"Mari berpacaran,"
Perkataan Jungkook sukses membuat Naya tertegun, tak percaya dengan pendengarannya.
"P-pacaran?" Ulang Naya, Jungkook merutuki sifat Naya yang terlalu lamban.
Pria itu mengangguk, membuat Naya terkejut setengah mati. Dan sesaat kemudian Naya segera melayangkan pandangan anehnya.
"Apa alasanmu ingin berpacaran denganku? Jung, berpacaran bukanlah sesuatu bahan bercandaan," ingat Naya.
Jungkook diam sejenak, "hanya ingin saja."
Naya tercengo, apa katanya? Hanya ingin? Apa itu benar-benar alasannya? Oh Tuhan, Naya sungguh frustasi mendengar perkataan Jungkook sekarang.
"Jung, aku tak suka jika diajak bercanda. Bagiku, pacaran bukanlah sesuatu bahan olokan," ungkap Naya. Tak terima jika Jungkook memacarinya hanya karena ingin saja.
"Kau bilang jika kau mencintaiku, benar kan? Yasudah, kita pacaran," kata Jungkook tak acuh. Tentu saja membuat Naya kesal.
"Itu hanya perkataan orang mabuk," tutur Naya sembari menyusul Jungkook yang sudah berjalan duluan.
"Ya, orang mabuk pasti selalu berkata jujur," timpal Jungkook dan membuat Naya gelagapan.
"Jung, orang mabuk itu jika berbicara pasti membual, jadi, jangan percaya dengan perkataanku--"
Jungkook menghentikan langkahnya, kemudian ia membalikkan tubuhnya lalu menatap Naya dengan lekat.
Sebenarnya Jungkook tidak marah, ia justru suka saat mendengar ocehan Naya. Tapi, di depan Naya, ia harus memasang wajah seramnya. Ya, walaupun tidak semenakutkan yang orang-orang bayangkan.
"Jadi, mau putus?" Jungkook melirik arloji hitamnya, "kita baru 5 menit pacaran."
Naya kaget dengan ucapan Jungkook, baru saja ia mau berucap, Jungkook sudah lebih dulu menarik tangan gadis itu, hendak mengambil kembali cincin yang tadi ia pasang di jari manis Naya.
"Iya, iya. Kita pacaran. Jangan ambil keputusan sendiri," rutuk Naya sembari menahan tangan Jungkook yang sudah meraih cincin pink tersebut.
Jungkook mengulum senyumannya, "Jadilah kekasih yang baik."
Sebenarnya, Jungkook ingin mengusap puncak kepala Naya. Tapi, niatnya tersebut ia urungkan. Dan setelah mengucapkan kalimat itu, Jungkook langsung pergi meninggalkan Naya.
Pria itu tersenyum, ada perasaan lega di hatinya. Setidaknya, status Naya adalah kekasihnya sekarang. Gadis itu juga pasti tahu apa yang harus ia lakukan. Gadis itu pasti juga mengerti jika dirinya tak harus berpelukan dengan pria lain di tempat umum.
Sementara itu Naya mengambil arah yang berlawanan dari Jungkook. Ia masih menatap cincin mirip hadiah chiki-chiki tersebut yang melekat dengan indah di jari manisnya.
Di satu sisi, Naya bahagia karena Jungkook dan dirinya sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Tapi, disisi lainnya, Naya juga kecewa. Kecewa karena alasan Jungkook berpacaran dengannya.
Jika begini, jika mereka pacaran tanpa rasa cinta, bukankah itu sama saja dengan cinta searah? Untuk apa pacaran jika tak didasari dengan kata keramat tersebut?
"Padahal, aku mendambakan kisah cinta yang romantis. Menyebalkan!" Gumam Naya pelan. Gadis itu kesal saat tahu fakta bahwa ia tak berani memutuskan hubungannya dengan Jungkook yang baru berjalan 5 menit.
🎵🎵🎵
"A-aku?" Tanya Naya sembari menunjuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Stand By Me [ JJK ]
Fiksi Penggemar[ COMPLETED ] ✔ Bagaimana jika dongeng dan dunia nyata itu berbeda? Jika di dalam dongeng Alice lah yang mengejar Tuan Kelinci, tapi di dunia nyata Tuan Kelinci lah yang mencari sosok Alice. Namun, apa yang terjadi jika Tuan Kelinci salah mengira? A...