08

657 63 0
                                    

Saat Yuu dan Mika sedang beristirahat di kamarnya, mereka mengalami sebuah mimpi yang aneh dan membuat mereka penasaran. Namun, saat mereka ingin mengetahui apa yang terjadi mereka terbangun karena cahaya mentari yang masuk dari jendela kamar mereka.

"Hoaam.. Eh? Udah pagi?" gumam Yuu

Saat Yuu melihat ke jendela, ia terkejut ketika melihat Ferid berada disana.

"Eh? Papa?! Apa yang papa lakukan disini?!" tanya Yuu kaget
"Ah, karena kau dan Mika belum keluar dari kamar sejak tadi, jadi papa dan mama menyusul ke kamar kalian" jawab Ferid
"Hee?! Kok tiba-tiba?" tanya Yuu tidak percaya
"Ada sesuatu yang harus ayah sampaikan" jawab Ferid
"Ha?" tanya Yuu kebingungan

Ferid pun mengatakan apa yang ia ingin katakan kepada Yuu dan membuatnya terkejut.

Beberapa jam kemudian, Yuu dan Mika sudah berada di sekolah. Ekspresi yang ditampilkan mereka masih seperti biasanya namun ada sesuatu yang menjanggal di pikiran mereka.

"Oi, Yuu, Mika! Jika kalian lambat, kalian akan tertinggal lho! Cepatlah!" teriak Isogai
"Apa mereka baik-baik saja?" bisik Nagisa
"Entahlah, namun sepertinya mereka tidak baik-baik saja" balas Karma
"Ya mereka memang tidak baik" ucap seorang lelaki berambut hitam
"Heeee?! Yato! Kau kembali ke sekolah juga akhirnya" ucap Isogai
"Ya begitupula denganku, Isogai-kun" ucap lelaki yang agak pendek dari lelaki itu
"Yukine! Hissashiburi!" ucap Karma
"Apa maksud kalian mereka tidak baik-baik saja?" tanya seseorang tiba-tiba
"KAZUMA!" teriak Kagami
"Liat saja nanti" ucap Karma

Mereka melihat kedua anak itu tidak fokus atau lebih seperti kebingungan. Koro-sensei yang menyadari hal itu pun mencoba mencari solusi untuk mereka.

Beberapa jam kemudian perjalanan dimulai. Mereka menelusuri jalan dan hutan untuk mencari petunjuk keberadaan sang Raja dan sang Panglima.

"Kita sudah berjalan sejauh ini dan belum ada petunjuk satu pun" keluh Kagami
"Jangan terus mengeluh seperti itu, Kagami-kun. Ntar kau mudah jatuh lho" ucap Kuroko tiba-tiba dengan wajah datarnya
"Huwaa?! Sejak kapan?!" teriak Kagami
"Sejak tadi aku disini, Kagami-kun" ucap Kuroko
"Hawa tipismu itu terlalu tipis ya, Kuroko-kun" ucap Nagisa
"Ya, begitulah" ucap Kuroko

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka dengan keheningan. Saat mereka sampai di tengah hutan, mereka diserang oleh beberapa pasukan yang entah datangnya darimana.

"Wah, lihatlah. Ada anak-anak akademi disini" ucap salah seorang dari mereka
"Siapa kalian?!" tanya Kazuma
"Ara ra, kami tidak punya waktu untuk memperkenalkan diri. Maaf saja, tapi kalian harus berhenti disini" jawab pria yang disebelah mereka
"Ma ma, Shogo. Perkenalan sedikit kepada mereka tak apa kan?" tanya orang itu
"Haa?! Apa yang kau katakan Makoto?!" tanya Shogo
"Yang kumaksudkan sama seperti yang ku katakan tadi" jawab Makoto
"Ma..koto.." gumam Yuu

Mendengar Yuu bergumam, Mika merasa ada yang tidak beres. Ia memiliki perasaan buruk tentang hal ini begitu pula dengan murid lainnya.

'Apa yang sedang dilakukan orang itu disini?' batin Kazuma
"Mungkin ini akan sedikit berbahaya" gumam Mika pelan namun masih bisa didengar oleh teman-temannya.
"Aku tidak tau apakah akan menjadi berbahaya atau tidaknya. Tapi aku tidak mau kalah darimu!" ucap Kagami
"Kagami... Kau ini.." ucap Isogai
"Untuk kali ini mungkin aku setuju denganmu, Kagami-kun" ucap Kuroko
"Di tempat ini, Kalian berdua yang akan kalah!" ucap Akashi sambil mensejajarkan posisinya dengan Kagami dan Kuroko

Setelah mendengar perkataan ketiga orang itu, Kazuma beserta yang lainnya hanya menatap mereka datar karena terlalu percaya diri. Sementara kedua orang itu dan pasukannya hanya tertawa terbahak-bahak.

"Haha... Haa Memangnya kalian siapa? Berani berbicara seperti itu? Disini sudah jelas siapa yang akan menang dan kalah bukan?! Kalian kalah jumlah! Kalian tidak akan bisa mengalahkan kami! Tapi kami akan mengalahkan kalian dengan mudah!" ucap Makoto percaya diri
"Aku tidak tau apa akan menjadi mudah atau tidak. Tapi kalian terlalu meremehkan kami" ucap Kagami
"Huh! Jangan sombong dulu kalian para bocah! Kami itu lebih kuat daripada kalian! Lihat dan saksikan sendiri kekuatan kami!" teriak Shogo

Mereka berdua pun mengeluarkan kekuatan mereka dan membuat satu per satu tanaman di hutan itu hangus terbakar. Akashi dan teman-temannya hanya berdecih kesal melihat hal itu.

"Hahahah, inilah kekuatan kami sesungguhnya, Bagaimana? Apa kalian sudah menyerah?! Para bocah?!!" teriak Shogo "Melihat ekspresinya, sepertinya mereka sudah menyerah! Ne, Makoto!" sambungnya
"Haha, ya sepertinya begitu" ucap Makoto

Namun tiba-tiba saja, raut wajah Kagami dan Akashi berubah dari yang asalnya datar menjadi menyeringai licik seakan terjadi sesuatu sehingga membuat Makoto curiga.

"Kenapa... Kalian tersenyum seperti itu?" tanya Makoto
"Sebelumnya kami minta maaf karena sudah tersenyum. Tapi sebelum kalian menyatakan kemenangan... PERHATIKAN DULU SEKITAR KALIAN LALU MENYIMPULKAN!" teriak Akashi
"Ap-apa maksud kalian?! Kami sudah menang! Kami sudah menunjukkan kepada kalian kekuatan kami! Kami bisa saja membunuh kalian dalam satu serangan!" ucap Shogo
"Ah, kalian ini banyak berbicara sehingga melupakan sesuatu. Ja, ayo kita selesaikan disini!" teriak Akashi

Akashi dan Kagami menyerang Makoto dan Shogo dengan cepat. Yang menerima serangan bertempo cepat itu hanya bisa menghindarinya. Mereka tidak menduga akan mendapat serangan bertempo cepat seperti itu.

"Hei kalian para prajurit! Kenapa kalian diam saja melihat kami diserang?! Cepat kepung mereka!" perintah Shogo yang pandangannya masih terfokus pada Kagami
"Walaupun mereka mau membantu, mereka tidak bisa" ucap Kagami

Seketika pertarungan mereka berhenti. Makoto dan Shogo mengambil nafas dan mencerna perkataan Kagami dengan seksama begitu pula dengan rombongan murid akademi.

"Apa maksudmu Kagami? Kenapa prajurit mereka tidak bisa membantu?! Mereka masih berdiri disana kan! Lihatlah!" ucap Kazuma kebingungan bercampur panik
"Mungkin mereka masih berdiri, tapi.." ucap Kagami
"Tapi apa?!" tanya Makoto dan Shogo panik
"Tapi Nyawa mereka sudah tiada! Yang berdiri disana tinggallah raga mereka" ucap Akashi
"Bohong! Mereka masih hidup! Pasti kalian bohong!" ucap Shogo mulai panik
"Perkataanku adalah mutlak. Jika aku mengatakan kalian akan kalah maka kalian akan kalah. Jika aku mengatakan mereka pergi maka mereka telah pergi. Siapapun yang tidak mempercayai perkataanku akan menyesali segala perbuatannya! Ketahuilah tempat kalian, Hanamiya Makoto! Haizaki Shogo!" ucap Akashi sambil menunjukkan matanya pada mereka berdua
"Ma-mata.. Mata itu?!" lirih Shogo
"Walaupun kau bisa mengetahui masa depan, tapi kalian tidak bisa membunuh kami!" ucap Makoto
"Kami tidak perlu mengotori tangan kami dengan darah kalian.. Itu karena.." ucap Akashi disambut seringaian dari Kagami
"KAMI MEMPUNYAI SANG BAYANGAN BERSAMA KAMI!" teriak Akashi dan Kagami berbarengan
"Aaaaaaaakkkhhhhhhhh!!" teriak Shogo dan Makoto berbarengan
"Kerja bagus, Tetsuya!" ucap Akashi
"Aku tidak percaya kau akan melakukannya lagi" ucap Kagami
"Kau... Sejak kapan?!" ucap Makoto sambil menahan rasa sakitnya
"Kalau kau ingin tau, aku sudah bergerak sejak tadi kalian mengoceh tentang kekuatan kalian" ucap Kuroko datar
"KAPAN?!" teriak Isogai
"Kami tidak melihatmu!" teriak Nagisa
"Kau bercanda ya, Kuroko?" tanya Kazuma
"Maaf, tapi aku tidak bercanda. Aku memang sudah bergerak sejak saat itu" jawab Kuroko
"Tapi kalian malah sombong dan tidak memperhatikan apapun, sungguh disayangkan" ucap Kagami
"Sepertinya kalian belum mengenal kami dengan baik. Kalau begitu, kami akan perkenalkan diri kami pada kalian!" ucap Akashi kepada seluruh orang yang ada di tempat kejadian itu.

Tbc

-------------------------------------------------------------

Yoo minna~
Kembali lagi bersama author yang jarang update ini :'
Apa kabar kalian? Baik-baik saja kah?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)
See you!~

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang