"Jjaeni!" seru seseorang di balik mobil hitam mewahnya.
Jaehwan menengok dan mendapati ayah kekasihnya yang sedang membuka kaca mobil. Mobil hitam mengkilat itu terparkir di seberang jalan. Jaehwan memberikan senyumannya, kemudian menghampiri mobil milik Tuan Yoon itu.
"Daddy! Baru pulang?" tanya Jaehwan saat sudah berada tepat di depan Jisung yang ada di dalam mobil.
|
H
R
|"Iya, Jjaeni, daddy baru pulang. Kamu dari mana?"
"Oh, aku baru dari rumah daddy. Nganterin lobster rebus pesanan Woonie, daddy," ujar Jaehwan ceria, entah kemana raut wajah cemberut dan kesalnya tadi menghilang.
"Anak itu kebiasaan sekali membuatmu repot."
"Ah, tidak apa kok daddy, Woonie kan kekasihku, jadi tidak ada salahnya aku memanjakannya."
"Tapi, kalau kamu selalu memanjakannya, dia akan selalu semena-mena padamu. Dan kalau itu terjadi, siapa yang akan memanjakanmu?" tanya Jisung pada Jaehwan.
Jaehwan mengedipkan matanya lalu tersenyum, dan langsung masuk ke dalam mobil hitam itu. Ia duduk di kursi depan penumpang.
"Kan ada daddy yang selalu memanjakan Jjaeni!" seru Jaehwan bersandar di bahu Jisung dan memainkan jarinya di paha Jisung.
Jisung tersenyum sumringah saat kekasih anaknya ini merayu dengan tingkah imut dan manja.
"Bisa saja kamu, Jjaeni."
"Apa sih yang gak bisa Jjaeni lakukan?"
Cup! Jaehwan mengecup pipi tirus pria yang disebutnya daddy sedari tadi itu.
Lagi-lagi Jisung tersenyum dibuatnya karena perlakuan manis Jaehwan.
"Jadi, Jjaeni sayang, mau daddy antar pulang? Atau mau makan malam bersama daddy?"
"Daddy belum makan?" tanya Jaehwan bergelayut manja di lengan Jisung.
"Iya, Jjaeni sayang, daddy belum makan hari ini."
"Emmhh kalau gitu ayo kita makan!" seru Jaehwan dengan semangat.
"Ayo! Daddy sudah sangat lapar dan sudah tidak sabar untuk memakanmu."
"Yaks! Daddy! Jjaeni kira daddy beneran lapar ternyata... Dasar daddy mesum!"
"Hemm, siapa yang kamu bilang mesum, sayang? Kan Jjaeni yang mengajarkan daddy jadi mesum seperti ini," bisik Jisung, tersenyum membelai rambut coklat Jaehwan.
"Kamu juga yang memancing daddy hingga daddy tidak tahan sekarang."
"Hihihi," Jaehwan hanya terkekeh mendengar perkataan Jisung.
"Lihatlah perbuatan tangan cantikmu yang nakal itu yang sejak tadi sudah bermain pada junior daddy."
"Hukum Jjaeni jika Jjaeni nakal, daddy," pancing Jaehwan dengan wajah polos miliknya.
"As you say it, baby." Jisung langsung mencium bibir mungil Jaehwan yang sedikit membiru akibat berciuman dengan Sungwoon beberapa waktu lalu.
Kedua bibir itu menyatu, saling melumat satu sama lain. Tangan Jisung menerobos ke dalam sweater Jaehwan, menyusuri dada mulus kekasih anaknya sampai berhenti tepat di nipple Jaehwan yang sudah menegang.
"Eengghhh~" di sela ciuman panasnya, Jaehwan melenguh menikmati setiap isapan yang dilakukan Jisung pada lidahnya. Juga merasakan sentuhan lembut pada kedua nipple-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CCWT
Fanfiction🚫WARNING🚫 ~ Cerita terkadang mengandung unsur dewasa ~ Bijaklah dalam memilih becaan. ~ Yang dibawah umur tidak dianjurkan mampir ~ Ryu tidak bertanggung jawab jika otak kalian terkotori 🌚 ~ Tanda 🚫 merupakan peringatan untuk kalian yang di baw...