Jika biasanya wajah Kyuhyun terlihat dingin, kini justru terlihat begitu menyedihkan. Disaat seluruh penghuni kediaman keluarga Cho telah beristirahat, ia malah berdiam diri di perpustakaan pribadinya sembari menangis. Ia belum percaya Jiwon sudah meninggal dan lebih tidak percaya karena ia menangisi wanita yang begitu dibencinya. Wanita yang meninggalkannya begitu saja dan memilih pria lain, tanpa ia tahu apa alasannya.
Seharusnya kematian Jiwon tidak lagi menjadi urusan, bukan? Bukan lagi masalahnya jika Jiwon meninggal, ia juga sepatutnya tidak bersedih apalagi sampai terisak seperti ini. Namun, ia sungguh tidak bisa untuk tidak bersedih ataupun tidak menangis ketika mengetahui wanita yang sebenarnya sampai sekarang masih ia cintai telah tiada.
"Aku ingin kau hidup untuk melihat kebencianku, bukan mati dan membuatku seperti ini!" Kyuhyun bicara seorang diri dan ia tidak tahu bahwa sekarang So Hyun sedang berada di luar, sebab khawatir setelah isak tangisnya.
Tadinya So Hyun ingin mengambil buku untuk dibaca karena ia tidak bisa tidur, tapi tidak jadi setelah mendengar isak tangis sang Tuan Cho. Ia tidak tahu siapa yang dibicarakan oleh Tuan Cho, hanya merasa bahwa Tuan Cho sedang merasa sangat kehilangan. Ia ingin masuk, lalu memeluk Tuan Cho. Tetapi, ia tahu bahwa Tuan Cho tidak akan pernah menyukai pelukkannya.
Tuhan, apa aku adalah satu-satunya anak yang tidak bisa memeluk seorang Ayah?
Aku sungguh ingin dipeluk dan juga memeluk Ayahku. Tapi, kenapa aku tidak bisa mendapatkannya? Apa aku kotor sampai Ayahku tidak ingin memelukku? Harus bagaimana lagi aku menarik perhatiannya?
Aku ingin Tuan Cho peduli padaku, Tuhan. Aku menginginkan kasih sayang dari Ayahku.
Hati kecil So Hyun bicara dan tepat setelah itu Kyuhyun keluar, hingga Kyuhyun bisa melihat dengan jelas tetesan air mata So Hyun. Sementara So Hyun bisa melihat mata sembab Kyuhyun karena terlalu lama menangis dan ya, mereka saling menatap satu sama lain. Tidak ada sepatah kata yang terucap dari mulut keduanya, mereka hanya terdiam selama beberapa saat sebelum salah satu dari mereka akhirnya memutuskan untuk pergi. Bukan Kyuhyun, melainkan yang pergi adalah So Hyun.
So Hyun sadar Tuan Cho tidak suka melihat keberadaannya, maka dari itu ia memilih pergi dari hadapan sang Tuan Cho dan ia juga berpikir untuk pergi dari rumah ini. Akan lebih baik jika ia tidak di sini, ia sudah cukup dewasa untuk hidup sendiri dan mencari uang sendiri. Ia akan berusaha keras agar tidak lagi menggunakan uang Tuan Cho, ia akan pergi secepatnya.
Di sisi lain, Kyuhyun nampak menatap punggung So Hyun sampai gadis itu menghilang dari pandangannya. Ia lega So Hyun baik-baik saja, setelah sempat pingsan. Sejujurnya, Kyuhyun baru menyadari bahwa hubungan ia dan So Hyun sangatlah dingin. Tidak ada kata, meski saing bertatap muka. Tidak ada komunikasi, kecuali saat bertengkar. Sangat sesuai dengan harapannya.
****
Tangan usil akan selamanya usil, tidak peduli apapun yang terjadi. Setidaknya itulah yang So Hyun ketahui sekarang, ketika teman Yeri, Lisa, menjatuhkan tas yang sudah ia simpan dengan baik di atas meja. Ini bukan pertama kalinya tangan usil Lisa beraksi, namun ini sudah kesekian kalinya, sama banyaknya dengan perkelahian ia dan Yeri.
Setelah berbuat usil, maka Lisa akan selalu mengatakan. "Uppss! Aku tidak sengaja, Cho So Hyun."
So Hyun menahan emosinya sekarang, maka ia tidak menanggapi ucapan Lisa dan memilih untuk mengambil tasnya dan kembali meletakkannya diatas meja. Hanya saja, setelah itu sang pembuat masalah paling nomor 1 kembali beraksi, siapa lagi kalau bukan Kim Yeri.
Dengan sangat sengaja Yeri menumpahkan jus jeruk ditas So Hyun, lalu menunjukkan wajah tanpa rasa bersalah sedikit pun. Tapi lagi-lagi So Hyun menahan emosinya, ia meraih tas dengan kasar dan keluar dari kelas. Ini adalah hari penting, jadi ia tidak akan berkelahi lalu pulang dalam keadaan kacau. Ia tidak ingin membuat Bibi Yi Jae marah dihari ulang tahunnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/148209998-288-k167084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fanfic"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"