Stand By Me - 57

7.8K 918 13
                                    

I'm crazy for you, crazy for you

"Jung, yakin tidak mau makan? Kau sudah hampir seminggu tidak menyentuh makanan," Taehyung menawarkan sepiring nasi putih beserta lauk pauk yang menggoda selera. Namun, Jungkook malah menggelengkan kepalanya, tidak berniat untuk memasukkan satu sendok makanan pun ke dalam perutnya.

"Kau bisa sakit Jung! Kau bisa menyakiti dirimu sendiri," ungkap Taehyung, merasa miris dengan kondisi Jungkook saat ini.

"Hyung, bagaimana pun juga, aku sedang tidak nafsu makan. Sekeras apapun kau membujukku, jika aku tidak mau, itu sama saja percuma. Hyung hanya membuang tenaga saja," gumam Jungkook pelan. Bahkan, ia terlalu lemah untuk berbicara. Efek karena tidak makan, tubuhnya lemas.

Taehyung menyerah, sulit untuk membujuk orang keras kepala seperti Jungkook. Padahal, ia sangat khawatir dengan kesehatan Jungkook. Wajah dan bibir pria berotot itu sungguh pucat. Rasanya seperti melihat mayat hidup saja.

"Jung, mau kemana?" Tanya Taehyung saat ia melihat Jungkook yang sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Keluar, cari angin. Ruang latihan ini rasanya pengap," jawab Jungkook sekenanya. Pria itu ingin melihat indahnya langit sore di hari minggu.

- - -

"Eonni, belikan aku es-krim, oke?" Tuntut Hanna sambil menarik-narik jari tangan Naya dengan kuat. Matanya langsung berbinar saat ia melihat kedai es krim berbagai rasa di depan jalan sana.

"Hmm, Eonni akan mentraktirmu es-krim. Tapi kau harus janji pada Eonni, saat Eonni mengantri untuk membeli es-krimnya, kau harus diam di kursi tunggu dan jangan kemana-mana, oke?" Ingat Naya sembari mencolek hidung Hanna.

Sontak, Hanna mengangguk dengan semangat. Ia sunggu bahagia saat tahu jika Naya akan membelikannya es-krim.

Hari ini adalah ulang tahun pernikahannya Soji. Karena itu, Naya menawarkan diri untuk menjaga Hanna seharian dan memberikan Soji dan juga suaminya waktu untuk berdua. Lagipula, semenjak mereka mempunyai putri kecil yang hadir ditengah-tengah keharmonisan rumah tangga mereka, Soji dan suaminya jarang memiliki waktu romantis berdua.

Hanna itu rewel, mirip seperti ayahnya.

Naya menuntun Hanna ke arah kedai es-krim yang tengah ramai dikunjungi pengunjung. Kemudian, Naya memberi arahan agar Hanna duduk diam di kursi ini sembari menunggunya yang mengantri membeli es-krim.

Gadis kecil itu mengangguk dan mulai duduk di kursi, memperhatikan Naya yang mulai masuk ke dalam antrian. Ia tersenyum sembari celingak-celinguk memandangi orang-orang.

Saat ia tengah mengalihkan pandangannya kearah jendela luar, ia melihat sebuah balon indah berwarna pink. Itu warna kesukaannya! Gadis kecil itu bertepuk tangan gembira, kemudian turun dari kursi itu dengan perlahan. Ia mulai lari keluar dari kedai es-krim, melupakan wejangan Naya dan berlari menghampiri balon cantik tersebut.

10 menit, hanya 10 menit waktu yang Naya butuhkan untuk mengantri. Namun kenyataannya, Hanna sudah menghilang. Tidak ada lagi di tempat duduknya.

Sontak, Naya panik. Ia berlari keluar sembari mencari keberadaan Soji. Sesekali ia bertanya pada orang-orang yang lewat sembari mendeskripsikan ciri-ciri Hanna.

Tapi tetap saja, semua responden hanya menggelengkan kepala mereka saja. Tidak ada yang melihat keberadaan Hanna. Bagaimana jika gadis kecil itu tersesat? Ah, atau jangan-jangan ia diculik?

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang