13 (Curiosity)

8.8K 286 17
                                    

Part 13 - Curiosity

" I will protect you. Anywhere. Anytime."

•••

Kini Alina berada di dalam kamar asramanya, sedang belajar mata pelajaran PPKN. Ia membuka-buka halaman demi halaman buku LKSnya, sambil menggumamkan sebuah untaian kata.

Tanpa Alina sadari, sedari tadi ada yang mengetuk pintunya, menunggu pemiliknya membukakan pintu tersebut. Alina tidak mendengar suara ketukan pintu tersebut, karena saat ini telinganya tengah disumpal oleh earphone yang menyuguhkan musik EDM, kesukaan Alina.

Ketika sedang asyik-asyiknya belajar, muncul notifikasi pada layar ponsel Alina.

Ratna Andhara: Alina.

Ratna Andhara: Al.

Ratna Andhara: Alina!

Ratna Andhara: Alina Kiara Ayunindya!

Ratna Andhara: Alina! Please, bukain pintunya!

"Ini anak, nyepam mulu," batin Alina ketika melihat rentetan chat dari Ratna.

Alina Kiara: Iya, bentar.

Alina pun berjalan menuju pintu. Ketika Alina membuka pintunya, ia disambut tatapan penuh amarah dari Ratna. Alina pun hanya cengar-cengir, karena tidak segera membukakan pintu untuk Ratna.

"Sorry, Rat. Gue tadi pakai earphone, makanya nggak kedengeran kalau lo ketuk-ketuk pintu gue. Maafin gue, ya?"

"Iya-iya, gue maafin. Jangan diulangin lagi. Gue kasihan sama diri sendiri, nunggu sendirian diluar kayak orang cengo."

"Masuk, Rat! Nanti, lo kedinginan, loh."

Alina dan Ratna masuk ke kamar asrama milik Alina. Kini mereka berdua tengah duduk di sebuah sofa, sembari melihat acara yang ditayangkan di televisi.

"Ada perlu apa, Rat? Sampai malam-malam gini ke kamar gue."

"Pinjam buku catatan Ekonomi."

"Oh... bilang, dong. Bentar, ya, gue ambilin dulu."

Ketika Alina tengah mencari-cari buku catatan Ekonomi-nya, terdengar suara ketukan pintu, lagi.

"Haduh... siapa lagi, sih? Oh iya, Rat, ini buku catatan gue. Lo kembaliin besok juga nggak papa. Gue kedepan dulu, mau bukain pintu." Alina pun memberikan buku catatannya kepada Ratna, lalu berjalan menuju kedepan, untuk membukakan pintu.

Alina pun terkejut, begitu pula dengan Ratna. Ketika Alina membuka pintunya, nampaklah Raffa dengan Dave yang menunjukkan senyuman khasnya.

"Ada perlu apa kalian kesini?" tanya Alina kepada mereka berdua.

"Hai, Alina! Begini, kita berdua mau pinjam buku catatan Ekonomi punya lo. Boleh, kan? Lo kan tau, kalau pelajaran Ekonomi itu, pasti gue sama Raffa bakalan tidur, atau nggak mainin sesuatu. Boleh, ya?" ucap Dave memelas.

"Ini kenapa pada pinjam catatan gue semua, sih? Emang Alvaro sama Kenzo nggak minjemin catatannya ke kalian?" ucap Alina bingung.

"Kenzo udah tidur dari tadi. Kalau Alvaro, dia lagi pergi keluar. Pinjem buku lo, dong."

"Enak aja. Gue duluan. Kalau kalian butuh banget sekarang, kalian foto aja catatannya Alina," ucap Ratna.

"Yaudah, deh. Raf, foto!" perintah Dave kepada Raffa. Raffa pun memotret beberapa lembar buku catatan Alina.

Alvaro dan Alina ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang