Gadis berambut panjang itu tiba disebuah rumah yang tidak kalah mewah dengan rumah Tuan Cho Kyuhyun. Entah ini rumah siapa ia tidak tahu, sebab Jiwon yang memintanya mengarahkan taksi kemari. Begitu ia menginjakkan kaki di teras rumah mewah itu, seorang pria dengan pakaian sangat rapi berserta beberapa pria berbadan kekar langsung menyambutnya. Takut? Tidak juga, ia hanya penasaran dengan rumah ini beserta penghuninya.
Sedangkan Jiwon tersenyum pada pria yang berpakaian rapi, sebab pria itu memiliki kemampuan istimewa seperti So Hyun. Setelah melihat sebuah senyuman dari Jiwon, pria bernama Park Seo Joon itu langsung menghampiri So Hyun dan tersenyum ramah padanya.
"Namamu Cho So Hyun, kan?" Seo Joon bertanya pada gadis cantik dihadapannya dan So Hyun nampak mengangguk pelan.
"Bagaimana Anda tahu namaku?" So Hyun balik bertanya, namun ia tidak mendapat jawaban karena pria itu malah menggandeng tangannya dan mengajak ia masuk.
Jelas saja So Hyun menganggap ini sebagai tanda bahaya, hingga tanpa ragu ia membanting tubuh Seo Joon ke lantai dan dalam sekejap beberapa pistol mengarah tepat ke kepalanya. Pria berbadan kekar itu yang mengarahkan pistol padanya, membuat ia tahu bahwa mereka adalah pengawal.
Di sisi lain Seo Joon nampak meringis kesakitan dan ia mendapat tatapan prihatin dari Jiwon. Ia tidak menyalahkan So Hyun dalam hal ini, sebab ia memang salah karena tidak percaya pada ucapan Jiwon. Ia pernah diberitahu oleh Jiwon bahwa So Hyun sangat pandai bela diri, jadi jangan membuat dia merasa terancam jika tidak ingin diajak berkelahi apalagi sampai dibanting.
"Jauhkan pistol kalian! Aku datang kemari dengan cara baik-baik, tapi dia membuatku merasa terancam dan tidak nyaman. Jadi pintarlah menilai ini salah siapa!" So Hyun bicara dengan nada tidak sopan pada para pria yang masing mengarahkan pistol padanya.
Takjub. Seo Joon dibuat takjub oleh ucapan So Hyun, sekarang ia tahu kalau gadis itu tidak memiliki rasa takut sedikitpun. Seo Joon kembali berdiri dan kembali tersenyum ramah pada So Hyun, kini ia yang agak takut pada So Hyun. Biasanya seorang gadis akan lembut dan menangis jika terancam, tapi So Hyun sungguh sangat berbeda. Ia suka karakter So Hyun, tegas dan cepat.
"Ini salahku. Maaf sudah membuatmu merasa terancam dan perkenalkan, aku Park Seo Joo, teman Kim Jiwon. Aku juga bisa melihat keberadaan makhluk tidak kasat mata, sama sepertimu. Apa sudah jelas sekarang?" Seo Joon menjelaskan dengan cukup panjang lebar, sebelum ia kembali dibanting oleh So Hyun.
So Hyun hanya terdiam dan menatap Seo Joon dengan tatapan tidak suka. Cukup tahu, So Hyun akan selalu mengingat kesan buruk saat pertama kali bertemu maka akan sulit baginya untuk memberi tatapan ramah pada Seo Joon saat kejadian kurang mengenakkan tadi terus terngiang di otaknya. Ia sangat benci ditarik secara paksa dan laki-laki bernama Park Seo Joon sudah melakukan itu padanya, bahkan saat ia belum tahu namanya.
Demi apapun, Seo Joon sadar betul ada ketidaksukaan pada tatapan So Hyun dan ini membuat ia merasa sudah mengibarkan bendera perang. Jika saja ucapan Jiwon benar kalau So Hyun sangat kuat, maka kesalahan besar karena berani mencari masalah besar dengan gadis bertampang cantik namun dingin seperti So Hyun.
"Baiklah. Ayo masuk, aku akan menunjukkan sesuatu." Ucap Seo Joon, setelah ia memberi isyarat pada anak buahnya untuk menurunkan senjata kemudian ia mempersilahkan So Hyun masuk. Asal tahu, ini pertama kalinya seorang Park Seo Joon, Ketua Gangster, mempersilahkan tamu masuk seakan tamu itu adalah seorang penguasa.
So Hyun menoleh sekilas pada Jiwon dan ketika Jiwon mengangguk, ia langsung mengikuti langkah Seo Joon. Ia diajak ke lantai 2, kemudian masuk ke sebuah ruangan yang sangat mirip dengan ruang rawat inap VIP rumah sakit, lengkap dengan seseorang yang terbaring di ranjang dan memakai peralatan medis sebagai penunjang hidupnya. Jangan lupakan Dokter dan Perawat yang sekarang menghampiri Seo Joon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fanfiction"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"