Suasana hati Jungkook kian memburuk saat cairan hitam pekat itu mengotori sepatunya. Kini, ia tengah berada di ruang rapat berdua dengan Naya. Menyuruh semua member untuk keluar duluan, ia ingin bicara empat mata dengan Naya.
"Kau tahu kesalahan apa yang kau lakukan?" Tanya Jungkook sembari memutar kursinya menghadap Naya.
"Mengotori sepatumu," jawab Naya dengan perasaan bersalah. Disaat seperti ini, memang dirinya yang harus disalahkan.
"Lalu?" Tanya Jungkook. Pria itu masih ingat betul wajah Naya saat pertama kali mereka bertemu. Tentu saja, kejadian tak mengenakkan di tangga 3 hari lalu.
Dunia memang sempit, itu yang Jungkook pikirkan sekarang.
"Hanya.. itu. Kau bisa melepas sepatumu dan aku akan membersihkannya," kata Naya. Ia tak ingat dengan kejadian di tangga 3 hari lalu. Pikirannya hanya tertuju pada kesalahannya hari ini, mengotori sepatu Jungkook.
Jungkook tertohok, bagaimana bisa gadis itu tak ingat kejadian 3 hari yang lalu di tangga? Gadis ini benar-benar lupa atau hanya pura-pura lupa?
"Hanya itu katamu?" Kesal Jungkook. Sedangkan Naya hanya menatap Jungkook dengan tatapan bingung.
Memang hanya itu kan?
"3 hari lalu kau menabrakku hingga kakiku terkilir sedikit dan koper kita tertukar!" Ungkap Jungkook dan sukses membuat mata Naya membulat sempurna. Astaga, ia lupa dengan kejadian itu.
"Astaga, aku lupa soal itu. Maafkan aku, maaf," kata Naya dengan penyesalan yang cukup dalam. Ia benar-benar tak ingat dengan kejadian 3 hari yang lalu itu.
Jungkook berdecak pelan dan kembali memutar bola matanya dengan malas.
"Dimana koperku?" Tanya Jungkook. Malas jika harus membahas nya lagi.
"Ah, itu dirumahku," jawab Naya pelan, mirip seperti sebuah gumaman kecil.
"Dirumahmu? Bagaimana bisa kau tak membawa koperku?" Keluh Jungkook sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Aku tak tahu jika kau pulang hari ini," jawab Naya. Ia mana tahu jadwalnya BTS. kapan mereka akan pergi ke luar kota, dan kapan mereka akan pulang ke Korea lagi. Naya bukanlah manager mereka.
"Bawa koperku besok. Aku ingin koperku kembali besok pagi!" Kata Jungkook sembari memberikan Naya koper hitam yang tadi ia bawa. Ya, itu koper Naya.
Jungkook menyesal karena dia sudah mau susah-susah menyeret koper hitam itu dan membawanya kesini. Sedangkan gadis di depannya ini? Bahkan tak ingat dengan kopernya.
Harusnya Jungkook buang saja kopernya atau tinggalkan saja itu di Okinawa.
Jungkook tak mau berlama-lama dengan gadis lambat seperti Naya, kemudian ia segera keluar ruang rapat,meninggalkan Naya sendiri disana.
Naya menghela nafasnya pelan. Siapa yang menyangka Jungkook itu orangnya seperti ini? Mudah marah karena hal-hal kecil. Bahkan, untuk bilang jika dirinya adalah ARMY saja sulit bagi Naya sekarang.
Lagipula, Naya tak bisa menyalahkan Jungkook. Dirinya adalah akar kemarahan Jungkook saat ini. Karena kecerobohannya, ia membuat suasana hati Jungkook hancur.
Naya segera menghapus beban pikirannya dan kemudian mengeluarkan beberapa lembar tissue dari kantongnya. Masih ada sisa-sisa kopi yang berceceran di lantai. Ia harus membersihkannya karena ini adalah kesalahannya.
Jika setiap hari selalu seperti ini, haruskah ia kembali ke Indonesia saja?
🎵🎵🎵

KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Stand By Me [ JJK ]
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ Bagaimana jika dongeng dan dunia nyata itu berbeda? Jika di dalam dongeng Alice lah yang mengejar Tuan Kelinci, tapi di dunia nyata Tuan Kelinci lah yang mencari sosok Alice. Namun, apa yang terjadi jika Tuan Kelinci salah mengira? A...