34

228 18 8
                                        

Yuu berjalan kedepan dengan pandangan matanya yang begitu tajam. Muzan yang melihat pandangan mata Yuu merasa terkejut karena merasakan aura membunuh yang sangat kuat. Namun, ia lebih memilih untuk terdiam seakan tak terjadi apa-apa.

"ara-ara, datang lagi seekor semut kemari" ucap Muzan mencoba memancing amarah Yuu

"kau bicara padaku, atau dirimu sendiri?" balas Yuu yang seketika membuat Muzan yang mendengarnya kesal

'berani sekali dia!' batin Muzan

'untuk saat ini aku harus bisa mengendalikan emosiku untuk mengeluarkannya disaat yang tepat' batin Yuu

"tadi kau ingin melukai Mika kan?" tanya Yuu

"kalau iya kenapa?" balas Muzan "akan kubuat kau mengalami hal yang sama" sambungnya

"kalau begitu kau akan mendapat balasannya" ucap Yuu dengan pandangan matanya yang tajam menatap Muzan

"Yuu-chan!" panggil Mika

"daijoubu, kali ini aku akan mengendalikannya. Jangan khawatir" ucap Yuu yang seakan mengerti apa yang dipikirkan Mika

"bersiaplah, Yuuichiro!" ucap Muzan yang sudah mulai kesal karena menunggu

"aku sudah siap dari tadi kok" jawab Yuu santai

Pertarungan pun kembali terjadi. Muzan bertarung dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya namun, ia tidak bisa menyentuh atau melukai Yuu setiap kali ia menyerang karena Yuu selalu menghindar dengan kecepatan yang sama. Muzan yang melihat hal itu pun merasa kesal.

"tch, teme!" ucap Muzan

"doushitanda? Cuma segini kemampuanmu? Zannen na... padahal aku berharap pertarungannya lebih seru" ucap Yuu

"mada da! Akan kutunjukkan kekuatanku yang sebenarnya pada kalian berdua!" ucap Muzan yang sudah sangat marah

Tiba-tiba saja langit disekitar mereka tertutupi oleh awan hitam. Lalu diatas mereka sudah terdapat gumpalan berbentuk seperti bola yang warnaya nampak seperti gumpalan darah. Yuu yang melihat hal tersebut merasa terkejut dan mulai keluar keringat dingin bukan karena merasa takut, tapi karena tekanan yang berada disekelilingnya. Mika yang melihat hal itu juga terkejut.

"ini..." ucap Mika sambil menatap gumpalan itu

"ada apa Mika?" tanya Yuu

"ini merupakan salah satu teknik Ishikawa. Aku tak menyangka ia akan melatih anak buahnya untuk menggunakan teknik ini. Kiotsukete,Yuu chan" jawab Mika

"baiklah sekarang aku ingin lihat sampai mana kau akan terus bertahan" ucap Muzan

Pertarungan pun kembali terjadi. Sementara itu, di hutan sebelah barat, terdapat 8 sosok yang sedang memetik bunga wisteria.

"berapa banyak yang harus kita petik?" tanya seorang laki-laki berambut merah dengan mata berwarna hijau

"kata Yuu tadi sebanyak-banyaknya kan" jawab seorang anak laki-laki berambut kuning

"ne, Len. Apa menurutmu Yuu bisa menahan mereka sampai kita datang?" tanya seorang gadis berambut cokelat dengan mengenakan syal berwarn merah muda

"percayakan saja semua padanya" jawab Len

"tapi bagaimana jika kita terlambat nanti?" tanya seorang lelaki berambut hitam

"apa Yuu baik-baik saja disana ya?" ucap seorang berambut kuning dengan mata birunya

"sudah kubilang percaya saja padanya" ucap Len "Hiyori, Kino, Kou. Kalian tahu sendiri kekuatannya kan?" sambungnya

"yah, dia memang sangat kuat. Meski terkadang sering terbawa emosi dan susah mengendalikan diri. Tapi tetap saja ia memikirkan rencana yang tepat untuk kita semua" ucap lelaki berambut merah

"kau benar, Ayato" jawab Len

"kalau begitu, kita harus melakukan semua seperti rencana ya!" ucap seorang gadis berambut hijau dengan semangat

"kau benar, Miku" jawab Len

[Flasback]

Yuu berjalan dengan tempo yang sangat cepat diikuti oleh Ayato, Kino, Len dan lainnya. Ia menjelaskan rencana apa yang ia miliki kepada mereka sambil berjalan menuju tempat Mika.

"kau yakin akan semua ini? Jika kau mengeluarkan itu dan tidak bisa kau kendalikan nanti akan jadi pedang bermata dua bagimu" ucap Len

"tapi untuk mengalahkan Muzan, hanya itu yang bisa kugunakan untuk mengalahkannya" jawab Yuu

"apa tidak ada hal yang bisa membuat Muzan tak berkutik selain kau harus menggunakan itu? Anggap saja ini rencana kedua jika rencanamu gagal" ucap Miku

"ada sih, tapi aku butuh bantuan kalian" ucap Yuu

"apapun itu jika demi keselamatan kalian akan kami lakukan" ucap Hiyori

"kalau begitu, dengarkan aku" ucap Yuu sambil menghentikan langkahnya

"ada apa?" tanya Ayato

"Aku dan Mika sudah meneliti hutan ini sebelumnya. Oleh karena itu kami mengetahui selak beluk hutan ini" ucap Yuu "tepat dibagian barat hutan ini, terdapat pohon bunga wisteria yang sangat lebat. Aku ingin meminta pada kalian tolong petikan bunga wisteria itu sebanyak-banyaknya. Lalu kalian extract kemudian extractnya kalian bawa kepadaku. Dengan begitu Muzan akan bisa dilumpuhkan untuk sementara. Kalian punya wadah suntik kan?" sambungnya

"aku membawanya" ucap Kou

"bagus, nanti masukkan extract bunganya kedalam wadah suntik itu" ucap Yuu

"baik" jawab semua yang mendengarkan rencana Yuu

"kalau begitu, semoga berhasil" ucap Yuu

[Flashback end]

Mereka pun masih melanjutkan memetik bunga wisteria itu.

"ne, Len. Sepertinya ini sudah cukup" ucap Kou

"ja, mari kita mulai extract bunganya" jawab Len

Mereka pun mulai bekerja sama mengextract bunga wisteria itu. Kecuali satu orang yaitu seorang peremuan berambut kuning yang wajahnya hampir sama dengan Len.

"Rin, ayo bantu sini" panggil Len

"aku melakukan hal itu? Tidak mau dan tidak akan pernah" ucap Rin

"kau masih saja egois ya, Rin" ucap Miku "kalau terus seperti ini kejadian waktu itu bisa terulang" sambungnya

"Rin, kau memimpin kerajaan baru kan?" tanya Ayato "jika kau ingin masyarakat menghormatimu, kau harus merubah sikapmu" sambungnya

"Mungkin sekarang Len ada disisimu, tapi bagaimana kalau nanti ia tidak ada?" tanya Kaito

Rin terdiam. Ia memikirkan apa yang dikatakan teman-temannya. Ia juga mengingat kejadian 2 tahun yang lalu. Ia pun mulai menyadari semuanya dan mulai berjalan kearah teman-temannya untuk membantu membuat ramuan itu.

Sementara itu di hutan sebelah timur Giyu dan pasukannya masih berjalan menuju tempat Mika dan Yuu berada.

"Ne ne, Inosuke, Tanjiro. Apa masih jauh?" tanya Zenitsu

"sedikit lagi, tolong bertahanlah sebentar lagi" jawab Tanjiro

Mereka pun melangkah sedikit lagi dan berhenti tepat dipinggir tempat Yuu dan Muzan bertarung. Giyu dan kelompoknya yang melihat itu hanya bisa terdiam.

Sementara itu, Yuu saat ini sudah mulai kelelahan dan kewalahan menghadapi Muzan. Mika yang melihat hal itu pun mulai menyadari sesuatu. Muzan yang melihat hal itu hanya menyeringai dan benar saja serangannya mengenai Yuu yang sedikit tidak fokus ke pertarungan.

"YUU CHAN!" teriak Mika yang langsung menghampiri Yuu

"daijoubu, ini hanya luka kecil" ucap Yuu "tapi ini aneh, aku tak bisa mengeluarkan itu" sambungnya

"Yuu.. bisakah kau serahkan sisa pertarungan ini padaku?" tanya Mika

"eh?" ucap Yuu menatap kebingungan ke arah Mika

"Mulai dari sini, aku yang ambil alih. Terima kasih sudah memberiku jeda untuk istirahat. Kini aku sudah pulih. Dan akan ku akhiri pertarungan ini" ucap Mika dengan tatapan yang sangat tajam

Yuu pun menyeringai dengan penuh makna "lakukan sesukamu, Mika" jawab Yuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang