나와 결혼해라 part.3

701 80 87
                                    

Ayah dan bunda hanya terdiam, membuat jantung dua sejoli yaitu Woojin dan Jihoon menjadi semakin berdegup kencang, wajah mereka tegang. Mungkin kah mereka tidak di restui. Tapi selama ini mereka selalu di dukung oleh orang tua mereka dan hubungan mereka baik-baik saja dan tidak pernah ada yang sakit hati di antara keduanya tapi kenapa ayah dan bunda malah seperti ragu.

" Woojin kenapa ayah dan bunda diam saja " bisik Jihoon pada Woojin

" Aku juga tidak tahu sayang " balas Woojin yang juga berbisik

Sudah hampir 20 menit mereka di gantung oleh persetujuan orang tua Jihoon.

" Ayah ingin mengambil minum sebentar " setelah itu ayah berdiri dan pergi begitu saja menuju dapur tanpa menoleh.

" Bunda juga mau kedapur, cucian bunda belum selesai " bunda pun ikut berdiri menjauhi mereka berdua. Begitu pula Chanyeol, Yerim dan Mingyu.

Woojin dan Jihoon merasa aneh dengan semua orang, bukan nya menjawab pertanyaan Woojin mereka malah menjauh. " Woojin kenapa mereka menjauhi kita " pikiran dan hati Jihoon sudah tidak karuan lagi, wajahnya jadi murung ia hampir menangis karena takut tidak di restui dan mereka tidak jadi menikah.

Woojin mengusak wajahnya kasar, ia pun juga merasa tidak karuan lagi, apa salah mereka sampai pertanyaan Woojin tidak di gubris sama sekali, semua orang malah menghiraukan mereka berdua.

" Hiks . . . Woojin aku takut kita tidak di restui " Woojin hanya diam, ia tak tau harus menjawab apa. Yang bisa ia lakukan saat ini hanya menenangkan kekasihnya dan meyakinkan bahwa semua itu tidak akan terjadi dan mereka akan tetap menikah.

Jihoon menangis sejadi-jadinya di pelukan Woojin. Sebenarnya Woojin juga ingin sekali menangis tapi setelah difikir lagi tidak mungkin ia harus menangis di hadapan Jihoon. Yang ada Jihoon malah akan semakin sedih.

" Sudah sayang . . . Biarkan mereka berfikir dulu " ucap Woojin dengan nada yang tenang

" Apa yang harus di fikir lagi sayang . . . Kita sudah 3 tahun berpacaran dan hubungan kita baik-baik saja . . . Terus apa yang harus di fikir lagi . . . Hiks " hati Jihoon terasa hancur berkeping-keping haruskah perjalanan hubungan mereka akan terhalang oleh restu orang tua. Padahal selama ini mereka berpacaran sehat tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan Woojin sangat menghormati Jihoon sebagai wanita.

" Iya aku ngerti kok . . . Kamu tau kan urusan menikah itu tidak gampang . . . Mungkin orang tuamu sayang sama kamu mereka tidak ingin kamu mendapatkan suami yang salah sayang "

Jihoon memeluk Woojin sangat erat " apa lagi sih yang kurang darimu . . . Aku sudah merasa cukup sudah mendapatkanmu Woojin, aku juga sangat mencintaimu . . . Kau selalu merawatku di saat aku sakit, kau selalu menyemangatiku. Bunda dan ayah sudah tau itu kan "

Hati Woojin merasa kembali hangat setelah mendengar ucapan Jihoon. Yah seperti yang Woojin tau Jihoon adalah orang yang sulit untuk mengungkapkan kata cintanya. Ia akan mengungkapkan nya sewaktu-waktu saja. Bagi Woojin ungkapan rasa cinta dari Jihoon adalah hal yang sangat langka dan selalu ia tunggu.

" Sebaiknya kita kekamar ya sayang, kau harus istirahat dan aku akan menemanimu " Jihoon menurut dengan Woojin, ia juga merasa sangat lelah, ia harus menenangkan pikiran dan hatinya terlebih dahulu.

**********

Setelah pintu kamar terbuka Jihoon masuk lebih dahulu dan langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Woojin mengikuti Jihoon ia meraih segelas air putih di atas nakas lalu ia berikan pada Jihoon " sayang minum lah air ini biar kau bisa lebih tenang " Jihoon meminum air itu seteguk dan kembali berbaring membelakangi Woojin

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang