24 [SEASON 2]

177 14 0
                                    

"ada yang mau aku bicarakan dengan eomma."

Joy langsung menarik ibunya yang baru saja kembali dari perjalanan bisnis. Ia tidak melihat ayahnya, sepertinya ayahnya itu masih sibuk dengan urusan kantor.

Jieun duduk di sofa empuk di rumah mereka, ia melirik anaknya yang terlihat gelisah, "kau mau bicarakan apa? Kau tahu, eomma pulang lebih cepat karena kau terus menanyakan kabar eomma. Eomma khawatir terjadi sesuatu pada mu lagi, sayang."

Joy tertawa pelan, "aniyo, hanya saja aku ingin membicakan tentang sekolah ku," jawab Joy.

"sekolah? Apa yang terjadi di sana? Apa kau di sakiti oleh seseorang?" tanya Jieun. Ia terlihat sangat khawatir.

Joy menggeleng, "aah.. Bukan. Eomma tahu kan Jae oppa sedang kuliah di London? Hmm.. Bagaimana kalau aku juga kuliah di sana setelah aku lulus?" tanya Joy ragu-ragu.

Jieun tertawa mendengar perkataan anaknya, "kau hanya ingin membicakan itu? Tentu saja kau boleh. Bukankah itu lebih bagus? Kau bisa tinggal dengan Sungjae di sana," jawabnya.

"aku tahu eomma dan appa akan mengizinkan. Tapi, aku hanya ingin memastikan saja. Hehe.." ucap Joy.

Jieun mengusap kepala anak semata wayangnya itu, "kau tidak usah cemas. Kami akan mengurus masalah kuliah mu nanti."

Joy mengangguk pelan. Ia memikirkan sesuatu yang akan ia tanyakan satu lagi.

"Kalau begitu, eomma mandi dulu, ya?" Jieun hendak bangkit dari duduknya. Namun Joy menahannya.

"tapi, masih ada satu hal yang aku ingin tanyakan. Dan ini.. Tentang seseorang yang aku kenal," lanjut Joy.

Jieun tersenyum, "apa? Katakan saja? Kau mau apa?" tanyanya sambil mengusap pundak Joy.

Joy terdiam memikirkan apa yang hendak ia katakan, "eomma aku hanya ingin eomma menjawab pertanyaan ku dengan jujur."

Jieun tertegun mendengar ucapan Joy, "eomma.. Baiklah! Eomma akan menjawab dengan jujur. Eomma berjanji, katakan saja," ia tersenyum menatap Joy.

"eomma ingat? Malam di mana pertama kali eomma mau menjemput ku?" tanya Joy.

Jieun terdiam, "y-ya.. Eomma ingat."

Joy melirik ibunya, "eomma ingat juga, kan? Malam itu ulang tahun Youngjae, dan aku merayakannya bersama dengannya. Dan eomma mengatakan eomma akan menjemput ku di stasiun," jelas Joy. Jieun hanya terdiam mendengar perkataan anaknya itu. Ada sesuatu yang membuatnya gelisah.

"eomma, di malam itu aku sangat bahagia," Joy tersenyum, "aku menghabiskan waktu dengan Youngjae di hari ulang tahunnya, lalu eomma mau menjemput ku tanpa aku minta.. Itu semua membuat ku bahagia!" serunya.

Jieun tersenyum sama, "aku tahu itu.."

"tapi, apa eomma tahu?" Joy melirik ibunya, "Malam itu adalah malam terakhir ku bertemu Youngjae. Malam bahagia ku berubah seketika karena aku kehilangan seseorang yang sangat aku sukai."

Jieun melihat Joy yang menunduk lemas, "benarkah? Dia meninggalkan mu?"

"awalnya aku berfikir seperti itu. Tapi.." ia menatap ibunya, "aku bertemu dengan Youngjae di sekolah dan dia menceritakan semua yang terjadi malam itu."

Deg! Jieun terkejut Joy bertemu dengan seseorang yang sampai saat ini tidak ia sukai.

"ternyata, sebelum aku di jemput oleh eomma. Ada banyak preman yang memukuli Youngjae," suara Joy membuat Jieun tersadar dari lamunan.

Before We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang