17 [SEASON 2]

626 43 6
                                    

Setahun kemudian

Hanya suara dentingan antara pisau dan piring yang terdengar di seluruh penjuru ruang makan.

Joy yang sedang berhadapan dengan kedua orangtuanya itu terlihat tidak nyaman. Mungkin karena ia tidak pernah makan bersama setelah sekian lama.

"apa kau suka steak buatan rumah ini, Sooyoungie?" tanya ibunya sambil menatap putrinya. Kim Jieun, setelah sekian lama ia tidak melihat putrinya makan bersamanya.

Joy tersenyum, "tentu saja, ini sangat enak," jawab Joy dengan senyum manisnya. Ia melirik ayahnya yang sangat fokus dengan makannya.

"appa akan tinggal di sini lebih lama, kan? Kalian tidak pergi keluar kota atau negeri lagi, kan?" tanya Joy sambil menatap Ayah dan ibunya bergantian.

Ayahnya terdiam, lalu tersenyum ke arah Joy, "tentu saja appa akan kembali bekerja Sooyoung. Tapi, appa akan sesekali memperhatikan dirimu," jawab ayahnya. Park Jinyoung kembali memakan makanannya.

Joy kecewa mendengar nya, tapi apa yang bisa dia lakukan? Ia tahu kedua orangtuanya sangat gila kerja. Mereka tidak akan meninggalkan pekerjaan mereka jika tidak ada hal yang begitu penting.

Tunggu, apa aku tidak penting bagi mereka? Joy selalu berpikiran seperti itu ketika ia melihat ayah dan ibunya pergi meninggalkannya hanya untuk makan malam dengan salah satu klien.

"tapi sayang, kau tahu kan? Kami sangat khawatir ketika kami tahu apa yang terjadi di sekolah mu. Dan itu membuat kami berfikir bahwa sekarang yang paling penting adalah kau," jelas Jieun.

Benar, kepala sekolah sudah menceritakan apa yang terjadi pada Joy dan Jooeun. Dan mereka pun sudah tahu bahwa Sungjae telah kembali dari London. Dan tentu saja mereka senang melihat Sungjae kembali.

"dan karena itu, kami akan lebih sering bersama mu sekarang. Tapi, kami juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan kami. Karena itu kami memutuskan untuk mencarikan seseorang yang akan menjaga mu ketika kami pergi," Jinyoung melanjutkan penjelasan Jieun.

Joy melirik Jinyoung bingung, "maksud appa apa?"

Jinyoung tersenyum berusaha tenang, "bagaimana hubunganmu dengan teman laki-laki mu? Siapa namanya.. Choi Youngjae?" tanya Jinyoung yang tiba-tiba mengubah topik.

Joy kembali teringat dengan namja yang pernah menjadi kekasihnya itu. Ya memang itu keputusan secara sepihak. Tetapi, apa lagi yang ia tunggu dari namja itu? Namja itu sudah tidak pernah terlihat, entah kemana dia pergi. Seperti hilang di telan bumi. "apa yang harus aku harapkan darinya? Bukankah Dia sudah meninggalkan ku?" katanya pada Hayoung beberapa hari yang lalu.

"apa kau sudah selesai dengan namja itu?" ia kembali pada kesadarannya. Ayahnya terus menanyakan tentang dirinya dan Youngjae.

Joy tersenyum samar, "sepertinya begitu."

Jieun tersenyum lebar saat mendengar ucapan putrinya itu, "bagus kalau begitu! Sepertinya kita akan mempercepat tunangannya."

Joy terkejut, "eomma! Kenapa eomma lagi-lagi membicarakan tunangan? Siapa yang mau tunangan? Aku?" tanya Joy.

"sayang.."

"Sooyoung-ah, appa sudah memikirkan semua ini. Sudah lama appa menyiapkannya, tetapi kau masih berhubungan dengan namja itu. Dan appa yakin kau lebih memilih namja pilihan appa dan eomma daripada dia," jelas Jinyoung.

Before We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang