part 8

4.6K 647 31
                                        

Percobaan bunuh diri baru saja terjadi dijalan dekat sebuah pusat perbelanjaan. Seorang wanita dengan seragam SMA sengaja menabrakkan diri ke mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, hingga wanita itu terpental sejauh 5 meter. Entah apa yang dialami gadis itu hingga nekad seperti ini, namun satu yang pasti, Jiwon hanya bisa tersenyum kecut melihat semua ini.

Jiwon pergi meninggalkan kerumunan itu, kembali menjadi roh yang kesepian. Ia sungguh tidak mengerti kenapa orang-orang selalu berpikir kalau bunuh diri adalah jalan terbaik untuk lari dari masalah. Tidakkah mereka, yang melakukan bunuh diri berpikir berapa banyak roh yang ingin kembali hidup?

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa bunuh diri akan menyelesaikan semua masalah, atau tidak ada yang tidak dapat diselesaikan oleh bunuh diri. Tapi ketahuilah, masalah yang sesungguhnya baru akan dimulai ketika bunuh diri berhasil atau saat terjebak dalam status koma.

Sangat tidak menyenangkan menjadi roh yang selalu gentayangan, disaat keinginan hidup begitu besar. Neraka juga menunggu mereka, yang melakukan bunuh diri. Kalian tidak percaya padaku?

Sosok pria berpakaian serba hitam muncul tepat setelah hati Jiwon selesai mengomentari kejadian percobaan bunuh diri tadi. Jiwon tersenyum pada pria itu, tidak lagi merasa asing karena sudah saling mengenal selama hampir 1 tahun.

"Jadi, dia meninggal?" Jiwon bertanya pada pria itu, yang ternyata adalah Grim Reaper atau Malaikat Maut.

Malaikat Maut itu fokus menatap Jiwon, sambil melipat tangan didada. "Apa ini menjadi urusanmu?" Dan ya, nyatanya hubungan Jiwon dan sang Malaikat Maut memang tidak asing, namun sangat tidak akrab.

Jiwon ingin kembali bicara, tapi ia menjadi sangat terdiam dan menatap Malaikat Maut penuh curiga. Setiap roh yang didatangi oleh Malaikat Maut pastilah akan dibawa pergi dari dunia karena sudah meninggal dan sekarang, ia didatangi oleh Malaikat Maut. Apa itu berarti ia sudah meninggal?

Kaki Jiwon perlahan bergerak mundur, berniat melarikan diri dari Malaikat Maut. Sudah ia duga kalau kematiannya akan terjadi hari ini, setelah terjadi sesuatu yang aneh padanya. Tapi meksi sudah mati sekalipun, ia belum ingin pergi dari dunia ini. Ia masih ingin bersama So Hyun, walau So Hyun tidak tahu siapa ia sebenarnya.

Disaat Jiwon terus melangkah mundur, Malaikat Maut terus melangkah maju. Tatapan Malaikat Maut terlihat datar, karena itulah ciri khasnya. Namun ada hal menakutkan yang tersembunyi dari balik tatapan datarnya, jika dia datang, maka bersiaplah untuk mati. Tidak peduli apapun yang terjadi, Malaikat Maut akan tetap mencabut nyawa orang yang sudah ada dalam daftar nama yang ia bawa.

"Menyingkirlah, kau menghalangi jalanku!" Ujar sang Malaikat Maut, dan membuat Jiwon sangat terkejut.

"Bukan aku?" Tanya Jiwon dengan sedikit rasa takut.

"Belum saatnya bagimu. Kita sering bertemu karena kau dalam keadaan koma, mungkin sebentar lagi aku atau Malaikat Maut yang lain akan datang khusus untukmu." Ucapan sang Malaikat Maut begitu menyakitkan bagi Jiwon, setelahnya ia pergi begitu saja karena harus mendatangi roh wanita yang tadi melakukan bunuh diri. Ya, wanita itu berhasil bunuh diri.

Wanita cantik bernama Kim Jiwon itu terdiam ditempatnya, mengutuk Malaikat Maut yang sangat lancang dalam bicara. Apa karena dia adalah Malaikat? Benar-benar menyebalkan!

****

Ditempat lain, terlihat So Hyun tengah tersenyum lega saat kucing yang ia bawa ke rumah sakit hewan berhasil terselamatkan. Beruntung luka kucing itu tidak begitu parah dan So Hyun mengutuk siapapun yang sudah menabrak kucing itu, lalu meninggalkannya begitu saja. Benar-benar tidak bertanggung jawab dan sangat tidak berperasaan.

Why Dad? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang