"Kemana Naruto?" itulah pertanyaan yang ada di otak Sasuke sekarang.
Dia sudah berkeliling Konoha mencari Naruto. Bertanya kepada semua penduduk dan teman-temannya, tapi tetap saja tidak bisa menemukan kekasihnya itu.
Bahkan Sasuke sudah menelepon Gaara yang berada di Tsunagakure.
Menghubungi Paman Bee yang berada di Komugakure.
Mengirimi pesan pada Itachi yang berada di markas Akatsuki.
Tapi, tetap saja nihil. Naruto tidak berada di sana. Naruto seakan menghilang dan tergantikan dengan seorang pemuda berpipi chubby yang ada di apartemen kekasihnya itu.
"Aarrggghh! Dobe! Kau dimana?!" runtuk Sasuke frustasi.
"Kau tau kan, aku tidak bisa tanpamu sehari saja. Arghh! Tidak ada suara berisik, tidak ada ucapan selamat pagi, tidak ada lolucon konyolmu, tidak ada ciuman lembut dari bibirmu! Bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku? Aku merindukanmu, Dobe."
"Ah, bocah itu... apa dia masih ada di rumah Naruto?"
"Apakah dia baik-baik saja?"
"Hn... Aku harus menemuinya!"
Sebenarnya Sasuke itu adalah sosok pribadi yang hangat. Meski wajahnya datar bak papan penggilesan, tapi dia adalah sosok lelaki yang baik. Bahkan dia akan tetap baik pada orang yang tidak dikenalnya, sekalipun cara Sasuke menunjukan kebaikannya sedikit berbeda dari kebanyakan orang.
Sifat dingin dan tsundere-nya lah yang membuat orang menganggap Sasuke itu terkesan sombong.
.
.
.Sasuke memasuki apartemen Naruto yang terlihat gelap, berharap kekasihnya itu sudah kembali.
Tapi, itu hanyalah sebuah harapan. Faktanya, tidak ada Naruto.
Hanya mendengar suara isakan tangis dari seseorang, yang menurutnya itu adalah suara laki-laki yang tadi pagi ia temukan sedang tertidur di kamar Naruto.
Sasuke menyusuri ruang tamu milik kekasihnya, meraba dinding mencari keberadaan saklar. Ia perlu cahaya untuk sekedar memperbaiki penglihatannya dan menerangi seisi apartemen yang seolah tak berpenghuni.
Saat lampu menyala Sasuke terkejut melihat pria yang tadi pagi dilihatnya tengah menangis sesengukan. Meringkuk di samping kulkas, sambil menelungkupkan kepala di kakinya.
"Hikss..."
Suara isakan teredengar dari mulut sang pria.
"Aku ingin pulang hikss.."
Gumaman-gumaman kecil yang terlontar dari mulut pria tersebut membuat Sasuke mendekat.
"Hikss... aku takut, hikss."
Sasuke meraih bahu sang pria, membuat pria itu mendongakkan kepala menatap wajah Sasuke yang sangat dekat dengannya. Sasuke meraih dan memeluk pria berpipi chubby tersebut berniat menenangkannya.
"Tenaglah," bisik Sasuke.
Entah kenapa suara bariton Sasuke membuat perasaan Jaehwan sedikit tenang.
"Hiks... hikss..." Jaehwan menyamankan diri dalam pelukan Sasuke. Kehangatan yang diberikan Sasuke membuat dirinya bisa tenang dan rileks.
"Aku ingin pulang Sasuke, hiks ini bukan duniaku hikss."
"Tenanglah, aku akan membantumu mencari jalan keluar."
'Dan mungkin saja aku bisa menemukan Naruto saat membantumu kembali ke duniamu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
CCWT
Fanfic🚫WARNING🚫 ~ Cerita terkadang mengandung unsur dewasa ~ Bijaklah dalam memilih becaan. ~ Yang dibawah umur tidak dianjurkan mampir ~ Ryu tidak bertanggung jawab jika otak kalian terkotori 🌚 ~ Tanda 🚫 merupakan peringatan untuk kalian yang di baw...