30

2.9K 578 145
                                    

Besoknya, gue langsung bersiap ke rumah Baekhyun. Gue lihat Jooheon juga baru ke luar, dan dia nawarin gue buat numpang. Katanya, dia mau kabur dengan membawa mobil Wonho yang masih tidur.

Yang tadinya cuma niat minta anter sampai gue dapat kendaraan umum, tapi dia nganter langsung ke rumah Baekhyun. Setelah mengucapkan terimakasih seadanya, gue langsung menghampiri Baekhyun yang kebetulan baru aja ke luar.

 Setelah mengucapkan terimakasih seadanya, gue langsung menghampiri Baekhyun yang kebetulan baru aja ke luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Waw, situ gerak cepat juga, ya?” sapa dia sambil ketawa.

“Gue takut Kyungsoo-nya lo apa-apain.” Seketika Baekhyun mengepalkan tangannya di depan gue seakan siap mukul, tapi tiba-tiba aja dia menghela napas. Dia bilang, untung gue cewek dan istri sahabatnya.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam kamarnya, Baekhyun sempat nahan tangan gue dan ngasih tatapan seakan bingung.

“Kenapa?”

“Gini ... gue bilang ini sama lo bukan berarti gue pengen ngadu, gosip, nuduh atau yang lain. Ini cuma dugaan gue doang,” ujarnya pelan dan gue ngangguk ragu-ragu. “kemarin waktu dia dateng ke rumah gue, mukanya merah banget.”

Merah?

“Oke-- agak sulit juga sih jelasinnya. Tapi ... emm- ah! Byun Baekhyun ini kan juga cowok, ya? Jadi gue sangat paham apa yang dia alami semalam.”

“Gue lihat cewek bikini di pantai atau nonton film Fifty Shades Freed aja masih tahan, Chanyeol enggak dikasih ‘jatah’ sama Mira pun mungkin masih bisa tahan, tapi-”

“Ehhhh!!! Bentar! Lo ngomong apa, sih?!” pekik gue malu sendiri. Baekhyun langsung mengisyaratkan gue untuk jangan berisik, dan dia menarik gue lebih jauh dari pintu kamarnya.

Dia bilang, “Gue belum beres ngomong! Diem dulu ngapa?”

“Lo sendiri ngomongnya udah ngelantur!” seru gue enggak mau kalah.

“Ya daripada lo enggak tahu kebenarannya?” tanya dia bikin gue setuju dalam diam. “Nah, kemarin malam beda. Dia datang dengan wajah merah, udah ‘enggak tahan’ tapi logikanya ngapain coba dateng ke rumah gue? Kan gue parno, sampai enggak mau tidur sama dia! Hih!”

“Setelah gue kasih ‘privasi’, kemungkinan yang masuk akal adalah dia kayak gitu karena obat. Lo paham maksud gue? Soalnya enggak mungkin sampai kayak orang kesurupan gitu!”

“Gue sempet nanya sih kenapa dia enggak balik, terus dia malah jawab, ‘Gue enggak mau nyakitin, Mia. Udahlah, gue tidur.’ dan dia langsung teler~”

Gue mematung, mencerna baik-baik kalimat yang Baekhyun lontarkan. Gue sama dia saling tatap sebentar sampai akhirnya Baekhyun mengangkat kedua tangannya tanda enggak mau peduli.

“Yah, pokoknya gue enggak paham lah ya urusan rumah tangga kalian. Toh, gue masih bujang. Ini gue bilang sama lo biar ... apa, ya? Ya-- kali aja lo tahu siapa yang ‘jahil’ sama suami lo itu. Bukan berarti gue mau lo nuduh sembarang orang juga, Mia. Lo tetep harus berpikir positif.” Baekhyun langsung jalan lagi dan membukakan pintu kamarnya.

Prof. AstigmatismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang