(Sambungan)

117 14 0
                                    

 
Perihal kedua kau harus tahu, menemanimu setiap insom adalah sebuah hal yang luar biasa. Setabah apa Cinta ini menunggumu terlelap. Walaupun sejujur dari hati yang paling gelap, mataku benar-benar tak mampu.  Tetapi pesan darimu, selalu memberi energi untuk menunggu.
Tenanglah, Cinta tak pernah memandang waktu untuk berduaan. Tetapi Cinta selalu memberi kesan terbaik setiap waktu yang dilalu. Bukan seberapa lama tetapi seberapa sempat kau meluangkan untuknya. Meskipun sedetik lamanya.

Dan hebatnya sejauh ini aku pihak yang paling merasakan kehilanganmu—Kehilangan harapan-harapan manis. Kukira, kau sekarang akan menemaniku menjemput cita-cita. Kukira, kau sekarang akan benar-benar menjadi penyembuh setiap luka, seperti yang kau ucap sedia kala.

Kukira, kau sekarang akan mewujudkan ucapanmu, menyiapkan susu dan roti di kala pagi, merapikan dasi saat ingin pergi, mengecup kening saat tubuh mulai mendingin.

Ah, ternyata harapan-harapan yang kukira manis hanya sebuah luka yang terus mengiris hingga terkadang menitik tangis.

Sudahlah, aku tak ingin membuat hatimu berpesta pora ketika membaca sepotong tulisan ini. Cukup dua saja perihal menakjubkan yang kurindu darimu. Itu saja. Selebihnya jika kau penasaran, kau bisa menemuiku melakukan temu.

.
.
Pada kenyataannya hubungan yang sering dibangun dengan harapan-harapan ingin, tidak sedikit yang bubar meninggalkan hati yang penuh ingin
.
.
.








Mengenangmu SeperlunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang