20. Kak Ninaaaa~

7.9K 719 75
                                    

Setelah kemarin menghabiskan seharian penuh untuk menemui orangtua Stella, pada hari minggu ini aku berencana mengistirahatkan fisik dan pikiran dengan cara tidur seharian.

Aahh.. Cuma dibayangin aja kayanya enak yah. Tapi rencana hanyalah sebatas rencana aja ketika ngelihat di sampingku ada sesosok makhluk abstrak yang sejak pagi bergelayut manja di lenganku. Huft.

"Sayang ih, jangan nonton Spongebob laah.. Aku maunya shinchan ajaa~" rengeknya manja.

"Yaudah sana pindah sendiri channelnya." jawabku.

"Ish remote nya jauh sayaaangg~" kedua tangannya masih setia memeluk lenganku.

"Aku mau makan." aku meninggalkannya menuju dapur.

Kebetulan pagi ini papa mengantar mama yang arisan di tempat tetangga. Alhasil, kini hanya ada aku dan Stella saja di rumah.

"Jangan masak telur ih sayaaangg.. Ntar aku gabisa makan. Aku kan alergi telur.." Stella tiba-tiba memeluk pinggangku dan menyandarkan dagunya di pundakku.

Jujur saja, terpaan nafasnya membuat bulu kudukku sedikit meremang, namun aku tetap mencoba menetralisir degup jantungku dengan berusaha mengabaikannya dan fokus kepada telur yang tengah aku goreng.

"Tess.." panggilnya.

"Hmm?" aku membalik telurku.

"Aku sayang kamu"

"Hm"

"Nanti abis makan kita ke tempat kak Nina yah?"

"Ngapain?" tanyaku.

"Kaya kemaren." ingatanku terputar kembali ke waktu kami meminta izin pada papi dan mami Stella.

"Kok ke kak Nina?" heranku. Bukannya ke mama atau papaku gitu, huft.

"Kan kamu udah anggep dia kaya kakakmu. Lagian kak Nina juga kakak sepupuku." jawabnya.

"Hmm.. Yaudah aku juga anggep kamu kakakku aja deh, biar gausah pacaran." ucapku asal.

"Aku gapapa kok kalo incest."

Sontak aku menatapnya aneh.

"Hah?"

"Ehe ehe." cengirnya. Ia pun mencium kilat pipiku.

Chu..

"Apa sih cium-cium segala. Ganjen." aku mengelap pipiku.

Ah, bukan untuk menghilangkan bekas ciumannya sih. Aku cuma nggak mau Stella ngelihat pipiku yang mulai memerah. Uhh..

"Unchh.. Kamu bikin gemay sihh.. Btw kamu makan yang banyak dong, Tes. Gulingku aja lebih berisi dari kamu." ia mengeratkan pelukannya.

"Aku udah proporsional yah. Kamu aja yang gendats." celetukku.

"Ciye bahasanya nak gawl bats dah. Gendats gitoeh. Tapi yang bilang aku gendats cuma kamu doang, yang lain mah bilangnya aku tuh seksi yaahh~" ucapnya sambil menggerak-gerakkan jari-jarinya di tubuhku.

"Ck. Tangan." decakku.

"Hahaha ampun beybihh.."

***

Siangnya, kami berangkat ke kios kak Nina.

"Kak Ninaaa~" panggil Stella dari ruang tamu.

"Udah pulang Stell? Eh, ada Tessa juga ternyata." Kak Nina datang dari arah kamarnya.

"Lagi ngapain kak?" tanyaku basa-basi.

"Enggak.. Tadi cuma lagi tiduran aja." jawabnya.

Aku dan Stella pun duduk di kursi berhadapan dengan kak Nina.

Zona Nyaman✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang