Stand By Me - 18

7.9K 996 20
                                    

Pertanyaan Naya sukses membuat kedua tangan Krystal mengepal. Ia tak suka jika ditanyai alasan kenapa ia tak menyukai Naya. Krystal sangat membenci itu.

Dan sekarang, bukan orang lain yang menanyakan perihal hal itu, perihal kebencian itu. Hari ini, pertanyaan itu keluar dari mulut Naya sendiri.

"Haruskah aku memberitahumu alasan kenapa aku membencimu?" Tanya Krystal sembari menggertakkan giginya. Krystal marah, tapi Naya tak menyadarinya.

"Tentu saja! Manusia bertindak karena alasan!" Naya dan Krystal sama-sama emosi.

Kini, mereka berdua tidak tahu siapa yang menyulut api perkelahian terlebih dulu.

"Aku tidak akan mengatakan alasan kenapa aku tak menyukaimu," balas Krystal. Ia tak mau mengatakannya pada Naya, apapun yang terjadi, Naya tak boleh tahu. Jika Naya tahu, maka keluarganya otomatis akan hancur.

Saat Krystal hendak melangkah pergi meninggalkan Naya, tiba-tiba saja pergelangan tangannya dicekal oleh Naya, tak mau membiarkan Krystal pergi begitu saja tanpa memberikan jawaban dari pertanyaannya.

"Apa-apaan kau? Cepat lepaskan!" Krystal menarik-narik tangannya, berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Naya. Tapi kali ini, Naya tak ingin membiarkan Krystal pergi.

"Aku ingin mendengarkan penjelasanmu dulu, baru aku akan melepaskan tanganmu," Naya tak mau kalah, ia semakin mencengkram tangan Krystal dengan kuat.

Sudah cukup ia memendam semua rasa penasarannya. Sudah cukup ia tersiksa karena Krystal selalu membencinya. Ia tak menginginkan permintaan maaf dari Krystal, yang ia inginkan hanyalah sebuah penjelasan.

"Lepaksan--"

"Apa yang kalian berdua lakukan disini?"
Krystal berhenti memberontak, Naya berhenti menarik tangan Krystal. Suara pria itu bagaikan peluit wasit, membuat aksi tarik-tarikan tersebut berhenti.

"Kenapa kau disini? Seharusnya kau mengerjakan lagu di dalam studio," itu Jungkook-- pria bersuara seperti wasit. Pandangan pria itu tertuju pada tangan Naya yang tengah mencekal pergelangan tangan Krystal.

Merasa jika cengkraman itu sedikit mengendur, Krystal segera menarik paksa tangannya kemudian mengusapnya.

Baru kali ini Krystal diperlakukan seperti itu oleh Naya. Biasanya juga ia yang mengasari Naya.

"Aku hanya berjalan-jalan," Naya menjawab pertanyaan Jungkook, matanya melirik Krystal sekilas.

"Berjalan-jalan dengan membuat keributan? Suara kalian berdua mengacaukan sinkronisitas gerakan dance kami," Jungkook menang, Naya kalah. Kini, gadis itu hanya menunduk dan menatap sepatunya.

"Kembalilah ke dalam studioku, atau kusuruh kau gunakan ruang lain saja!" Suara Jungkook meninggi, membuat Naya jengkel dan sungguh tidak tahan lagi.

Dirinya bukan pembantu yang bisa diperintah seenaknya. Ini adalah kerjasama, Jungkook harus mengingat hal itu.

"Kau kira ideku akan mencair hanya dalam sekali duduk? Kau kira untuk menulis lirik yang indah tak butuh inspirasi? Kau kira aku tak lelah duduk hampir 7 jam di dalam studiomu yang bahkan tak berisi sama sekali?" Nafas Naya tersenggal, tak peduli lagi jika ia berbicara dengan nada tinggi pada Jungkook.

"Karena memang itu tugasmu! Kau sudah menyetujui semua persyaratan yang kuajukan, lalu apalagi yang mau kau protesi?" Jungkook tak kalah emosi.

Kini, giliran Krystal yang menatap 2 orang itu dengan pandangan bingung. Kenapa jadi Naya dan Jungkook yang berkelahi sekarang?

Krystal mengedipkan matanya, astaga.. mulut Naya memang sudah seperti petasan sekarang.

"Aku hanya bosan, itu saja," suara Naya melemah, terdengar sangat pelan sekarang.

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang