마침내 part.2

756 82 58
                                    

" Woojin aku mau kesana " Jihoon menunjuk kearah balkon, ia sudah bosan karena terlalu lama berada di ranjang rumah sakit, ia juga ingin menghirup udara luar.

" Tapi udara malam tidak baik untuk kesehatan sayang " Woojin menolak secara halus. Dan memang benar saat malam udara mengeluarkan gas karbondioksida dan itu tidak baik bagi tubuh. Namun bukan Jihoon namanya kalo ia tidak bisa membuat Woojin luluh.

" Tapi aku lelah berada di sini terus " Jihoon menunjuk ranjang sambil mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes yang selalu berhasil membuat Woojin tunduk. Dan akhirnya Woojin mengiyakan keinginan kekasihnya.

" Sini aku bantu " Woojin membantu Jihoon untuk bangun " tunggu sebentar aku ambilkan kursi roda dulu "

Belum sempat Woojin mengambil kursi roda itu, tangan nya sudah ditahan oleh Jihoon. " Woojin, aku mau jalan saja "

" Tapi kan . . . " perkataan Woojin terhenti karena Jihoon sudah membungkam bibir Woojin dengan bibirnya, dan hal itu sukses membuat Woojin diam. " baiklah " Jihoon pun tersenyum manis. Tapi . . .

" Aduh " pekik Jihoon

" Kenapa sayang " balas Woojin khawatir

" Kaki ku . . . Kaki ku kenapa tidak bisa di gerakkan " ia bingung " Woojin kaki ku gak bisa gerak . . . Kenapa "

Woojin pun hanya bisa mengernyitkan dahinya karena ia juga tidak tau kenapa tiba-tiba kaki Jihoon tidak bisa bergerak.

" Tunggu aku panggilkan dokter "

Tak berselang lama dokter datang dan memeriksa kaki Jihoon

" Gimana dokter . . . Apa yang terjadi pada kaki Jihoon " ucap Woojin

" Saya juga belum yakin dengan hasil pemeriksaan saat ini dan apa penyebab kaki nona Jihoon tidak bisa di gerakkan . . . Nanti saya akan kembali lagi dengan suster dan akan mengambil sample dari tulang kaki nona Jihoon "
Jihoon sudah mengerutkan dahinya karena takut, takut terjadi apa-apa. Tapi Woojin terus mengelus pundak Jihoon agar Jihoon bisa sedikit lebih tenang dan meyakinkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya.

Dokter pun keluar dari ruang Jihoon.

" Sayang tidak usah kebalkon ya, kau istirahat saja "

Jihoon memajukan bibirnya cemberut " aku ingin kesana "

" Tapi kan sayang "

" Woojin . . . Ku mohon sebentar saja " Jihoon menggenggam kedua tangannya di depan dadanya.

Woojin menghela nafasnya " baiklah, aku ambilkan kursi roda dulu ya "

Jihoon mengangguk pelan

Kemudian Woojin mengangkat tubuh Jihoon untuk ia dudukkan di kursi roda dan setelah itu ia langsung mendorong kursi roda itu kearah balkon.

Disana. Dibalkon, Jihoon memejamkan mata nya sambil tersenyum dan mendongakkan sedikit kepalanya untuk menikmati hembusan angin kota Singapore.

" Udaranya sangat berbeda dari korea ya " ucap Jihoon setelah membuka matanya

" Iya, karena Negara Singapore memiliki iklim yang berbeda dengan Korea . . . Karena Singapore adalah bagian dari asia tenggara makanya disini beriklim tropis dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan Hujan sedangkan korea, korea memiliki keistimewaan yaitu iklim nya bersifat iklim benua dan iklim samudera maka dari itu korea memiliki empat musim. " jelas Woojin panjang lebar di ikuti anggukan Jihoon tanda ia mengerti

" Kenapa kita jadi bahas tentang iklim " ucap Jihoon bingung

" Kan kau yang memulai dan akhirnya aku jelaskan hitung-hitung untuk mengajarimu tentang geografi . . . Kau kan sangat bodoh di pelajaran geografi " balas Woojin mengejek

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang