Kyungsoo menyambar surat kecil yang ada di genggaman gue. Wajahnya kaku tapi sedetik kemudian dia memaksakan tersenyum.
"Surat iseng," jawabnya singkat sambil membereskan pakaian kotor yang tadinya mau gue masukkan ke keranjang. Gue menahan pergerakannya dan menampakkan raut tanya.
"Enggak mungkin," sanggah gue. "di tulisannya aja ada kalimat tidak akan pernah lelah, itu berarti dia udah beberapa kali ngirim surat, kan?"
Kyungsoo menghela napas dan mengelus pundak gue. Kayaknya dia enggak mau jawab.
"Makan aja, yuk!"
"Mas, katanya mau berbagi ..." ujar gue memelan. Ada setitik kekecewaan saat gue peka kalalu dia enggak mau jujur untuk hal ini.
Dia bilang, "Saya enggak mau nyakitin kamu. Percaya aja sama saya, ini cuma surat iseng."
Hati gue sakit, untuk gini doang aja rasanya gue mau nangis. Tapi dari niatnya gue enggak bisa menyanggah lagi. Gue harap emang bener itu hanya surat iseng. Walau gue enggak memperpanjang masalah, gue yakin Kyungsoo pasti paham kalau mood gue langsung hancur.
👀
Besoknya ...
TOK! TOK! TOK!
Gue buka pintu dan menemukan dua orang yang udah berdiri di teras dengan senyuman. Enggak lupa menyerahkan sebuah goodie bag.
"Ini ... ada titipan dari pak Xiumin untuk Professor Kyungsoo. Ada buku sama beberapa pekerjaan yang sempat tertinggal," ujarnya sopan. Gue menatapnya dengan raut tanya, dia yang seakan mengerti langsung gelagapan. "ah! Saya IU, salah satu mahasiswa sekaligus Asdos di kampus. Ini teman saya, namanya Chen, ikut nganter hehe."
Gue mengangguk sambil tersenyum, gue bilang, "Professor-nya lagi mandi, apa mau ketemu dulu?""Enggak usah, saya cuma mau nyerahin ini aja. Sebenarnya tadi Inha yang mau ke sini ... soalnya dia yang disuruh, katanya sambil skripsi-an. Cuma dia buru-buru karena ada acara, jadi saya yang ke sini." Pas denger ucapan IU, gue enggak habis pikir. Letak tata sopan dia sebelah mana coba? Nyuruh orang lain apalagi kayaknya kedua orang di depan gue lebih tua dari Inha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prof. Astigmatism
FanfictionJatuh cinta ... Bisa berawal cuma dari bertatapan. Miliknya, sangat menusuk tapi membuat penasaran. Siapa sangka? Professor muda dengan tatapan tajam itu akan menjadi suami dari seorang cewek yang jomblo dari lahir? Jadi, mari kita belajar mencint...