9

463 48 1
                                    

Kini Joy sedang asyik menikmati makan siangnya bersama Sungjae. Sungjae terlihat lahap sekali memakan makanannya.

Ternyata Sungjae seonbae tidak buruk juga, bisiknya batinnya. Joy hanya tersenyum tipis.

"waeyo? Apa aku begitu menariknya di matamu sampai kau tersenyum manis begitu, eoh?" Tanya Sungjae dengan percaya diri.

"mwoya? Ge-er sekali!" desis Joy kesal. Tapi di samping itu ia mengiyakan apa yang di katakana oleh Sungjae.

Sudah seminggu sejak kejadian malam itu. Jarak antara Joy dan Sungjae semakin dekat. Satu sekolah mengetahui kedekatan mereka, tidak terkecuali guru-guru.

Joy awalnya merasa aneh dengan kehadiran Sungjae yang tiba-tiba perhatian padanya. Namun, ia sadar bahwa kehadiran Sungjae dapat menghilangkan rasa kesepiannya. Sudah lama ia tidak berhubungan dengan Youngjae, dan ia berpikir hubungan mereka telah selesai.

"kenapa aku sering melihatmu melamun? Apa yang kau pikirkan, eoh? Apakah kau sedang memikirkan diriku?" tanya Sungjae dengan nada menjengkelkan.

Joy tertawa masam, "ya! Apa semua yang ku lakukan karena mu? Seonbenim, kanapa kau begitu percaya diri, eoh?" tanya Joy yang sudah tidak kuat dengan semua omong kosong Sungjae.

"karena aku yakin. Aku yakin 100% kau pasti sedang memikirkanku. Jika tidak kau tidak akan tersenyum dengan mata mu yang selalu tertuju pada ku." jelas Sungjae, "benar begitu?" Sungjae mengangkat satu alisnya.

Joy terdiam, "hoho kau hebat sekali bisa menebak pikiran orang! Daebak! Daebak!" Joy memuji Sungjae.

"memang benar begitu, aku memang hebat!" ucap Sungjae dengan penuh ke sombongan.

"memang yang kau katakan benar, seonbae. Aku sedang memikirkanmu, memikirkan kenapa kau begitu menyebalkan! Okay? Aku duluan, sampai ketemu nanti Sungjae seonbae." Joy menampilkan senyum lebarnya pada Sungjae yang masih kaget dengan ucapan Joy.

"ya! Apa yang kau katakan tadi eoh?! Ya! Joy!" Sungjae sadar ketika Joy sudah pergi meninggalkannya sendiri.

"apa-apaan dia?! Huh!" Joy mendengus kesal dengan sikap Sungjae padanya.

"memang aku menyukainya ketika ia bersikap baik dan perhatian padaku. Tapi tidak ketika dia seperti itu!" gerutu Joy, "menyebalkan!"

"siapa yang menyebalkan?" seseorang menepuk pundak Joy dari belakang.

Joy terkejut dengan kehadiran Hayoung dan Yerin yang tiba-tiba datang dari belakang, "ya! Aish membuatku kaget saja!"

"kau sedang memikirkan Sungjae seonbae kan?" tanya Yerin, "kau tidak mungkin tidak memikirkannya, karena kau sedari tadi terus membicarakannya."

"tau dari mana kau?!" Joy berusaha menyangkal ucapan Yerin, namun ia terlihat bahwa ia menutupi kegugupannya.

"Yerin-ah, lihatlah teman kita yang bodoh ini. Dia tidak pandai berbohong, tetapi selalu berusaha berbohong." Hayoung menertawai Joy.

Joy mencubit kecil lengan Hayoung dan membuat Hayoung memekik kesakitan, "ya!"

"Hayoung-ah!" tiba-tiba seseorang datang mengampiri mereka, "bisa kita bicara sebentar?" tanyanya.

Before We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang