Senyuman itu, senyum yang tidak pernah muncul semenjak ia tahu tentang kebencian. Kini, senyumannya kembali, untuk wanita yang telah bersusah payah melahirkannnya. Sudah lama ia terus diam menahan kebencian yang terus menerus tertuju padanya, hingga menangis begitu dadanya sesak melihat Tuan Cho tidak pernah mau menatapnya. Sekarang waktunya ia untuk bangkit dan benar-benar pergi dari hadapan Tuan Cho.
Jika sudah jelas tidak diinginkan, untuk apa masih berada di sisinya? Lebih baik pergi dan mencari kehidupan baru dengan sosok Ibu yang selama ini ia pertanyakan keberadaannya. Ia belum begitu tahu kenapa Ibunya pergi ketika ia baru berusia 5 bulan, yang Ibunya katakan hanyalah terjadi sesuatu yang mengharuskannya pergi.
Ibunya akan mengatakan semuanya saat ia sudah benar-benar sehat dan tentunya lulus dari sekolah dengan nilai yang bagus. So Hyun tahu itu hanya alasan Ibunya saja, agar ia rajin belajar karena pernah mengatakan ingin berhenti sekolah. Tapi baiklah, ia akan berusaha mendapat nilai terbaik untuk membuat Ibunya bangga.
"Makanlah buahnya, jangan hanya menonton saja." Jiwon bersuara, sembari duduk di sebelah So Hyun yang asik menonton drama.
"Aku sudah makan buahnya tadi dan jangan pernah meletakkan anggur di piringnya, Bu!" Kekesalan terdengar jelas ketika So Hyun bicara, sebab Jiwon pernah menaruh anggur di piring yang penuh dengan buah dan meminta ia memakannya. Lebih baik ia makan ramyun super pedas, dari pada harus makan anggur.
"Memangnya ada apa dengan anggur? Kenapa kau tidak menyukai buah seenak itu?"
Wajah So Hyun seketika berubah murung, seperti orang yang menyimpan begitu banyak kesedihan di dalam hatinya. Ia bahkan langsung mematikan tv, sebab ada iklan minuman rasa anggur. Ia benar-benar memiliki kenangan buruk dengan buah bernama anggur, sangat-sangat buruk.
"Saat berusia 5 tahun, ada anak kecil yang melempariku dengan anggur busuk hingga baju hadiah ulang tahun dari Bibi Yi Jae menjadi kotor. Aku tahu harga baju tidak murah dan Bibi Yi Jae membelinya dengan susah payah, jadi aku berjanji untuk menjaganya dengan baik. Tapi, aku gagal melakukannya. Aku membenci anggur karena hal itu, meski tahu anggur sebenarnya tidak salah." So Hyun sampai meneteskan air mata ketika menceritakan semua ini, sebab mengingat bagaimana perlakuan yang ia terima dulu hanya karena ia tidak punya Ibu dan dibenci oleh Ayahnya sendiri.
Memang salahnya jika saat itu tidak punya Ibu? Salahnya jika ia dibenci? Hingga karena ia tidak punya Ibu dan dibenci oleh Ayahnya sendiri, bukan berarti ia adalah anak haram. Tapi, mulut anak-anak itu selalu saja menyebutnya anak haram.
Jiwon ikut meneteskan air mata setelah mendengar cerita So Hyun dan ia serasa menjadi Ibu terburuk di dunia ini, sebab membiarkan anaknya memgalami hal buruk seperti itu. Namun, sebuah perjanjian membuatnya tidak bisa melindungi So Hyun dari perlakuan buruk orang-orang yang tidak menyukainya. Membuat ia tidak bisa memeluk So Hyun ketika menangis dan ia tidak bisa melihat pertumbuhan anaknya sendiri.
Tangan lembut Jiwon, yang penuh kasih sayang membawa So Hyun ke dalam pelukannya dan membelai rambut gadis itu. "Maaf karena Ibu mengingatkanmu pada kenangan buruk itu." Ucap Jiwon, lalu mengecup kepala So Hyun.
"Tidak apa-apa. Oh! Dimana Park Seo Joon? Aku ingin mengatakan sesuatu padanya." So Hyun melepas pelukkan Jiwon, dan ia seketika mendapat tatapan agak tajam dari Ibunya.
"Baiklah, Paman Seo Joon. Di mana dia? " So Hyun memperbaiki kalimat yang menurutnya Ibunya salah, padahal menurutnya sudah benar.
****
Sudah tiga hari berlalu setelah Kyuhyun ke luar dari rumah sakit dan Kyuhyun merasa ada yang berbeda di rumahnya. Sepi, hanya satu kata itu yang menggambarkan apa yang Kyuhyun rasakan. Bibi Yi Jae sudah mengundurkan diri, sebab tahu kalau So Hyun tidak ada lagi disini dan wanita paruh baya itu terlihat sangat sedih karena tidak tahu dimana keberadaan So Hyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fiksi Penggemar"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"