Yang Terlupakan

123 14 0
                                    

Akhirnya aku terlupakan kembali dari sekian manusia yang kau kumpulkan di kepalamu. Sehebat apapun aku mengingatmu, sekeras apapun aku memahat namamu di kepalaku, dan pada akhirnya aku hanya pihak yang terlupakan bagimu.

Selayaknya perjalanan panjang, kau memilih untuk tetap menunggu seseorang yang menuntunmu bertualang, padahal di sudut persimpangan aku sudah bersedia mengajakmu beriringan bersama-sama. Dan kembali lagi, aku adalah manusia yang terlupakan untuk kesekian kalinya.

Sejauh kaki berkelana, dimensi hatimu tak pernah tepat terarah padaku.

Perjuanganku kini berteman dengan kegagalan, walaupun dahulu kegagalanmu selalu kutemankan dengan perjuanganku. Bahagiaku karnamu tetap akan kubagi denganmu, meskipun bahagiamu karnanya kau bagi denganku, dan kesedihanku harus kunikmati sendiri-sendiri dengan kelupaanmu.

Sebenarnya namamu dari kemarin-kemarin sudah terpaku mati di kepalaku, meskipun nyatanya namaku di kepalamu hanya sebatas berlaku dan akhirnya berlalu.

Kepergianmu semakin hari semakin menyesakkan dada, hingga pada akhirnya terselip dendam yang semakin ada. Dendamku, kuharap tiba-tiba mengajakmu berpulang ke rumahku kembali. Jika dengan membunuhmu terang-terangan akan memenjarakanku, maka aku cukup mengirimkan doa agar kau di dekap rindu. Barangkali dendamku lebih kejam dari rajam.

Seperti yang pernah kuceritakan lalu-lalu kepadamu, bahwa sebait puisi saja bisa meluluhkan rindu. Dan kini semoga saja doa-doa kecilku mampu membuat harimu semakin pilu.

Kau yang dulu kupuja-puja, kini pergi meninggalkan Luka.

________________________________
Kebanyakan manusia-manusia yang sering mengingat, justru dialah pihak-pihak Yang terlupakan.
________________________________

Mengenangmu SeperlunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang