Apa nama yang cocok buat mereka berdua?
KingWink, WinkKing atau BawinKing nama yang mereka sebutkan waktu di Wanna One Go Zero Base!"Hyung, aku mau sosis," rengek Jihoon pada Jaehwan.
"Astaga?! Sosis lagi? Hey! Kamu selalu memakan sosis setiap kita jalan-jalan," keluh Jaehwan tidak terima.
"Aku kan suka sosis, hyung, jadi wajarlah aku selalu mencari sosis," Jihoon manggut-manggut, "sosis itu adalah makanan yang harus ada dimanapun aku berada!" deklarnya.
"Tidak bisakah kamu puas dengan satu sosis saja Jihoonie?" gumam Jaehwan.
Jihoon memiringkan kepalanya, "apa maksud hyung?"
"Hahaha, sudahlah lupakan."
Jaehwan tersenyum, "ayo! Kita cari sosis kesukaanmu, jika kita tidak menemukannya nanti saat di rumah hyung janji akan memberikanmu sosis yang tidak akan pernah habis."
"Emang ada ya hyung sosis yang gak habis-habis?" Jihoon mengerjap matanya takjub.
"Lihat saja nanti sayang." Jaehwan menggandeng tangan Jihoon, menariknya menyusuri pasar malam yang sedang ramai oleh pengunjung.
"Yaah, aku tunggu loh hyung," sahut Jihoon dengan wajah polosnya.
"Hahaha pacar hyung sungguh polos," sentil Jaehwan di hidung Jihoon.
"Hyung! Hyung! Itu! Itu kedai sosisnya!" tunjuk Jihoon sangat antusias, menarik tangan Jaehwan dengan tergesa-gesa menuju kedai sosis tersebut.
"Wah! Banyak sekali sosisnya! Hyung! Aku mau yang ini, aku juga mau yang itu," tunjuk Jihoon.
Jaehwan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu sang kekasih. Jihoon selalu menjadi sangat bersemangat jika berhadapan dengan sosis-sosis kesukaannya.
"Hyung, aku beli dua sosis ya?"
"Iya, sayang, terserah kamu saja, borong sama gerobaknya juga gak papa," sahut Jaehwan dengan santai.
"Hahaha, hyung bisa saja, memang hyung bisa membayarnya?"
"Oh! Tentu saja...
Hyung tidak bisa 😋"
"Yaks! Dasar hyung ini, hyung mau juga gak nih sosisnya?"
Jaehwan nampak berpikir sebelum berujar, "hemm, mau deh, daripada nanti hyung mau minta tidak kamu kasih."
"Oh, tentu aku gak mau berbagi. Say no to bagi-bagi sosis, beli sendiri dong."
"Ceh, dasar sosis kok makan sosis."
"Yaks! Apasih hyung."
"Tidak papa kok, sayang. Oh ya, hyung mau sosis yang rasa keju ya."
Jihoon mengangguk, "nee, hyung."
.
.
.Jaehwan dan Jihoon menaiki tower yang berada di daerah pasar malam itu. Biasanya tempat itu akan penuh dengan orang-orang yang sedang berpacaran.
Salah satunya adalah Jaehwan dan Jihoon.
"Jihoonie, jangan makan sambil berjalan, sayang," Jaehwan menginstrupsi Jihoon yang ingin mengeluarkan salah satu sosis miliknya dari dalam kotak kemasan.
"Memang kenapa hyung?"
"Tidak baik sayang, dan apakah kamu mau tersandung saat berjalan karena kamu terlalu menikmati makananmu?"
"Tidak hyung, nanti sosisku malah jatuh dan terbuang sia-sia." Jihoon kembali memasukkan sosis yang tadi sempat dia raih.
"Anak pintar," puji Jaehwan mengusap-usap lembut tengkuk leher Jihoon penuh kasih sayang.
"Sayang, bagaimana kalau kita duduk di sana?" tunjuk Jaehwan tepat di meja panjang di ujung kiri tower.
Mereka duduk dan menikmati pemandangan kota Seoul yang sangat indah.
"Wah, hyung, lampu yang menyinari gelapnya malam menambah keindahan kota Seoul," tutur Jihoon sambil bersandar di bahu Jaehwan. Pipinya penuh dengan sosis yang sedang dikunyah.
Tangan kiri Jaehwan mencubit gemas pipi kekasihnya yang sedang asik mengunyah makanan.
"Duh, kekasih hyung ini imut sekali saat makan, kaya hamtaro," tutur Jaehwan gemas.
"Ih, hyung gak sadar diri deh, lihat tuh pipi hyung. Makan gak makan tetap saja kaya mandu."
"Hahahha, pipi hyung kan memang sudah dari lahir begini sayang."
"Hahahha," tawa Jihoon saat mendengar pernyataan Jaehwan.
"Tapi, pipi hyunglah yang membuatku jatuh cinta," ungkap Jihoon.
"Atutu, kekasih hyung sudah bisa menggombal ya sekarang?" Jaehwan memencet hidung Jihoon gemas.
"Yaks! Hyung, aku ngambek nih," ancam Jihoon menggembungkan pipinya.
"Ich ich ambekan nih yee."
"Hempp," Jihoon melepas sentuhan tangan Jaehwan dari pipinya.
"Duh, sayang jangan ngambek dong," Jaehwan mendekatkan wajahnya kemudian mengecup singkat bibir Jihoon.
Pipi Jihoon memerah saat kekasihnya dengan tidak tau malu menciumnya di tempat umum.
"Yaks! Hyung! Apa yang kau lakukan? Ini tempat umum!"
"Hehehe, maaf sayang, hyung kelepasan, habis kamu kalau ngambek mengoda sih," kilah Jaehwan sambil cengengesan.
"Ih, hyunggg!" Jihoon memukul-mukul dada Jaehwan gemas.
Saking kesalnya Jihoon pun menyumpalkan sosis yang dibeli Jaehwan ke dalam mulut kekasihnya itu. Kemudian pergi meninggalkan Jaehwan sambil menghentak-hentakan kaki kesal.
~Fin~
KAMU SEDANG MEMBACA
CCWT
Fanfiction🚫WARNING🚫 ~ Cerita terkadang mengandung unsur dewasa ~ Bijaklah dalam memilih becaan. ~ Yang dibawah umur tidak dianjurkan mampir ~ Ryu tidak bertanggung jawab jika otak kalian terkotori 🌚 ~ Tanda 🚫 merupakan peringatan untuk kalian yang di baw...