Tidak semua hal bisa sesuai dengan harapanmu, tapi itulah hidup. Kau manusia, bukan Tuhan yang bisa melakukan segala hal sesuai keinginanmu. Sungguh, So Hyun sadar betul dengan kalimat itu, ketika baru membuka matanya.
Sebelum benar-benar pingsan, ia seperti melihat Tuan Cho begitu mengkhawatirkannya. Tapi, sepertinya itu hanya halusinasi saja. Sejak kapan Tuan Cho khawatir padanya? Bahkan kalau ia mati sekalipun, Tuan Cho pasti tidak akan peduli. Mungkin saja, Tuan Cho akan berbahagia atas kematiannya.
"Hei, kau baik-baik saja?" Sebuah suara yang begitu lembut membuyarkan lamunan So Hyun, membuatnya menoleh ke sebelah ranjangnya dan ia tersenyum pada roh cantik bernama Kim Jiwon itu.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana Kakak tahu aku disini?"
"Aku terikat padamu. Dimanapun kau berada, aku pasti menemukanmu." Jawab Jiwon, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Jiwon tahu dimana So Hyun berada dari Seo Joon, sementara Seo Joo tahu dari anak buahnya, Han Dong Sik. Ia tahu So Hyun tidak suka diikuti atau diawasi secara khusus, maka akan lebih baik jika So Hyun tidak tahu yang sebenarnya.
"Benarkah? Akan menyenangkan jika aku dan Ibuku bisa seperti itu." Ucap So Hyun, lengkap dengan senyum khasnya.
Jiwon hanya bisa tersenyum tipis menanggapi ucapan So Hyun, sebab tidak ingin mengatakan kalau Ibu yang So Hyun cari ada disini. Kematian bisa datang padanya kapan saja, bahkan Malaikat Maut sudah mengatakan kalau sebentar lagi ia akan dijemput. Ia tidak mau So Hyun tahu semuanya, lalu setelah itu ia mati dan meninggalkan luka di hati So Hyun. Takdir baik memang tidak pernah mau berpihak padanya. Seperti itulah, yang selama ini Jiwon rasakan.
****
Di ruangan lain nampak Heechul sedang duduk dan memandangi pria di hadapannya. Tidak ada percakapan diantara mereka, karena Heechul pun malas bicara dengan pria itu. Namun entah kenapa, pria itu tiba-tiba masuk ke ruangannya tanpa mengatakan sepatah katapun. Jika boleh jujur, ia sedikit berharap pria itu mati saja dan ia bisa lebih mudah mengangkat So Hyun menjadi anaknya.
Pria yang Heechul maksud adalah Cho Kyuhyun, temannya yang entah kenapa bisa menjadi brengsek seperti sekarang ini. Heechul sungguh tidak tahu apa yang salah dengan So Hyun, hingga Kyuhyun begitu membencinya. Sejauh yang Heechul tahu, So Hyun adalah anak baik dan akan menjadi lebih baik lagi jika Kyuhyun peduli padanya.
Saat So Hyun baru terlahir ke dunia ini, Heechul masih ingat dengan baik bagaimana ekpresi kebahagiaan Kyuhyun. Namun setelah seorang wanita pergi dari hidup Kyuhyun, kebahagiaan itu berubah menjadi benci yang bertahan sampai detik ini. Apa karena kepergian wanita itu Kyuhyun menjadi begitu benci pada So Hyun? Tapi atas dasar apa?
"Sedang mengingat masa laluku?" Suara Kyuhyun membuyarkan lamunan Heechul dan pria bermarga Kim itu mengangguk.
"Ya, juga berharap agar manusia sepertimu lenyap dari muka bumi ini!" Ucap Heechul, yang membuat Kyuhyun tersenyum kecut.
Sungguh, Kyuhyun benci orang-orang yang berpikiran seperti Heechul dan juga Pak Han. Semua orang menganggapnya salah, tanpa mau peduli luka yang bahkan belum mengering di hatinya, walau sudah belasan tahun berlalu. Ia dipermainkan oleh wanita, yang sialnya masih ia cintai hingga detik ini.
Kyuhyun ingin membenci wanita itu secara seutuhnya, tapi ia tidak bisa melakukannya. Cinta pada pandangan pertama telah membutakannya, hingga ia tidak bisa lagi mencintai wanita lain. Menikah dengan Yoo Jin hanya pilihan ditengah keputusasaan, bukan keinginan hatinya. Yoo Jin bukan tujuan hidupnya, wanita itu hanya pelampiasan sekaligus bukti kalau ia masih bisa bertahan hidup tanpa sosok wanita bernama Kim Jiwon.
![](https://img.wattpad.com/cover/148209998-288-k167084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Dad? ✔
Fanfiction"Ada hal yang ingin aku tanyakan pada pria bernama Cho Kyuhyun itu, kenapa kau begitu membenciku? Aku anakmu, Tuan Cho, tapi kenapa kau begitu membenciku?"