Usia Seungwoon sudah memasuki 6 bulan saat ini. Jungkook dan Lisa semakin senang bermain dengan putra kecilnya. "Jungkook. Jeongyeon bilang ada yang mau menemuimu." Panggil Lisa.
Jungkook yang sedang asyik bermain dengan Seungwoon langsung menoleh pada Lisa. "Hm? Siapa?"
"Molla."
Jungkook segera memindahkan Seungwoon. "Nanti ya, appa akan kembali lagi!" Setelah mengusap kepala anaknya, ia segera berjalan keluar kamar.
"Yak! Kau mau keluar dengan celana pendek seperti itu?! Ganti celanamu dulu!" Seru Lisa yang langsung menahan tubuh Jungkook.
"Lisa-ya.. merepotkan sekali. Hanya dirumah ini."
"Ya, memang dirumah. Tapi bagaimana kalau tamu yang datang itu tamu penting? Memalukan! Cepat ganti celanamu!"
"Ah... arasseo, Seungwoon eomma.." Jungkook melengos dan segera mengganti celananya. Jungkook berjalan memasuki lift untuk menghampiri tamunya. Ketika ia keluar dari lift, sudah duduk seorang perempuan yang menunggunya. Jungkook pun berjalan mendatanginya.
"Permisi, maaf ad—" Belum Jungkook melanjutkan ucapannya, wajahnya berubah seketika. "Nayeon...?"
"Ah, oppa!
Jungkook mengernyit. Perempuan yang bernama Nayeon itu tersenyum lebar sambil menyelipkan rambut panjangnya dibelakang telinga. Tampilannya sangat feminin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oppa apa kabar? Sepertinya... oppa selalu baik-baik saja. Oppa terlihat semakin..... tampan!" Nayeon tertawa kecil.
"Ada perlu apa?" Tanya Jungkook dingin.
"Ah.. sebenarnya.. aku hanya ingin tahu keadaanmu."
"Untuk apa?"
"Tidak untuk apa-apa.. sudah lama kita tidak bertemu semenjak kejadian itu... jadi... sepertinya aku merindukanmu!"
Jungkook terdiam. Masih dengan tatapannya yang dingin.
"Oppa kenapa berdiri? Duduklah disebelahku, kemari!" Nayeon menarik tangan Jungkook.
"Maaf, tapi.. kalau memang tidak ada yang penting lebih baik pulanglah. Aku ada banyak pekerjaan yang lebih penting." Jungkook membalikkan badannya.
"Tunggu oppa! Memangnya.. oppa tidak rindu padaku?!"
Jungkook menyipitkan matanya. "Tentu tidak."
Nayeon mendengus. Menunjukkan ekspresi kecewa di wajahnya yang cantik. "Apa oppa lupa padaku?"
"Tidak."
"Lalu? Kenapa oppa bersikap seperti itu? Kau dulu pernah bahagia denganku! Kau sendiri yang mengatakannya."
"Itu sudah lama sekali. Aku juga sudah melupakannya. Lagipula sekarang.... aku sudah mempunyai anak dan istri yang lebih aku cintai."
"Apa?!" Pekik Nayeon terkejut. "Is..tri?! Dan anak? Kau tidak berbohong padaku oppa?"
