Stand By Me - Last but not over

12.4K 1K 35
                                    

Naya meregangkan kedua tangannya saat ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Setelah pulang dari Korea, beberapa bulan kemudian, Krystal juga pulang. Wanita itu pulang sebulan lebih cepat ke Indonesia sebelum masa pertukaran berakhir. Soal itu Naya tak mau ikut campur.

Dan sekarang sudah... 3 tahun. Ya, 3 tahun ia tidak bertemu dengan Jungkook. Tapi, mereka masih sering bertukar pesan ataupun menelpon satu sama lain.

Rindu? Sudah pasti. Mereka berdua sudah pasti saling merindu. 3 tahun tidak saling melihat dan bermanja-manja. Tapi, jika belum diizinkan untuk bertemu, mereka bisa apa?

Dan oh ya! Jisung menepati janjinya. 2 hari yang lalu, Naya datang ke konser Stray Kids yang dilangsungkan di ICE. Beruntung bagi Naya bisa langsung melepas rindu dengan Jisung di Backstage. Naya juga membawa oleh-oleh makanan untuk semua member Stray Kids. Tak lupa untuk memberikan selamat karena Stray Kids mampu bersaing di industri musik dan menjadi sebesar sekarang.

"Nay, belum mau pulang? Udah jam 7 malem," sanggah Ve, wanita itu sudah membereskan barang-barangnya, berniat untuk pulang.

"Sebentar lagi. Mau istirahat dulu. Eh, tumben kamu udah mau pulang?" Tanya Naya. Ya pantas Naya heran, biasanya Ve selalu pulang diatas jam 8 malam-- pekerjaannya sudah selesai, tapi Ve memutuskan untuk menikmati fasilitas kantor; Wifi contohnya.

"Hehehe, mau kencan sama yang baru," kata Ve diiringi dengan cengiran.

Naya tertawa pelan. Ve baru saja putus dengan kekasih pelitnya, dan sekarang sudah cepat sekali mencari yang baru.

"Aku pulang ya Nay!" Pamit Ve. Naya mengangguk, menyerukan agar Ve berhati-hati di jalan.

Tak berapa lama setelah itu, Naya ikut membereskan barang-barangnya. Ia juga hendak pulang dan mengistirahatkan tubuhnya.

Naya sering sekali membaca berita-berita fi Internet. Entah kenapa, sekarang ini ramai sekali berita tentang para penjahat seksual, ataupun orang-orang cabul berkeliaraan. Berita tersebut kadang membuat Naya jadi parno sendiri.

Naya menghentikan langkahnya saat seseorang berpakaian serba hitam muncul di tiba-tiba di depannya, menghadang jalannya. Sungguh, saat ini Naya benar-benar takut setengah mati. Jika orang tak jelas di depannya ini macam-macam, maka ia tak segan-segan akan memukul orang itu dengan tas nya.

"Permisi, Anda menghalangi jalan saya," bahkan Naya sudah berbicara seperti itu, tidak ada niatan orang tersebut untuk menyingkir. Membuat Naya makin takut dan akhirnya memilih untuk memutar tubuhnya-- balik ke dalam kantor saja.

Tapi sebuah suara berhasil membuat Naya menghentikan langkah super cepatnya, "Baru 3 tahun dan kau sudah melupakanku?"

Bukan Bahasa Indonesia, tapi Bahasa Korea. Dan Naya sungguh mengenal suara berat nan lembut tersebut. Tentu saja, Naya langsung membalikkan badannya, memperhatikan pria itu yang tengah melepas masker dan juga topinya.

Jeon Jungkook, seperti janjinya, ia akan kembali. Kembali untuk menemui pujaan hatinya, melepas kerinduannya dan menjemput cintanya.

Jungkook meregangkan tangannya, "Tak merindukanku, huh? Atau jangan-jangan tak mau memelukku?"

Naya tersenyum, kemudian dengan cepat ia berlari kearah Jungkook. Memeluk pria yang sangat ia rindukan, melepaskan kerinduan yang sangat menyiksa.

"Aku merindukanmu, Jung. Merindukanmu," gumam Naya, memeluk Jungkook dengan erat. Jungkook pun membalas pelukan Naya, "Aku juga merindukanmu, manis. Sangat merindukanmu sampai-sampai hatiku tidak bisa tenang."

Naya menatap Jungkook disela-sela pelukannya. Walaupun cahaya lampu terlihat temaram, tapi Naya bisa melihat wajah Jungkook dengan jelas. Efek kekuatan cinta atau mungkin kerinduan, entahlah, Naya tak mau ambil pusing.

"Aku merindukanmu, merindukanmu, dan sungguh merindukanmu," kata Naya, menelisik mata Jungkook dalam.

"Aku juga merindukanmu, merindukanmu sampai-sampai aku tidak fokus latihan. Kau sungguh berpengaruh dalam hidupku," balas Jungkook.

Hingga kini, mereka berdua memilih untuk diam. Menikmati waktu untuk menatap mata pasangan masing-masing.

Jungkook memberanikan diri untuk mengangkat tubuh Naya, kemudian memulai sebuah ciuman yang penuh dengan kerinduan. Sebuah ciuman hangat yang lembut, yang di dalamnya terdapat sebuah rasa cinta dan kerinduan yang membuncah.

Sudah lama Jungkook ingin melakukan poss ciuman gentle seperti ini. Bahkan sebelum ia mengenal dan jatuh hati pada Naya. Dan Jungkook bahagia karena ia bisa melakukannya dengan Naya.

Melihat kebelakang, bagaimana cara mereka bertemu dan bagaimana hari-hari yang dilewati hingga akhirnya mereka saling sepakat untuk mempertemukan hati, Jungkook sadar. Sadar jika pertemuan pertama tak bisa menentukan segalanya.

Kau mungkin tak menyukainya saat bertemu karena memang tidak ada yang spesial. Tapi, cinta hadir karena kau terbiasa dengannya. Cinta hadir karena pertemuanmu dengannya setiap hari. Cinta hadir karena hatimu perlahan terbuka dan mau menerima dirinya apa adanya.

Jatuh cinta tak bisa di prediksi. Kadang, jika sudah bertemu dengan seseorang yang tepat, kau akan melupakan standar tipe idealmu. Dan yah.. kenyataannya, walaupun manusia sudah menentukan tipe idealnya tinggi-tinggi, kebanyakan dari mereka bahkan memilih menjalin hubungan dengan seseorang yang jauh dari tipe idealnya. Itulah cinta, bisa hadir kapanpun dan dimanapun.



Seperti akhir sebuah dongeng, Alice dan Tuan kelinci dipertemukan kembali.


[ End ]

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang