima lalu mengambil ponselnya dan berniat menghubungi kekasihnya itu,namun hal itu ia urungkan karna melihat lita yang berjalan menghampirinya.

"Kamu kemana aja sih,aku khawa.."

"Ikut aku"
Ucap lita lalu menarik tangan bima masuk ke dalam kelasnya.

"Aku mau kita putus"
Ucap lita ti the point.

Bima menatap tak percaya ke arah Lita,ia berpikir sebesar itukah kesalahannya sehingga lita memutuskan hubungan mereka?.

"A-apa,kamu pasti becanda kan"
Ucap bima tertawa.

"GUE serius Bima,mending lo cari orang lain yang lebih baik dari gue"
Ucap lita lalu berniat pergi,namun tangannya dicegat oleh bima.

"Apa alasannya?"
Tanya bima serius.

"Gue suka sama lo tanpa alasan,dan gue mutusin lo juga tanpa alasan,gak semuanya harus pake alasan"
Ucap lita lalu berlalu meninggalkan Bima.

"Dan gue juga gak punya alasan buat terima keputusan lo ini"
Ucap Bima yang menghentikan langkah lita.

"Terserah lo mau terima atau enggak,yang jelas menjauh dari kehidupan gue"
Ucap lita lalu benar-benar pergi meninggalkan Bima dalam keadaan yang bercampur aduk.

Bersambung.....

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang