Dua hari terlewati begitu cepat. Ugh, hari-hari liburku yang tenang dan damai. Kini aku harus kembali menjalankan rutinitasku sebagai seorang pelajar.
Hariku di sekolah juga berlalu dengan cepat tanpa ada hal mengejutkan apapun. Aku juga sedikit-sedikit mulai terbiasa dengan sikap Stella yang nempel sana-nempel sini.
Sebelum benar-benar pulang, aku dan temen se-gengku berdiskusi sejenak di kantin sambil menyantap satu atau dua cemilan. Kami sedang membahas tentang tugas kelompok yang akan dikumpulkan 4 hari lagi.
"Jadi ngerjainnya mau dimana nih?" tanya Kisya sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Di rumahku aja gimana?" tawar Citra.
"Seseven dah. Kapan kalian bisa nya?" ucap Sisca.
"Aku sih bisa kapan aja." jawabku.
"Kamis aku nggak bisa. Ada acara kosidahan di rumahku." ujar Lala.
"Gimana kalo hari ini?" usul Citra.
"Gue- eh maksudku, aku nggak bisa. Nanti pulang sekolah aku diajakin Rayhan jalan-jalan." ujar Stella.
"Hmmm... Kalo sorenya? Sekitar jam 4 atau jam 5 gitu bisa nggak?" tanya Kisya.
"Jam segitu aku udah ada janji sama kak Shafa, nemenin dia beli bahan-bahan buat ujian prakteknya." jawab Stella.
"Yaudah, besok selasa aja gimana? Pulang sekolah." tanya Citra.
"Besok siang aku mau nemenin Farrel jenguk sepupunya. Terus sorenya aku diminta bantuin kak Nina di kios." jawab Stella.
"Hari rabu?" tanya Sisca.
"Pulang sekolahnya, Daniel udah janji mau jemput aku. Sorenya mau jalan-jalan ke taman sama Putra. Terus malemnya udah diajakin nonton sama Rizky." terang Stella.
"Err.. Kalo kamis deh? Nanti aku coba ijin di acara kosidahan." tanya Lala.
"Kamis aku mau ngajarin kak Salsa main gitar buat ujian praktek juga. Abis itu mau belajar bareng sama Nathan. Terus aku juga udah janjian sama adek kelas yang namanya Dita."
Kamipun langsung menghela nafas lelah ketika mendengar rentetan kalimat milik Stella.
Ugh, sebegitu populernya kah dirinya?
"Huft. Kalo gitu kapan kita ngerjainnya deh? Jumat udah harus dikumpulin lho." Kisya mengingatkan.
"Ntar malem gimana?" usulku mengingat Stella belum membahas schedule nya untuk malam ini.
"Hmmm... Sebenernya tadi Riko nanya aku, ntar malem sibuk nggak. Tapi tenang aja, nanti aku bilangin ke dia kalo aku sibuk, jadinya kita bisa ngerjain tugas ntar malem." jawabnya. Terlihat raut lega di wajah Lala dan Citra.
"Tapi aku nggak boleh keluar malem-malem.." ujar Kisya.
Lala dan Citra kembali memasang raut harap-harap cemas.
"Yaudah berarti kita ngerjainnya ke rumah kamu aja biar kamu nggak perlu keluar rumah malem-malem. Gimana?" usul Sisca.
"Oke oke~" jawabku.
***
Jam telah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Kini aku berangkat ke rumah Kisya dengan berjalan kaki seperti biasa.
Jalanan yang kulewati begitu sepi mengingat ini di daerah dekat pedesaan. Namun, lampu-lampu di pinggir jalan bersinar begitu terang hingga tak membuatku takut.
Akhirnya aku pun sampai di rumah Kisya. Kulihat semua sudah berkumpul di meja tamu, kecuali Stella.
Hm, apa mungkin dia jadi jalan sama si Riko yah? Ah masa bodo lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman✅
Romance"Aku ingin berterimakasih kepadamu yang telah mengubah hidupku, dan menarikku keluar dari zona nyamanku."