Before We Get Married ✓

6

Joy sedang duduk di tempatnya. Ia melamun, entah apa yang ia pikirkan saat ini. Tapi ia terlihat resah dan gundah.

"kenapa aku kesal?" gumamnya Joy pelan.

Hayoung yang duduk di sebelahnya melirik Joy, "waeyo?" tanyanya, "Gwenchanayo?"

Joy menggeleng pelan, "Gwenchana.." ucapnya pelan.

Hayoung mendengus kesal, "ya! Kau bilang tidak apa-apa, tapi kepala mu bilang tidak. Ceritalah."

"aku memang tidak apa-apa!" serunya.

Hayoung tertawa sinis, "Pabboya!"

Joy melirik Hayoung, "nugu?!"

"neo!"

"na?"

"eoh! Pabboya!"

"aish jinjja!"

Seketika Joy mendaratkan pukulan ke lengan Hayoung, "ya! Kau berani mengatakannya lagi!"

"ya! Ya! Ya! Joy hentikan!" Hayoung merengek kesakitan, "ya!"

"AIGOO! Joya-ah! Hentikan!" Yerin dan Jennie yang berada di depan mereka pun melerai Joy dan Hayoung.

"aargh!! Yaa! Kau ini kenapa eoh? Sejak tadi di kantin kau terlihat diam! Dan sekarang kau terlihat garang!" seru Hayoung kesal, "waee?! Ceritalah pada ku! Aku ini kan sahabatmu!"

Hayoung menatap Joy dengan mata berkaca-kaca, "apakah kau tidak Menganggap ku sebagai sahabat, eoh? Kenapa kau selalu memendam semua masalah mu sendiri! Kenapa kau tidak pernah bercerita kepadaku?!"

Joy terdiam, Hayoung terdiam, Yerin terdiam, Jennie pun terdiam. Dan semua yang berada di kelas itu terdiam.

"ya! Hayoung-ah!" bisik Yerin pelan.

Hayoung melirik Yerin dengan tatapan sendu, "WAEEE?!" kemudian Hayoung berlari keluar kelas.

"aaaah.. Aku akan mengejarnya!" seru Yerin, "ya! Oh Hayoung!" lalu ia pergi mengejar Hayoung.

Joy menjatuhkan dirinya ke kursi, "apa-apa ini? Kenapa jadi begini?" gumamnya.

Jennie duduk di sebelahnya, "ya.. Dia sedang mengalami masanya. You know lah?" ucap Jennie menenagkan Joy.

Joy mengangguk, "eoh.. Arayo."

"tenanglah, dia pasti akan kembali seperti semula."

Dan Joy kembali mengangguk, "hmm"

Sementara itu di sisi lain, Yerin masih mengejar Hayoung yang entah pergi kemana. Ia sudah mencari di toilet, perpustakaan dan semuanya tapi tidak menemukan Hayoung di mana pun.

"aigoo! Dimana anak itu?!" gerutunya. Kemudian sebesat ide melintas di kepalanya.

"ah! Aku tahu!" Yerin langsung berlari dan mencari Hayoung.