완료

741 74 46
                                    

1 bulan kemudian

Hari ini tepat 1 bulan terakhir masa pengobatan Jihoon di Singapore. Ia sudah menyelesaikan segala macam prosedur pengobatannya. Rasa lega di hatinya terus membuncah tatkala ia merasa sudah berhasil dalam memperjuangkan hidupnya.

Seperti biasa, sekarang ia sedang berada di balkon kamar rawatnya, bagaimana tidak, hari ini adalah hari terakhirnya untuk berada di tempat ini untuk menikmati udara Singapore. Ia pasti akan sangat merindukan negara ini, terutama merindukan Sanny teman kecilnya.

" Sayang, kau sedang apa disini " Jihoon sedikit tersentak saat Woojin tiba-tiba menyentuh pundaknya

Jihoon tersenyum " aku hanya ingin berada di sini untuk terakhir kalinya sayang "

Woojin menghela nafas, lalu ia berlutut untuk mensejajarkan tinggi nya dengan Jihoon yang sedang duduk di kursi roda " sayang . . . aku senang akhirnya kau akan kembali lagi kekorea . . . aku juga senang akhirnya kau bisa sembuh dari penyakit itu "

Jihoon juga menghembuskan nafasnya, nafas lega, lalu meraih salah satu tangan Woojin yang ada di pipinya " iya, aku juga sangat senang karena akhirnya aku tidak merasakan sakit lagi "

" Dulu pertama kali aku melihatmu dan mengenalmu, aku tau pasti kau adalah wanita yang hebat dan kuat, maka dari itu aku selalu berjuang untuk mendapatkan cintamu. Karena kau memang pantas untuk dicintai sayang. "

Jihoon memakukan pandang nya pada wajah tampan Woojin. Ia menerawang setiap yang ada pada Woojin, terutama senyumnya, senyum Woojin selalu menjadi penenang bagi Jihoon, senyum Woojin selalu menjadi penyemangatnya, dan senyum Woojin selalu menjadi ikrarnya untuk berjanji bertahan. " Woojin . . . Terimakasih banyak karena selama ini kau tetap setia bertahan denganku, aku tau kau pasti lelah menghadapi ku, kau juga pasti kecewa setelah tau bahwa aku adalah wanita penya . . . " belum sempat Jihoon meneruskan kalimat nya bibirnya sudah ditahan oleh bibir Woojin.

" Kau tidak benar, sama sekali aku tidak pernah merasa lelah atau pun kecewa denganmu. Karena semua yang ku lakukan atas dasar cinta . . . Cinta sayang, Jadi jangan berfikir kalau aku merasa lelah atau kecewa padamu, karena itu tidak benar "

Jihoon menyapuh air matanya ia tak kuasa menahan haru, ia merasa sangat beruntung karena telah mendapatkan seseorang seperti Woojin. Lelaki itu sangat tulus, sangat murni, hati nya sangat bersih.

Entah apa yang ada di fikiran Woojin sampai-sampai ia bisa mencintai seorang Park Jihoon yang bisa dikatakan jauh dari sempurna.

" Manusia di ciptakan berpasang-pasang, dan manusia di ciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihannya . . . Aku tau manusia tidak ada yang sempurna, bahkan aku pun jauh dari kata sempurna, untuk itu aku memilihmu untuk menyempurnakan hidupku dengan segala kelebihan yang kamu miliki . . . Kita mencintai untuk saling melengkapi . . . Kau tau karena mu lah aku mengerti artinya hidup . . . Terimakasih sayang " Woojin mengakhiri kalimat nya dengan mencium punggung tangan Jihoon

" Disini, dibawah langit malam beserta bulan dan bintang, aku berjanji akan selalu mencintai mu Park Jihoon selamanya "

Jihoon kembali tersenyum, lalu mendongakkan kepalanya " disini, dibawah langit malam beserta bulan dan bintang, aku berjanji akan selalu mencintai mu Park Woojin "

Keduanya kini saling mendarat kan senyum terbaik mereka, merasakan sensasi cinta yang begitu indah. Sungguh kisah cinta yang begitu dramatis dan juga romantis.

.
.
.
.
.
.
.
.

Warna gelap langit telah berubah menjadi biru, itu artinya Jihoon beserta bunda dan Woojin akan segera berangkat menuju Korea Selatan.

Good Bye -- 2park ➡ Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang