반복해서 part.3

721 80 66
                                    

" Loh oppa kapan datang " Yerim terkejut melihat Chanyeol yang tiba-tiba muncul dari dapur

" Tadi malam saat kau sudah tidur " balas Chanyeol sambil menuangkan air putih kedalam gelas

Yerim mendekat pada kakaknya dan duduk di meja kitchen set " oppa bagaimana keadaan Jihoon "

Chanyeol meminum air putih tersebut dan kemudian menghela nafasnya " yah seperti itulah, belum ada perubahan, badannya semakin kurus dan wajahnya seperti tak ada darah "

Yerim menundukkan wajahnya " terus bagaimana pengobatannya ? "

" Kata dokter dia harus menjalani terapi laser karena kalau dengan cara operasi tidak memungkinkan mengingat penyakit nya berada di saluran darahnya " Chanyeol kembali meminum air nya, wajah nya sangat terlihat frustasi, belum lagi pekerjaan nya yang tak kunjung beres. " kau tidak usah terlalu memikirkan hal ini, kau sedang hamil jangan terlalu banyak pikiran. " setelah itu Chanyeol kembali kekamarnya.

Yerim hanya bisa memandangi punggung kakaknya yang semakin menghilang di balik pembatas dinding.

.
.
.

Tak lama setelah Chanyeol menghilang, muncul lah Woojin yang sudah rapi dengan baju seragamnya lengkap dengan tas di punggungnya.

" Kenapa Noona sudah bangun " ucap Woojin sambil meraih sekotak susu di dalam kulkas

" Ahh noona terbangun karena mendengar seseorang di dapur, ternyata Chanyeol oppa "

" Iya Chanyeol hyung datang malam tadi sekitar jam 12, tapi dia datang sendiri tidak bersama Jihoon "

Deeghh . . .

Dada Yerim seakan berdentum saat mendengar Woojin menyebut nama Jihoon, sebenarnya Yerim sangat ingin mengatakan yang sebenarnya tapi ia masih memikirkan hal apa yang akan terjadi jika ia mengatakan yang sebenarnya pada Woojin. Tapi kalau hal ini berlama-lama di rahasiakan pasti anak itu akan curiga.

" Sebenarnya aku tidak ingin kesekolah hari ini " ucap Woojin sambil meminum susu kotak nya

" Kenapa ? " jawab Yerim

" Aku bosan di sekolah karena gak ada Jihoon, biasanya kami selalu bercanda, ngobrol dan sebagainya untuk menunggu jam pelajaran dan sehabis pulang sekolah pasti kami jalan-jalan sebentar " Woojin terus mengoceh membahas Jihoon, hanya Jihoon yang bisa menghiburnya, hanya Jihoon yang bisa membuatnya tertawa. Pokoknya segalanya hanya Jihoon.

Yerim mengusap wajahnya " Woojin . . . Sebenarnya . . . Sebenarnya . . . "

Belum sempat Yerim menyelesaikan kata-kata nya tiba-tiba Chanyeol datang dan memotong pembicaraan nya. " Yerim sebaiknya kau siapkan baju untuk suami mu bekerja "

Yerim hanya bisa mengangguk dan menuruti apa yang di suruh Chanyeol. Kalau saja Chanyeol tidak segera datang mungkin mulut Yerim sudah dengan mulusnya mengatakan pada Woojin tentang Jihoon.

" Woojin, sudah jam 7 lewat sebaiknya kau berangkat sekolah sekarang, nanti kau terlambat " Chanyeol segera menyuruh Woojin berangkat, takut nya Woojin akan bertanya tentang Jihoon lagi.

Woojin berdiri dan menyandangkan tasnya " baiklah hyung . . . Aku berangkat dulu "

Chanyeol hanya mengangguk

Jahat memang. Sebenarnya dengan cara seperti ini tidak akan baik nantinya, Woojin pasti kecewa setelah nanti ia tahu yang sebenarnya. Bukan tanpa sebab semua orang disitu merahasiakan ini pada nya, hanya saja mereka tidak ingin menambah pikiran anak itu, mereka tidak mau menganggu sekolah Woojin. Tapi sebenarnya hal ini lah yang dapat membuat Woojin semakin berpikir yang tidak-tidak mengingat keberangkatan Jihoon yang terbilang sangat mendadak.

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang