Lisa baru pulang belanja bahan makanan untuk memasak. Jeong Yeon bilang, bahan makanan mereka sudah habis dan tidak ada yang bisa untuk dimasak. Jadilah tadi ia pergi ke supermarket sendirian.
"Jeong Yeon bisa bantu aku memasukkan bahannya ke kulkas?" Pinta Lisa sambil meletakkan kantung besar belanjaannya diatas meja.
"Tentu saja."
Baru saja Lisa selesai meletakkan telur, tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing seperti saat ia di Jeju.
"Nona kenapa?" Tanya Jeong Yeon yang langsung sadar ketika melihat wajah tidak enak dari Lisa.
"Kepalaku agak.. pusing? Tapi tidak apa-apa, kita lanjutkan saja."
"Tunggu Nona. Nona istirahat saja biar aku yang selesaikan semuanya."
"Ah, ini hanya pusing biasa."
Jeong Yeon menggeleng. "Daripada Nona pingsan, lebih baik istirahat saja. Ini pasti karena Nona belum makan. Aku akan membuat teh hangat dan segera membuat makanan."
"Terima kasih Jeong Yeon-ah."
"Tidak apa-apa, sekarang Nona kembali ke kamar saja."
Lisa menurut. Setelah mengambil teh yang sudah dibuatkan Jeong Yeon, ia kembali ke kamar. Ia pikir setelah merebahkan badannya di tempat tidur dan minum teh, ia sedikit membaik. Tapi kenapa semakin aneh? Bahkan perutnya juga ikut-ikutan bergejolak aneh.
"Aku pasti masuk angin." Gumam Lisa. Mengingat kemarin ia dan Jungkook 'bermain' di kamar mandi karena Jungkook yang memaksa ingin masuk bersama Lisa. Tuan Jeon itu memang suka memaksa. Lisa buru-buru berlari ke kamar mandi ketika perutnya mulai terasa mual. Wajahnya sudah berkeringat sekarang. Lisa tidak ingin menelepon Jungkook karena takut mengganggu pekerjaan suaminya. Jungkook bilang, akhir-akhir ini pekerjaannya sangat banyak dan baru kemarin ia pulang sangat larut. Lisa tidak mau kalau sampai Jungkook mengkhawatirkannya disana. Lisa keluar kamar dan mendapati Jeong Yeon sudah menyiapkan makanan hangat untuknya.
"Nona makanlah, supaya perutmu terisi."
Lisa mengangguk lemah. Daritadi rasa ingin muntah itu membuat tubuhnya terasa lemas.
"Apa mau ku panggilkan dokter, Nona?"
"Tidak usah, Jeong Yeon. Aku tidak apa-apa. Lagipula ini hanya mual biasa,"
"Yang benar? Katakan padaku kalau Nona sudah merasa sangat tidak enak, ya?"
Lisa mengangguk. Baru saja ia akan menyuapkan makanan kedalam mulutnya, perutnya kembali seperti terkocok. Dengan cepat, Lisa berlari ke kamar mandi di ruang TV. Jeong Yeon terkejut. Terdengar suara Lisa yang sepertinya sedang mengeluarkan isi perutnya. Jeong Yeon mengernyit sebentar, kemudian sesuatu terbesit dibenaknya. "Apa..?"
Sudah 3 menit Lisa di kamar mandi. Sudah berkali-kali juga ia bolak-balik kamar mandi. Kalau begini, Lisa tidak bisa melakukan apa-apa selain duduk, atau tiduran. Menunggu rasa mual itu datang. Lisa memijat keningnya dan melirik jam. Jungkook baru pulang sekitar 6 jam lagi. Itu kalau tidak lembur. Kalau lembur masih lama lagi Jungkook sampai rumah.
Tok! Tok!
"Nona!"
Lisa tersentak. "Buka saja, tidak aku kunci."
Wajah Jeong Yeon menyembul dari balik pintu.
"Ada apa?"
"Ini, ada teh.." Jeong Yeon membawa senampan teh dan meletakkannya disebelah Lisa.
"Ah terima kasih.." lisa tersenyum.
Jeong Yeon menatap Lisa ragu. Namun sesaat kemudian ia bicara sambil memainkan tangannya. Lisa yang sadar dengan tingkah aneh Jeong Yeon bertanya. "Kau kenapa? Ada yang mau dibicarakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECT - liskook -
Fanfiction"aku sangat mencintainya maka dari itu aku ingin melindunginya." JK -JEON FAMILY LIFE- 🔞🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️