Stand By Me - 5

8.4K 991 18
                                    

"Kau sudah menikah?" Kaget Naya saat Soji tiba-tiba saja kedatangan tamu seorang gadis kecil berusia 4 tahun.

Soji dengan cepat mengangguk, "kenapa kau jadi kaget begitu?"

Naya menggelengkan kepalanya pelan, "tidak, hanya saja usiamu masih terbilang cukup muda. Tapi kau sudah menikah sekarang."

"Muda katamu? Hei, aku ini seorang wanita yang sudah hampir berusia 30, kau bilang masih muda?" Kekeh Soji sembari memangku anaknya.

"Benarkah? Serius? Jadi selama ini aku tidak sopan denganmu? Haruskah aku memanggilmu... Soji Eonni saja?"

Soji menggelengkan kepalanya dengan cepat, "tidak perlu. Aku itu tipikal orang yang tak suka dipanggil Eonni. Aku tak mau terlihat lebih tua."

Naya terkekeh pelan saat mendengar jawaban tolakan dari Soji. Kemudian, ia segera mengedarkan pandangannya kesekeliling.

"Kenapa?" Tanya Soji heran.

"Apa semua staff yang bekerja disini memang sudah menikah?" Tanya Naya pelan.

"Ya. Mereka semua sudah menikah dan ada juga yang sudah memiliki anak sepertiku. Tapi sekarang, ada 2 orang yang belum menikah,"

"Siapa?" Tanya Naya penasaran.

"Tentu saja itu dirimu dan juga Krystal!" Tawa Soji lepas saat jawaban itu berhasil ia lontarkan. Bahkan anaknya pun juga ikut tertawa saat melihat ibunya tertawa. Padahal sang anak tak tahu apa yang ibunya bicarakan.

"Ah, benar!" Timpal Naya sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Soji berhenti tertawa saat ia mendengar sebuah deheman dari arah sampingnya. Krystal menyapa Soji dengan ramah sebelum akhirnya permisi untuk berbicara singkat dengan Naya.

Krystal membawa Naya ke sebuah lorong yang terbilang cukup sepi. Tak mungkin jika Krystal menyalurkan kesombongannya di depan banyak orang. Itu tidak baik untuk reputasinya.

Agensi ini berbeda dengan label perusahaannya. Maka itu, Krystal harus menunggu lebih lama jika ingin bertingah seperti saat ia bekerja di label perusahaannya.

Krystal memberikan Naya beberapa lembar kertas dengan kasar. Jika saja Naya tak cepat mengambil kertas itu, bisa dipastikan jika tumpukan kertas itu akan berhamburan di lantai.

Krystal memberikannya kertas itu dengan sebuah lemparan kasar.

"Itu beberapa tumpukan lembaran lagu yang sudah hampir jadi. Kau harus mengaransemnya ulang," suruh Krystal.

"Ini semua punyamu?" Tanya Naya tak percaya. Bagaimana bisa Krystal mengerjakan banyak lagu dalam kurun waktu beberapa jam?

"Kenapa? Meragukan kemampuanku?" Krystal balik bertanya.

"Aku hanya bertanya, ini kan baru beberapa jam dan kau sudah menyelesaikan banyak lagu beserta melodi-melodinya," jelas Naya dengan penuh kecurigaan.

Krystal memutar bola matanya malas, "mau itu punyaku atau bukan, segera selesaikan tugasmu! Aku bisa saja memulangkanmu ke Indonesia sekarang."

Naya menghembuskan nafasya dengan kasar dan menatap kepergian Krystal. Sampai kapan ia harus berada di bawah Krystal dan harga dirinya diinjak-injak?

🎵🎵🎵

3 hari berlalu, kini semua member BTS sudah balik ke Korea. Semuanya datang ke agensi dengan tangan kosong kecuali Jungkook. Pria itu masih saja menyeret koper hitam dengan wajah memberengut kesal.

Jika saja kopernya tidak tertukar, bisa dijamin sekarang ia tak akan kesusahan menyeret koper berat ini!

"Jung, ayo tersenyum! Kita akan berkenalan dengan produser baru!" Ungkap Hoseok sembari tersenyum lebar kearah Jungkook.

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang