Seketika puing puing kenangan itu mendadak kabur.. Hujan kembali hadir, menyapu sepotong imajinasi yang seketika hadir membawaku padamu.. Aku tak ingin beranjak dari bangkuku.. Entah apa alasannya, dadaku seperti ada darah yang mengalir di dalamnya. Perih sekali, mataku kian panas.. Sedetik bersamaan dengan hujan. Air mataku turut berlinang. Aku suka fase ini, saat sesuatu yang sangat perih kembali hadir, alam menjadi tokoh utama yang berbaik hati dalam alurnya. Ia membungkus seluruh air mataku, menyejukkan hati, dan mengkristalkan seluruh kenangan yang kian hari semakin mencambuk akalku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengenangmu Seperlunya
Roman pour Adolescents(Follow Dan nikmati lukaku bersama-sama di instagram. @serumpunsendu) . Beberapa kehilangan kerap kali menjadikan seseorang juga ikut kehilangan jiwa-jiwanya. Terkadang apa yang kau perjuangkan, tidak seperti apa yang akan kau harapkan. Sejatinya ci...