Kukira Aku adalah Kenangan Teristimewa di Hidupmu

171 15 0
                                    

Semakin meniti waktu, kusadari beberapa rindu memang semestinya harus di selipkan sembunyi-sembunyi. Bukan tentang egois atau gengsi sekalipun, tetapi sebuah perihal bagaimana bertahan dalam keadaan menanggung rindu sendirian. Rindu yang terabaikan sungguh lebih menyesakkan dari tumbukkan rasa cemburu yang diam-diam membuat dada membiru.

Telah kusadari, selama ini kau hanya menumpangkan kepala di bahuku, hanya untuk memindahkan sebagian kenangan saja. Ketika separuh rasa sakitmu di kepala kau rasa sedikit membaik, kau mencoba untuk melenyapkannya sendiri. Tetapi sebenarnya yang kurasakan tak pernah kau ketahui, sesungguhnya akulah yang hampir kau lenyapkan oleh kenanganmu. Kian hari selayaknya virus pada file-file kosong, mencari ruang-ruang hampa untuk menggandakan sesuatu hal yang baru hingga terus merusak perihal yang lainnya.

Aku ingat pertama kali, kau hadir tanpa ku minta. Mendekatiku dengan senang hati. Akupun sama. Kau tak pernah tau siapa yang akan merasakan patah hati yang sesungguhnya jika kau pergi dariku. Namamu terpaut mati di kepalaku. Pada akhirnya kau memutuskan diam-diam menerobos pintu keluar, kepalaku sejak itu mulai berdarah-darah. Sebab, selama ini kau sudah kuanggap penyumbat lukaku yang lalu-lalu. Jika kau keluar, akibat besar sudah kau ketahui. Tetapi dengan sengaja entah tidak, kau mengingkari sumpah serapah. Telak membuatku keluh tak bersuara.

(Bersambung, Gimana? Masih kurang bagus? Butuh kritik dan saran teman teman)

Mengenangmu SeperlunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang