나와 결혼해라 part.2

766 79 48
                                    

Secangkir coklat panas kini terhidang di meja bulat di sampingnya. Jihoon menghela nafas sesaat setelah ia membenarkan selimut bulu yang ia letakkan di punggungnya.

Pemandangan pertamanya pagi ini adalah pekarangan backyard rumahnya yang begitu luas. Asap mengepul keluar dari mulutnya. Yah, cuacanya dingin sekali hari ini untuk itu ia membuat secangkir coklat panas untuk meredakan dingin ditubuhnya.

Rambutnya ia biarkan tergerai indah menutupi punggung mulusnya. Ia teringat akan kejadian beberapa waktu lalu saat berlangsungnya acara pernikahan kakaknya Yerim, taman belakang rumahnya ini menjadi saksi pengikatan cinta mereka dan selanjutnya ia juga akan mengikatkan cintanya dan Woojin di tempat ini juga. Bukan tanpa alasan ia menginginkan tempat ini untuk acara pernikahan nya nanti. Tempat ini sudah menjadi tempat favorit nya dan juga keluarga nya untuk menghabiskan waktu luang bersama. Sudah banyak kenangan terukir di tempat ini.

Jihoon mengulaskan senyumnya nan manis saat ia kembali teringat waktu pertama kali ia belajar bersepeda. Ia selalu terjatuh bahkan lututnya pernah cedera saat itu. Dan semua itu juga terjadi di tempat ini.

Jihoon pov

Aku menolehkan kepalaku kebelakang saat tangan besar kurasa menyetuh pundakku. Oh Tuhan bisakah aku mengabadikan senyum itu. Benakku. Senyum hangat nan tulus yang selalu aku rindukan, senyuman untuk penenang jiwaku.

" Selamat pagi sayang " kalimat itu selalu aku dengar, telinga ku sudah sangat femiliar dengan itu, kata-kata yang sederhana tapi selalu berhasil membuat seluruh tubuhku bergetar.

Kini ia sudah duduk di sampingku, ikut menelusup kedalam selimut bulu tebalku. Saat ini aku sudah menyandarkan kepala ku didada bidangnya. Tempat ini sudah menjadi kesukaan ku untuk mengusak-ngusakkan kepalaku sekedar untuk bermanja-manja denganya.

" Sesuai janji ku waktu itu, hari ini aku akan berniat meminta izin untuk meminangmu sayang " jantungku berdegub cepat dan wajahku memanas. Oh tidak, mataku terasa panas seperti nya sebentar lagi akan turun hujan, yah hujan airmata.

Hari ini tepat 1 tahun kesembuhan ku, dan asal kalian tahu aku dan Woojin juga sudah lulus dari SMA. Aku senang sekali dan percaya akan sebuah kata-kata ' dibalik kesusahan pasti ada kemudahan ' yap. Semua itu sudah aku rasakan. Asalkan kita bersungguh-sungguh dan selalu berserah diri pada Tuhan semua itu pasti akan terjadi.

Jihoon pov end

Tangan besar nan hangat Woojin tidak lepas dari tubuh Jihoon, ia selalu setia memeluk tubuh mungil kekasihnya itu. Woojin menghela nafas lega " Sayang, aku senang . . . Karena kita sudah berhasil melewati hari-hari berat kita bersama "

Jihoon mengangguk lucu, ia terlalu asik membenamkan kepalanya di dada Woojin sampai-sampai ia tidak menjawab kata-kata Woojin.

" Sayang " panggil Woojin pada Jihoon. Yang di panggil pun mengangkat wajahnya.

Woojin menarik selimut yang sedari tadi mereka pakai keatas kepala mereka sampai menutupi separuh tubuh mereka mulai dari kepala sampai punggung. Woojin tersenyum " Sayang, bolehkan aku mengecup bibirmu "

Jihoon diam ia tidak membalas nya dengan ucapan tapi membalasnya dengan anggukan. Merasa lampu hijau telah di berikan kekasihnya, Woojin pun perlahan mendekat kan wajah nya pada Jihoon hingga hidung mancung mereka telah beradu dan sesaat setelah itu akhirnya bibir mereka bertemu seiring nafas mereka yang saling bertempur. Lumatan-lumatan lembut kini sudah Woojin mulai, baginya bibir Jihoon adalah kesukaannya, bibir yang begitu kenyal dan lembut. Kini mereka sudah sama-sama merasakan rasa manis dari bibir mereka, Woojin menyentuhkan bibir nya menggilir mengecup bibir atas dan bawah Jihoon dengan perlahan. Woojin merasakan bibir Jihoon bergetar di sela ciuman mereka, Woojin dapat merasakan ketulusan cinta yang Jihoon berikan untuk nya.

3 tahun sudah mereka lalui bersama. Dengan suka dan duka. Kini Woojin telah melabuhkan bahtera nya di dermaga cinta Jihoon. 3 tahun sudah sangat cukup baginya untuk saling mengenal satu sama lain. Dan sekarang sesi pengenalan itu sudah akan berganti pada penyatuan antara dua keluarga. Iya, akhirnya Woojin memberanikan diri untuk melamar Jihoon secara resmi di hadapan kedua orang tua dan kakaknya. Ia sudah memantapkan dirinya untuk mengambil alih tanggung jawab untuk menjaga sang pujaan hati. Menjaga dalam setiap hembusan nafasnya dan menjaga dalam setiap titik peluhnya.

" Ayo sayang " ajak Woojin sambil memberikan tangan nya untuk di genggam Jihoon

" Kita akan kemana Woojin " balas ku dengan penuh decak kebingungan

" Aku akan mengajak mu untuk menghadap pada ayah dan bunda " tukas nya penuh dengan keberanian dan kemantapan tekat.

Jihoon hanya bisa berdecak kagum atas keberanian kekasihnya ini. " kau yakin ayah dan bunda akan menerima mu untuk jadi menantunya " goda Jihoon untuk mencairkan suasana

Woojin menghentikan langkahnya dengan Tiba-tiba membuat Jihoon menabrak punggung Woojin " sekali lagi kau menggodaku, aku akan menciummu di hadapan ayah dan bunda " balas Woojin yang sukses membuat Jihoon bergidik

Jihoon tertawa dengan lebarnya melihat wajah serius Woojin " aku hanya bercanda sayang "

.
.
.

Sekarang mereka berdua sudah duduk di ruang keluarga lengkap dengan orang tua Jihoon dan kakak-kakaknya dan tentu saja kakak nya Woojin si Mingyu. " Emm langsung saja, maksud Woojin mengumpulkan kalian di sini . . . Woojin ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting " ucap Woojin sambil meremas kedua tangannya

Jihoon saat ini sangat ketakutan setengah mati. Melihat Woojin gugup ia juga ikut gugup. Ya walaupun mereka sudah di beri lampu hijau oleh kedua belah pihak namun tetap saja urusan melamar bukan lah hal yang mudah butuh keberanian ekstra untuk mengutarakan ucapan lamaran itu. Jihoon meremas-remas pinggang Woojin memberi tanda agar segera Woojin mengucapkannya.

Ayah, bunda, Chanyeol, Yerim dan Mingyu hanya bisa diam menunggu kata-kata apa yang akan di ucapkan Woojin dan apa maksud dari ia mengajak berkumpul sekarang.

Woojin menarik nafas dalam dan panjang untuk menetralkan detak jantungnya yang terus memompa dengan cepat. " ayah bunda, Woojin ingin meminta izin untuk meminang Jihoon untuk menjadi istri Woojin . . . Apakah kalian semua merestui kami ? "















Apakah Woojin dan Jihoon di restui atau tidak ?

penasaran ya . . . Penasaran aja deh aing maksa nih 😄😄😄











Salamsayang


Nunnasikembar 😘😘😘😘😘

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang