Wrong?

18.1K 1.1K 34
                                    

Jungkook memakai dasinya sambil menatap Lisa yang masih terbaring di tempat tidur. Ia tidak tega membangunkan istrinya itu karena semalam, Lisa susah tidur. Jungkook keluar dan mendapati Jeong Yeon bersama dengan staf bersih-bersih, Jihyo dan Haneul.

"Tolong katakan padanya aku berangkat. Suruh dia beristirahat dan jangan melakukan aktivitas yang berat. Pastikan makan siang dengan tepat. Jeong Yeon, kalau bisa buatkan menu yang berkuah untuknya." Ucap Jungkook pada ketiga pelayannya itu.

"baik, tuan." Jawab ketiganya hampir serempak. Setelah itu Jungkook pergi ke kantor.

.
.
.
.
.
.

Lisa mengerjapkan matanya pelan dan melirik jam dinding. Jam sudah menunjukkan angka 11. "Astaga Jungkook-ah!" Lisa menoleh. Sebelahnya kosong. Jungkook pasti sudah berangkat. Tadinya Jungkook tidak ingin bekerja hari ini, tetapi karena ada urusan mendadak, dia pun memutuskan untuk pergi. Lisa menghela napas. Untunglah perutnya pagi ini tidak sesakit kemarin. Rasanya juga sudah lebih enteng. Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, kemudian ke dapur.

"nona, silahkan makan. Saya sudah menyiapkan sarapan untuk nona." Jeong Yeon tersenyum.

"terima kasih, apakah Jungkook sarapan dulu tadi?" Lisa menarik kursi.

"ah, ti.. Tidak nona, tuan terburu-buru karena dia juga agak telat pergi ke kantornya."

"begitu?"

Jeong Yeon mengangguk. Lisa pun menghabiskan sarapannya. Setelah itu mengambil ponselnya untuk menelepon Jungkook.

"yeoboseo? Lisa-ya. Kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu?" Serbu Jungkook cepat.

"aku sudah membaik. Yak Jungkook-ah apakah kau sudah sarapan? Kau belum sempat sarapan kan dirumah?"

"syukurlah kalau begitu keadaanmu. Tenang saja, Mina sudah membelikan sarapan untukku."

"jangan sampai meninggalkan sarapan, Jungkook-ah. Kau kan harus bekerja seharian."

"nee... Lalisa... Oiya. Kau jangan terlalu lelah, ya? Tetap beristirahat. Kau harus makan tepat waktu. Lebih baik kau jangan minum yang dingin-dingin. Arasseo?"

"Arasseo, tuan Jeon."

Jungkook tertawa kecil diseberang telepon. "baiklah, aku ingin lanjutkan pekerjaanku dulu. Kalau ada apa-apa langsung lapor padaku."

"baiklah.."

"sampai jumpa."

Lisa mematikan teleponnya.

.
.
.
.
.
.
.

Jungkook membuka map berisi kertas-kertasnya. Namun, ia tidak terlalu fokus. Ada sesuatu yang dipikirkannya soal Lisa yang mual-mual kemarin. Apa iya? Batinnya.

"ekhm. Mina. Biasanya tanda-tanda kehamilan seperti apa ya?" Tanya Jungkook pada Mina, asistennya yang sedang membantu Jungkook membereskan file-nya.

"mwo? Kehamilan? Hm... Mual-mual, lalu.. Tidak datang bulan." Mina menatap Jungkook bingung. "memangnya kenapa? Apa.. Nona Lisa mengalami itu?"

Jungkook menarik napasnya. "entahlah. Aku tidak yakin."

"coba tuan periksakan saja! Siapa tahu memang benar, kan?"

Jungkook manggut-manggut. "Aku akan mengajaknya sepulang dari kantor."

*****

"Lisa-ya, aku pulang!" Jungkook meletakkan tas laptopnya di sofa. Lisa keluar dari kamar dan langsung memeluk Jungkook. Jungkook membalas pelukan Lisa. Lalu ia ingat dengan perkataan Mina tadi siang. "Bagaimana keadaanmu Lisa-ya? Bagaimana kalau kita ke dokter saja sekarang?"

PROTECT - liskook -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang