Wanita yang kini berjalan di lorong rumah sakit bukanlah orang penting yang harus mendapat pengawalan ketat, namun pada akhirnya pengawalan super ketat harus ia dapatkan. Ia adalah Kim Jiwon, wanita cantik yang datang ke rumah sakit setelah Seo Joon meneleponnya.
Seo Joon tidak mengatakan secara detail apa yang terjadi hingga Jiwon harus segera ke rumah sakit. Seo Joon hanya mengatakan, kalau Jiwon harus ke rumah sakit secepatnya karena ada hal yang sangat penting. Jelas saja tidak Seo Joon katakan apa yang terjadi, semua karena Seo Joon tidak mau terjadi apa-apa pada Jiwon setelah tahu yang sebenarnya dan ia tidak ada di samping Jiwon.
Di sisi lain, Seo Joon sulit menjelaskan keadaan So Hyun pada Jiwon. Gadis itu dalam kondisi sangat kritis, sama seperti kondisi Eun Ra. Kini, Seo Joon merasa Tuhan benar-benar kejam padanya dan juga Jiwon.
Jiwon sudah menderita karena keluarga Kyuhyun, dan kini Tuhan menambah penderitaan Jiwon dengan kecelakaan So Hyun. Sementara ia sudah kehilangan Ra In, Eun Ra kritis dan sekarang, gadis yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri dan ia sayangi seperti sebagaimana ia menyayangi Eun Ra, juga berada dalam kondisi kritis. Kenapa bukan Kyuhyun yang terbaring disana? Kalau perlu, Kyuhyun mati saja.
Setelah berjalan cukup lama, kini Jiwon telah sampai di depan ruangan yang diberitahu oleh Seo Joon. Awalnya, Jiwon kira Seo Joon yang kenapa-kenapa. Namun, saat ini Seo Joon terlihat baik-baik saja. Dia nampak bersandar di tembok, kemudian menghampirinya dan memeluknya dengan erat.
"Apa yang terjadi? Kau terluka?" Tanya Jiwon khawatir dan ia tidak tahu, bahwa sekarang Seo Joon sedang menangis dalam diam.
Seseorang, siapapun itu. Bisa beritahu Seo Joon bagaimana cara mengatakannya semua ini pada Jiwon?
Sesungguhnya, yang sulit bagi Seo Joon bukanlah ketika bicara, melainkan apa yang akan terjadi setelah ia bicara. Ia saja sangat sedih ketika mengetahui So Hyun dalam kondisi kritis, bagaimana dengan Jiwon? Kuatkah Jiwon menerima semua ini?
"Katakan sesuatu, Park Seo Joon!" Jiwon sedikit membentak Seo Joon, bersamaan dengan ia melepas secara paksa pelukkan Seo Joon. Hal pertama yang Jiwon lihat adalah Seo Joon menangis. Ketua Gangster yang terkenal kejam itu menangis!
"Ikut aku." Tidak ada jawaban pasti yang Seo Joon berikan, ia hanya menarik tangan Jiwon dan mengajaknya masuk ke kamar rawat inap kelas VIP.
Perasaan Jiwon sudah sangat tidak enak ketika Seo Joon mulai menarik tangannya dan bertambah tidak enak ketika pintu terbuka. Ia melihat seseorang tengah terbaring di ranjang dengan banyak alat-alat medis di tubuhnya, juga seorang pria tengah duduk di sebelah ranjang dalam posisi membelakanginya. Apa maksud dari semua ini?
Selangkah demi selangkah Jiwon berjalan, mendekat ke arah ranjang. Begitu sudah dekat, ia melihat dengan jelas siapa yang kini terbaring tak berdaya di ranjang. Kaki Jiwon seketika melemas melihat semua ini dan andai Seo Joon tidak menahan tubuhnya, ia pasti sudah tersungkur di lantai yang dingin.
"Kenapa bisa seperti ini? Apa yang terjadi pada So Hyun?!" Jiwon mencengkram kerah kemeja Seo Joon dan suaranya membuat pria yang sejak tadi duduk di sebelah ranjang rawat So Hyun berdiri dan menatap Jiwon.
"Jiwon..." Suara yang bergetar sukses membuat Jiwon melepaskan cengkramannya pada kemeja Seo Joon dan menoleh pada sumber suara.
Rindu, cinta, benci dan marah muncul di dalam hati Jiwon ketika menatap orang yang menyebut namanya. Cho Kyuhyun, pria itu tengah menatapnya dengan sangat intens, tak teralihkah walau hanya sedetik saja. Melihat ini, membuat Jiwon berpikir kalau apa yang ia mimpikan benar-benar terjadi. Tapi, kenapa So Hyun yang terbaring?
Plak!
Jiwon menampar pipi kiri Kyuhyun dengan sangat keras dan air mata mulai jatuh di pipi Jiwon. "Seharusnya kau yang seperti ini, kan? Seharusnya kau yang terbaring disini, bukan anakku!" Bentaknya, membuat Seo Joon menyentuh bahunya seperti ingin menanangkan. Namun, dengan cepat ia menepis tangan Seo Joon dan kembali menampar Kyuhyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fanfiction"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"