Sudah seminggu sejak Stella pindah ke kelas kami. Selama itu pula, teman-temanku selalu mengajaknya kemana-mana. Mungkin benar perkataan Sisca waktu itu bahwa Stella akan gabung dengan geng kami.
Yaah, seminggu bersama dia sih bukan masalah bagiku. Toh, selalu ada teman-teman yang lainnya kok. Hm, meskipun ku akui bahwa dalam beberapa saat tertentu aku masih sering melamun ketika berada di dekatnya.
Ugh, manusiawi kok. Dia terlalu cantik untuk kalangan manusia. Namun entah kenapa, aku selalu merasa aneh ketika berada di dekatnya. Hmm, mungkin aku hanya merasa sedikit iri karena kalah anggun darinya kali ya.
Sejak bersama kami, sepertinya dia mencoba membiasakan dirinya untuk berbicara menggunakan 'aku-kamu' dibanding 'gue-lo' meskipun kadang sering keceplosan. Hmm, kurasa dia beneran berusaha keras untuk bisa beradaptasi dengan kita.
Tapi dibalik segala sisi baik dari dirinya, ada hal yang perlu kalian tau. Emm, well.. Mungkin aku udah sempet berpikiran tentang hal itu. Dan ternyata memang benar.
Dia memanglah cewek genit, playgirl, ganjen lagi.
Gila aja. Dalam waktu seminggu, dia udah 9 kali mutusin cowok-cowok di sekolah ini. Seminggu aja cuma ada 7 hari, berarti dia gonta-ganti pacar hanya dalam waktu beberapa jam kan.
Dan satu lagi yang perlu kalian tau. Mungkin dia emang cuma pacaran sama cowok, tapi dia berlaku genit kepada seluruh murid. Se-lu-ruh. Iya, semuanya. Baik cowok maupun cewek.
Waktu pertama kali aku tau itu, aku juga sempet mikir. Ini dia kurang waras apa gimana sih? Gila pokoknya. Tepat di hari yang sama ketika dia pertama masuk sekolah, waktu jam istirahat kami emang mengajaknya ke kantin.
Tau apa yang dia lakuin di sana selain menunggu pesanan? Dia godain adek kelas yang baru pertama dia temuin dan gendernya sama dengan dia. Hih, mana si adek kelasnya pake malu-malu segala lagi.
Bahkan dalam beberapa momen, dia juga pernah godain temen-temenku. Yaah, meskipun mereka nganggepnya cuma sebagai candaan sih. Tapi kan kalo orang lain yang digituin kan pasti baper tuh.
Hm, kalo aku sih enggak. Sorry aja. Aku selalu pasang muka cuek kalo dia udah mulai gombalin aku. Dikira aku cewek apaan coba, bisa gampang diluluhin gitu.
Anyway, saat ini kami sekelas lagi ngerjain sebuah tugas kelompok mengharuskan kami mencari referensi dari perpustakaan.
Satu kelompok berisikan 4 orang secara acak. Untungnya anggota kelompokku pada mau diajak kerja.
Meskipun kami sekelas memakai perpus untuk mengerjakan tugas, tidak menutup kemungkinan bahwa siswa dari kelas lain akan datang. Lagipula ruangannya luas kok.
Tadi aku juga sempet ngeliat kakak kelas nongkrong di pojokan buat cari wifi.
"Tes, ambilin buku biografinya BJ Habibie dong." ujar salah satu anggota kelompokku. Aku pun mengangguk dan beranjak mengambilnya.
Setelah mendapat apa yang ku cari, aku berjalan kembali ke meja dimana kelompokku bekerja. Saat melewati rak, aku sempat melihat ada seorang siswi yang sepertinya kesulitan menggapai buku yang berada diatas. Aku pun berinisiatif untuk membantunya.
Namun aku menghentikan langkahku secara tiba-tiba ketika melihat seseorang menghampirinya.
"Nih dek, aku ambilin." ucapnya sambil menyerahkan buku itu.
"Ehh.. Iya kak, makasih."
"Haha apasih yang enggak buat dedek emesh kaya kamu~" ucapnya sambil mencolek dagu perempuan yang ditolongnya.
'Ih, genit. Tebar pesona.' batinku.
Ya, dialah Stella.
Aku pun kembali ke meja dengan sedikit sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman✅
Romance"Aku ingin berterimakasih kepadamu yang telah mengubah hidupku, dan menarikku keluar dari zona nyamanku."