8

475 46 2
                                    

Hujan menyelimuti Distrik Gangnam, Joy menyenderkan tubuhnya pada sofa yang terletak di kamarnya. Raut wajahnya terlihat sangat bingung. Ia selalu mengingat apa yang terjadi siang tadi.

"wae?" gumamnya pelan, "apa dia tidak mencintaiku lagi?" tanyanya pada diri sendiri.

Joy melirik pada sebuah foto berukuran 10×15 yang terpajang di meja riasnya. Di dalam foto itu terlihat sepasang muda muda yang terlihat sangat bahagia. Mereka tertawa lepas saat foto itu di ambil.

Joy tersenyum, ia ingat foto itu di ambil ketika pertama kali ia dan Youngjae dekat. Memang sudah lama sejak mereka SMP, tapi kenangan itu masih bisa Joy rasakan.

Tidak jauh dari foto itu, Joy melihat sebuah figura yang lebih besar dari pada fotonya dengan Youngjae. Sepasang anak kecil, yang begitu menggemaskan. Itu foto Joy, tapi bukan bersama Youngjae.

Joy kembali teringat semua kenangan bersama namja yang berada di foto tersebut. Sudah 15 tahun lebih ia tidak bertemu dengannya.

"Jae oppa.." ucapnya pelan, "apa kau masih ingat padaku?" Joy tersenyum mengingat semuanya.

Mengingat namja itu, Joy langsung membuka laci kecil di sebelah sofanya. Ia menemukan buku diary berwarna biru yang sudah terlihat usang. Buku itu pemberian teman kecilnya saat ia ulang tahun ke 5.

"oppa! Kenapa ku memberiku buku ini? Aku kan masih kecil, dan juga aku tidak suka menulis!"

"Sooyoungie.. Saat kau besar nanti, pasti kau akan menulis sesuatu di dalam nya. Kau pasti akan menuliskan nama seseorang di dalamnya."

"tapi siapa?"

"molla. Hanya kau yang tahu. Tapi berjanjilah padaku! Hanya akan ada nama ku yang kau tulis di dalamnya! Yaksok?"

"eung! Yaksok!"

Joy tertawa ketika mengingat kejadian itu, ia langsung membuka buku diary itu. Saat pertama kali di buka ia melihat namanya yang di tulis besar oleh teman nya itu.

Ia membaca tulisan kecil di bawah namanya, "Sooyeong-ah~ jaga buku ini baik-baik. Pastikan kau menyimpannya saat aku akan melamarmu. Saranghae♡"

Lagi-lagi Joy tertawa membaca tulisan itu, "pabboya! Buktinya kau tidak pernah kembali untuk bertemu dengan ku. Bagaimana caranya kau akan melamarku?" Joy mendengus sinis.

"pasti sekarang kau sudah bersama yeoja yang sangat cantik di sana. Mungkin saja kau sudah menikah dengan orang berambut pirang." ucapnya.

Di lembar kedua, Joy melihat foto mereka berdua. Mereka sangat dekat, seperti adik-kakak. Joy tersenyum tipis, "Jae oppa.. Bogoshipeoyo.."

Kriiing.. Kriiing..

Joy meraih ponselnya yang berada di sebelahnya, ia melihat nama 'eomma' di layar ponselnya.

"Yobeoseyoo eomma?"

[Sooyeong-ah! Apa kau baik-baik saja?]

"eoh! Tentu saja. Eomma di mana?" tanyanya.

[eomma tidak akan pulang hari ini, ada pekerjaan di luar kota. Lusa eomma dan appa baru akan pulang]

Before We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang