Naya memerhatikan kamera hitam tersebut sambil senyum-senyum tak jelas. Kejujuran Jungkook berhasil membuatnya terbang sampai menembus langit ketujuh.
'Ini gila, aku merindukanmu'
Tapi tiba-tiba saja Naya mendengus pelan karena ia tak sempat membalas pelukan Jungkook. Naya malah sibuk untuk menenangkan hatinya yang berdebar keras, hatinya saat itu bagaikan didentumi oleh sesuatu.
"Ah, harusnya aku membalas pelukannya. Kapan lagi bisa seperti itu? Kadang, untuk menunggu sikap Jungkook yang seperti itu saja rasanya sama seperti menunggu ibu hamil lahiran," dengus Naya.
Suara arahan dari salah satu staff yang tugasnya memang mengorganisir membuat Naya segera melupakan masalah tak membalas pelukan itu sejenak. Gadis itu segera masuk ke dalam bus yang memang sudah disiapkan untuk staff. Hari ini, mereka akan melakukan syuting pertama Season Greeting.
Di dalam bus, Naya merasa tak enak. Pasalnya, ia duduk di sebelah Haera. Naya tebak, sebentar lagi wanita yang tengah sibuk dengan ponselnya kini pasti akan berbicara mengenai Jungkook dan juga Eunha. Lama-lama kesal juga, tapi Naya juga belum bisa jujur jika ia memiliki hubungan khusus dengan Jungkook.
"Lihat," Haera menepuk bahu Naya, membuat gadis bersurai hitam pekat tersebut langsung menoleh dengan cepat.
Haera menyodorkan layar ponselnya pada Naya. Ponsel tersebut menampilkan foto Eunha yang tengah berada di Bandara Gimpo, hendak berangkat menuju Jepang untuk mempromosikan album terbaru GFRIEND.
"Kau lihat, gelang yang dipakainya sama dengan gelang yang Jungkook pakai," Haera berkata sembari menggeser slide foto tersebut. Kini, layar ponsel tersebut menampakkan foto Jungkook yang terbaru.
Ya, benar-benar terbaru. Lebih tepatnya 2 minggu lalu saat Jimin mengambil Selca bersama dengan Jungkook dan menguploadnya di twitter.
Mata Naya tertuju pada gelang berwarna biru yang Jungkook kenakan. Mirip seperti gelang yang Eunha kenakan. Sangat mirip dan warnanya juga sama. Sama-sama berwarna biru.
Naya berusaha untuk berpikiran positif. Perusahaan bukan hanya memproduksi satu barang saja, yang dilabeli dengan tanda 'LIMITED EDITION', tak mungkin juga perusahaan hanya mengeluarkan satu barang dan hanya dibeli oleh Jungkook seorang. Pastilah, diseluruh belahan dunia ini, ada beberapa orang yang juga mengenakan gelang tersebut.
Itu hanya sebuah kebetulan.
"Eunha menyukai warna biru, sedangkan Jungkook tak menyukai warna biru. Tapi lihatlah, Jungkook sekarang jadi menyukai warna biru karena Eunha!" Haera mengatakannya dengan bersemangat.
Wah, benar-benar presiden shipper Eun-Kook. Naya hanya bisa berargumen di dalam hati.
Pandangan Haera tiba-tiba saja tertuju pada jari manis Luna. Sebuah cincin biru safir melingkar manis disana, membuat Haera merasa tertarik.
"Wah, cincinmu bagus. Dimana kau membelinya?" Tanya Haera tak kalah bersemangatnya.
"Ah, seseorang memberikannya padaku," jawab Naya sembari tersenyum. Tapi sejurus kemudian, Naya dapat menangkap perubahan raut wajah dari Haera.
"Laki-laki?" Tanya Haera lagi dan langsung mendapat anggukan dari Naya.
"Kakekku pernah bilang, jika seseorang memberikanmu sebuah cincin batu safir, itu tandanya dia tidak serius denganmu. Itu cerita turun temurun dari keluarga kami dan kami semua sampai saat ini mempercayainya," Haera mengatakannya dengan nada sedih, tak bermaksud mengatakan hal itu pada Naya.
"B-benarkah?" Tanya Naya dan Haera menanggapinya dengan anggukan pelan.
Naya mengalihkan pandangannya kearah jendela. Ia mulai mengusap cincin mahal tersebut dengan pandangan yang tak pernah lepas dari jalanan Barcelona.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Stand By Me [ JJK ]
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ Bagaimana jika dongeng dan dunia nyata itu berbeda? Jika di dalam dongeng Alice lah yang mengejar Tuan Kelinci, tapi di dunia nyata Tuan Kelinci lah yang mencari sosok Alice. Namun, apa yang terjadi jika Tuan Kelinci salah mengira? A...