Permintaan Maaf

981 89 86
                                    

" Woojinna " Woojin menghadap ke sumber suara " Chanyeol oppa ingin bertemu denganmu "
Seruan Yerim memecah kesedihan antara Jihoon dan Woojin. Woojin pun mengusap airmatanya dan berdiri untuk mendatangi Chanyeol.

" Sayang aku keluar sebentar ya " pamit Woojin kepada Jihoon lalu mencium keningnya

Jihoon tersenyum lalu mengangguk, Woojin pun keluar setelah itu.

Di luar Chanyeol duduk di kursi tunggu rumah sakit.

" Ada apa hyung " ucap Woojin datar, kemudian Woojin duduk di sebelah Chanyeol

Chanyeol menghela nafas nya kemudian mulai berbicara " seharusnya aku sadar, tidak semestinya aku menuruti ego ku . . . Harusnya aku mengingat keadaan Jihoon saat ini . . . Woojin maafkan hyung ya, hyung sadar seharusnya hyung mendengarkan penjelasan mu dulu sebelum marah . . . Hyung hanya terlalu memikirkan bagaimana cara untuk menyelamatkan nyawa Jihoon . . . Mungkin hyung terlalu overprotektif terhadapnya tapi mau bagaimana lagi hyung satu-satunya lelaki diantara adik-adik hyung . . . Hyung harap kau mengerti " Chanyeol sadar akan kesalahannya pada Woojin, tidak semestinya ia bertindak gegabah terhadap Woojin karena Woojin juga tidak tau apa-apa

Woojin tersenyum " Jauh sebelum hyung minta maaf aku sudah memaafkan hyung . . . Aku mengerti posisi hyung, aku mengerti hyung cuma ingin menjaga adik-adik hyung

" Terimakasih kau sudah mau memaafkan ku . . . Dan aku ingin berpesan jangan berhenti untuk menjaga Jihoon, dia sangat membutuhkan penyemangat, hanya kau satu-satunya orang yang dapat mengembalikan kepercayaan dirinya . . . Haaah mungkin selama ini dia selalu menampakkan bahwa ia baik-baik saja tapi jauh di dalam hatinya ia pasti merasakan sedih yang teramat sedih " Chanyeol menitikkan airmatanya, tangan Woojin kini tengah mengelus punggung Chanyeol untuk memberikan orang itu ketenangan.

" Kau tenang saja hyung aku sudah berjanji bahwa aku akan selalu menjaga Jihoon . . . Jihoon memang pantas untuk di lindungi, aku akui dia memang wanita yang kuat, mungkin sebagian orang akan merasa sangat terpuruk dengan keadaan seperti yang ia alami tapi Jihoon, sekalipun ia tak pernah menampakkan raut wajah seolah-olah ia sedang sakit parah.

Kini airmata Chanyeol telah melesat di pipi putihnya, apapun yang terjadi ia tidak ingin kehilangan adik yang sangat ia cintai sebisa mungkin ia harus memperjuangkan nyawa Jihoon agar ia bisa lolos dari penyakit mematikan itu.
-
-
-
-
-
-
-
Jihoon menyunggingkan senyumnya kepada kakak perempuannya.

" Bagaimana keadaanmu sekarang sayang " ucap Yerim yang tengah membelai rambut adiknya

" Keadaan ku sangat baik kak " ia pun kini telah memeluk kakak nya

" Syukurlah " Yerim

Jihoon melepaskan pelukannya " kak kenapa Chanyeol oppa memanggil Woojin "

" Mungkin dia hanya ingin berbicara padanya " balas Yerim

" Tapi sewaktu Woojin masuk kesini ekspresi Chanyeol oppa terlihat sangat kesal pada Woojin . . . Apa yang sebenarnya terjadi "

Yerim menarik kursi untuk mendekat pada Jihoon, lalu ia meraih tangan Jihoon untuk ia genggam

" Kemarin Woojin tidak tau kalau kau pingsan dan di bawa kerumah sakit . . . Dan malamnya Woojin kerumah untuk menemuimu tapi kau tidak ada dirumah dan waktu itu hanya ada Chanyeol oppa . . . Dan entah kenapa Chanyeol oppa tiba-tiba sangat marah dan memukul Woojin ia sangat kesal pada Woojin karena sudah membiarkan mu pulang sekolah sendirian " jelas Yerim

" Lalu Woojin tidak menjelaskan yang sebenarnya " Jihoon

" Woojin sudah mencoba untuk menjelaskan tapi Chanyeol oppa tidak ingin mendengarkannya dan malah mengusirnya . . . Kemarin Woojin sangat kacau karena ia tidak di perbolehkan oppa untuk bertemu dengan mu tapi setelah ku ajak dia berbicara sekarang hatinya sudah mulai melunak lagi dan sekarang mungkin mereka sedang berbicara dari hati kehati " Yerim

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang