36. Cerah sebelum Badai?

6.4K 624 146
                                    

-Author Pov-

Try out hari pertama pun akhirnya diselenggarakan. Stella dan Yossy telah selesai mengerjakan soal TO pada sesi pertama. Sekarang, giliran sesi kedua yang akan dimulai.

"Tes, ini cara ngoperasiin bilangannya gimana?" tanya Sisca.

"Hmm.. Gini deh." Tessa menunjukkan bagaimana cara mengoperasikan bilangan tersebut.

Ya, kelas Tessa mendapat jatah sesi kedua untuk tryout kali ini.

Dari arah lain, tampak Aldan sedang berjalan menuju mereka.

"Ehem. Boleh ikutan gabung?" tanyanya.

"Um, well.. Aku sih ga keberatan. Kalo kamu, Tes?" tanya Sisca.

"Terserah."

"Ehehe.. Sorry ya, dia lagi patah hati, makanya-"

"Sis." Tessa memotong ucapan Sisca.

"Hahah santai aja kali. Gue paham kok." balas Aldan. Mereka bertiga pun belajar bersama.

Dari kejauhan, Stella memperhatikan mereka.

"Lo ngapain masih disini, Stel? Sesi kita udah selesai. Mending pulang, belajar buat TO besok." ucap Yossy saat melihat Stella terdiam seperti sedang melamun.

"Lo kenal cowok itu?" tanya Stella tiba-tiba. Yossy pun mengarahkan pandangannya ke arah pandangan Stella.

"Oh, itu Aldan kan. Kayanya sama gerombolan di deketnya itu temen sekelasnya semua deh." balas Yossy.

"Hm, thanks. Lo balik duluan aja." ucap Stella.

"Yah, gue emang mau balik sekarang kok. Si kampret itu ngajakin gue berantem lagi."

"Miko?"

"Siapa lagi emangnya? Dia selalu bilang 'pertarungan untuk menentukan pemilik hati Stella'. Cih, memuakkan. Gue jadi pengen cepet-cepet bonyokin dia lagi." balas Yossy diakhiri dengan sedikit tawa.

"Jangan sampe kelewatan. Gue ga mau dapet masalah lagi." Yossy mengangguk dan berlalu meninggalkan Stella.

Stella pun berdiri meninggalkan tempatnya duduk. Sengaja berjalan di depan tiga orang yang sedari tadi ia perhatikan.

Tanpa Stella sadari, Tessa mencuri pandang kearahnya.

"Kalo ini menurut kamu gimana, Tes?" tanya Aldan membuat lamunan sesaat Tessa buyar.

Stella pun berlalu meninggalkan mereka. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang tata usaha.

"Permisi, bu. Bisa pinjem dokumen data diri anak kelas 12 tahun ini? Terutama siswa IPS yang bernama Aldan."

***

-Tessa Pov-

Sebelum tryout sesi 2 dimulai, aku, Sisca, dan Aldan menyempatkan diri untuk belajar dan mengingat kembali materi yang pernah disampaikan.

Ohya, ngomong-ngomong soal Aldan, ia mulai gencar mendekatiku. Dia siswa yang mempunyai paras cukup tampan. Tak hanya itu, ia pun pandai mengerjakan berbagai soal.

Tapi nyatanya, aku sama sekali tak bisa membuka hati padanya.

Lihatlah, barusaja gadis itu lewat di depanku dan langsung merebut perhatianku tanpa sadar. Kurasa aku benar-benar sudah jatuh terlalu dalam padanya.

Aku menghembuskan nafasku dan menatap langit biru, 'perasaan cinta itu sangat rumit dan berantakan. Kadangkala aku ingin menyerah, namun tak bisa. Tapi saat aku ingin terus berusaha, aku merasakan rasa sakit cinta itu semakin dalam.' batinku.

Zona Nyaman✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang