Hujan kembali mengguyur Seoul hari ini, dengan sangat derasnya dan tanpa rintik kecil terlebih dulu. Membuat pria yang sejak tadi menatap makam Ayah dan Ibunya langsung berlari untuk kembali ke mobilnya.
Baru beberapa langkah pria bernama Cho Kyuhyun itu berlari, ia kembali berhenti karena merasa ada sesuatu yang berbeda. Kepalanya tidak lagi terkena hujan, padahal sekarang hujan sedang turun dengan deras-derasnya.
Kyuhyun membalikkan badannya dan melihat seorang gadis cantik sedang berdiri sambil memayunginya, sedangkan dia kehujanan. Cho So Hyun, itulah gadis cantik yang memayungi Kyuhyun.
"Aku tidak ingin Anda sakit. Jadi, pakailah payungku." So Hyun meraih tangan Kyuhyun, dan memberikan payungnya agar Kyuhyun tidak sakit.
Setelah memberikan payung pada Kyuhyun, So Hyun mulai melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun, Kyuhyun berhasil menahan So Hyun dengan memegang tangan gadis bermarga Cho itu. Dan disaat bersamaan, Kyuhyun dibanting oleh So Hyun karena refleks So Hyun yang dilatih untuk menjaga diri.
Sakit? Jangan tanya lagi. Selain karena kerasnya bantingan, ini juga karena Kyuhyun yang hampir berusia 40 tahun, jadi lebih mudah merasa sakit. Inilah akibatnya, jika dulu tidak mempelajari ilmu bela diri dengan serius.
"Ya! Apa yang kau lakukan?!" Kyuhyun memberikan bentakkan pada So Hyun, yang kini membantunya berlari sembari terus meminta maaf.
"Maafkan aku, Ayah. Tadi aku refleks. Sungguh, maafkan aku." So Hyun bicara sembari terus membantu Kyuhyun berdiri.
Kyuhyun tercengang mendengar apa yang baru saja So Hyun ucapkan. Bukan maaf, melainkan Ayah. Sudah lama kata itu tidak ke luar dari mulut So Hyun, kini kembali ke luar dan menimbulkan rasa yang berbeda dalam hati Kyuhyun. Ada sedikit rasa syukur, karena Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk menjadi seorang Ayah.
"Tadi, kau mengatakan Ayah?" Kyuhyun bertanya guna memastikan, bahwa pendengarannya tidak salah. Bukan apa-apa, saat ini sedang hujan deras, jadi bisa saja ia salah dengar.
So Hyun terdiam setelah Kyuhyun bertanya padanya dan sungguh lancang mulutnya, jika benar-benar sampai mengatakan Ayah. Itu adalah panggilan terlarang, yang tidak seharusnya ia keluarkan.
So Hyun ingin mengatakan sesuatu, tapi hantu menyeramkan tiba-tiba muncul dibelakang Kyuhyun dan menatapnya dengan sangat tajam. Mata hantu wanita itu mengeluarkan tetesan darah dan ada luka menganga di pipi kirinya. Ia memang sudah sering melihat hantu ataupun roh, tapi itu bukan jaminan bahwa So Hyun tidak akan takut. Ia takut melihat hantu wanita itu, maka dengan cepat melarikan diri tanpa mengatakan sepatah katapun pada Kyuhyun.
"Berhenti, So Hyun!" Kyuhyun berteriak, sembari berusaha mengejar So Hyun.
"Aku ingin bicara denganmu, Cho So Hyun!" Kyuhyun kembali berteriak, masih dengan mengejar So Hyun dan kali ini membuat So Hyun berhenti.
So Hyun membalikkan badannya untuk menatap Kyuhyun, yang baru kali ini mengajak ia bicara. Namun belum sempat memulai percakapan, So Hyun melihat sebuah mobil dari arah belakang Kyuhyun. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, seperti ingin menabrak Kyuhyun. Tidak salah lagi, mobil itu memang ingin menabrak Tuan Cho.
Dengan langkah cepat So Hyun berlari ke arah Kyuhyun, mendorong pria itu ke tepi jalan hingga akhirnya ia yang tertabrak mobil dan sampai terpental sejauh 8 meter. Sementara orang yang menabrak langsung melarikan diri dengan mobilnya.
"So Hyun!" Kyuhyun berteriak histeris, bersamaan dengan ia berlari menghampiri So Hyun yang kini tergeletak tak berdaya dengan darah segar terus mengalir dari kepalanya.
Kesadaran So Hyun masih sedikit tersisa, hingga ia melihat Tuan Cho yang nampak sangat khawatir dan panik. Baru kali ini ia melihat Tuan Cho seperti ini, membuat ia merasa senang karena Ayah yang selama ini membencinya kini khawatir. Tapi disisi lain, ia melihat kehadiran seorang pria berpakaian serba hitam yang tidak terkena hujan, walau sekarang hujan masih turun dengan derasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/148209998-288-k167084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fanfic"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"