Jungkook sedikit frustasi dengan lagu barunya. Bukan, bukan lagu untuk album baru BTS. Untuk masalah album baru, semuanya sudah selesai, tinggal tunggu tanggal perilisan dan juga syuting MV.
Tapi, yang Jungkook bingungkan adalah lagu untuk Mixtape nya. Masih ada 1 track lagi yang harus ia kerjakan, tapi saat sudah mencapai pertengahan, tiba-tiba saja otaknya buntu. Ia kehilangan ide.
Jungkook keluar dari kedai kopi sembari menghela nafas pelan. Masker dan topi cukup menutupi identitasnya. Hari ini, ia menolak tawaran Jimin untuk jalan-jalan bersama.
Jimin itu hobi jalan-jalan.
Tapi baru kali ini ia menolak ajakan hyung tercintanya itu. Ia tak bisa menikmati jalan-jalan sorenya bersama dengan Jimin jika otaknya masih dipenuhi dengan masalah Mixtape nya.
Jadi, mau tak mau Jimin memaksa Taehyung untuk ikut jalan-jalan dengannya. Awalnya Taehyung menolak dan menyuruh Jimin untuk membujuk Jungkook agar mau jalan-jalan dengannya, tapi setelah Jimin mengiming-imingi Taehyung dengan Burger King, pria itu langsung melompat dari sofa dan bergegas berganti pakaian.
Burger King adalah makanan kesukaan Taehyung. Jika kalian diiming-imingi dengan sesuatu yang kalian sukai, pastilah kalian tidak akan menolak.
Jungkook memandang kopi yang ia genggam. Namjoon benar-benar mengubah pemikirannya. Sekarang, ia benar-benar menuruti semua perkataan Namjoon; mulailah mencintai hal-hal yang tak kau sukai.
Gerakan tangan Jungkook terhenti saat pandangannya menangkap sesuatu yang membuat dadanya berdegup kencang.
Ia mengucek matanya, berkali-kali membesarkan pupil matanya. Benar, ia tidak salah! Itu, gadis bermasker!
Jungkook berlari dengan cepat, berusaha mengejar langkah si gadis yang memakai masker tadi. Jungkook hafal betul dengan manik matanya, sungguh ia berani bersumpah jika ia mengenal manik mata itu.
Jungkook merutuki keadaan sore hari ini. Kenapa sore hari ini begitu ramai? Berkali-kali tubuhnya menabrak tubuh seseorang, tentu saja ia harus meminta maaf.
Dan akhirnya, Jungkook tak melihat punggung gadis itu lagi. Sosoknya hilang bagaikan ditelan bumi. Jungkook mengedarkan pandangannya kesekeliling, siapa tahu ia berhasil menemukan gadis itu lagi. Namun nihil, tak ada gadis itu lagi. Semua itu bagaikan sebuah halusinasi di sore hari untuk seorang Jeon Jungkook.
"Apa dia sedang di Korea sekarang?" Jungkook bergumam sendirian, masih berusaha untuk yakin jika tadi bukanlah sebuah halusinasi.
Jungkook mendengus kesal, "Ah, aku tidak tahu. Kepalaku pusing memikirkannya. Mixtape dan gadis bermasker itu, benar-benar membuat kepalaku nyeri."
Jungkook berjalan kembali sembari meringis pelan dan memijit halus pelipisnya. Tak berniat untuk mencari inspirasi lagu lagi. Kini, Jungkook memutuskan untuk kembali ke dorm saja.
🎵🎵🎵
"Aigoo, seharusnya kau tak perlu repot-repot membawakan makanan ini untuk anakku," ungkap Soji sembari menepuk halus pundak Naya, tersenyum penuh arti.
"Ey, ini tidak ada apa-apanya. Aku hanya bisa memberikan ayam bumbu ini untuknya sebagai hadiah ulang tahun," Naya merendahkan dirinya. Baginya, hadiah ayam tak seberapa dengan hadiah mahal lainnya.
Soji berdecak pelan, paling sebal jika Naya malah merendahkan dirinya sendiri, "mau apapun itu hadiahnya, aku sungguh berterima kasih. Kita harus menghargai setiap pemberian orang, tak peduli bentuk dan harganya. Tak mungkin juga besok ada orang baik hati yang mau memberikan sesuatu pada kita dengan percuma."
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Stand By Me [ JJK ]
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ Bagaimana jika dongeng dan dunia nyata itu berbeda? Jika di dalam dongeng Alice lah yang mengejar Tuan Kelinci, tapi di dunia nyata Tuan Kelinci lah yang mencari sosok Alice. Namun, apa yang terjadi jika Tuan Kelinci salah mengira? A...