06

821 82 2
                                    

Di dalam mansion, Yuu tidak bisa meninggalkan Mika yang sedang tertidur sendirian karena takut para iblis itu akan datang kembali.

"Yuu, sudah waktunya makan malam. Ayo kita ke ruang makan!" ajak Kazuma
"Tidak, aku tidak akan meninggalkannya sendirian! Bagaimana kalau nanti jika aku pergi lalu Mika terbangun dan ia tidak melihat aku disini. Dan dia mengira kita sudah pulang dari mansionmu lalu dia pergi pulang sendirian. Bagaimana jika dia pulang sendirian dan bertemu iblis itu lagi?! Lalu bagaimana jika dia nanti diculik?! Lalu.." tolak Yuu yang masih khawatir
"Kau itu khawatirnya berlebihan" ucap Yato di belakang Kazuma
"Itu benar, Yuu kau tidak perlu khawatir. Kami semua disini dan kami tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh Mika tanpa persetujuanmu dan persetujuan kami!" timpal Yukine
"Tapi tetap saja...." ucap Yuu yang kemudian melirik ke arah Mika

Sementara itu, Krull merasa khawatir ketika Yuu dan Mika belum pulang dari sekolah. Ia pun merasa kalau terjadi sesuatu dengan kedua anaknya itu.

"Ada apa Krull? Kok kamu dari tadi wajahnya gitu terus?" tanya Ferid
"Aku khawatir,Ferid. Kedua anak itu belum pulang juga padahal sekolah sudah usai dari tadi. Aku takut terjadi sesuatu dengan mereka" jawab Krull
"Kau jangan khawatir seperti itu. Aku yakin mereka akan baik-baik saja" ucap Ferid mencoba menenangkan Krull
"Tapi tetap saja, mereka itu masih anak-anak. Bagaimana jika nanti ia diserang iblis habis-habisan dan kita tidak akan bisa melihatnya lagi?!" ucap Krull yang masih khawatir
"Kau ini terlalu khawatir ya, hahahah" ucap Ferid
"Apa yang kau maksudkan dengan tawamu itu,hah?! Apa ada yang lucu disini?!" protes Krull
"Bukan begitu maksudku.. Tapi yah, walaupun mereka diserang mereka tidak akan meninggalkan kita begitu cepat. Jadi kau tidak perlu khawatir begini" ucap Ferid sambil mengelus kepala Krull
"Yah... Sepertinya memang harus begitu" ucap Krull
"Sudah ku bilang kan? Yasudah, ayo kita tunggu mereka di ruang makan!" ajak Ferid

Krull hanya mengangguk. Mereka pun menunggu Yuu dan Mika kembali di ruang makan.

Sementara itu di mansion Kazuma, Mika belum terbangun dari tidurnya. Yato yang melihat raut wajah Mika saat tidur merasa kesal. Yukine dan Kazuma yang melihat reaksi Yato hanya bisa menghela nafasnya. Sementara Yuu tidak mengalihkan pandangannya dari Mika sedikitpun.

"Sampai kapan kau mau disini Yuu?" tanya Yato yang mulai kesal
"Sampai Mika terbangun" jawab Yuu santai
"Apa kau tau kapan dia bangun?" tanya Yukine
"Tidak" jawab Yuu dengan raut wajah sedih
"Sudahlah, jangan sedih Yuu. Bagaimana kalau setelah Mika bangun nanti kita ubah rencana kita" ucap Kazuma
"Ubah rencana?" tanya Yato
"Begini, kami asalnya mau mengadakan kegiatan berkuda. Tapi saat di perjalanan terjadilah serangan itu. Jadi aku berniat mengubah rencana awal kami" jelas Kazuma
"Jadi?" tanya Yuu
"Kita akan main basket!" jawab Kazuma
"Heeeeeee?!!!!" teriak Yukine dan Yato berbarengan
"Kenapa?" tanya Kazuma
"Kalian mau main basket sebagai pengganti kegiatan berkuda?" tanya Yukine
"Iya, kalau di pikirkan dengan resikonya aku lebih memilih basket dibandingkan berkuda" jawab Kazuma
"Bagaimana menurutmu, Yuu?" tanya Yato
"Aku hanya mengikuti perkataan Mika" jawab Yuu
"Basket... Ya.." gumam seseorang
"He..." ucap Yukine yang melirik ke arah Mika dan melihatnya terbangun
"Heeeeeeee?!!!!!" teriak Yukine keras karena kaget

Mika terbangun dari tidurnya karena keributan yang terjadi di sekitarnya. Yuu yang melihat Mika terbangun pun langsung memeluknya dan menangis.

"Hee.. Kau ini kenapa? Yuu?!!" tanya Mika kebingungan
"Syukurlah... Syukurlah kau bangun Mika" jawab Yuu yang masih mengeluarkan air matanya
"Kau ini baka atau bagaimana? Ya jelas aku bangun! Aku kan belum meninggal baka Yuu!!" ucap Mika
"Ya kan bisa aja, kau di serang lagi terus terluka tanpa darah gitu" ucap Yuu
"Kau ini memang baka Yuu yaa?! Mana ada hal yang seperti itu terjadi?!! Aku hanya kelelahan dan mencari tempat tidur yang pas tadi diluar!" ucap Mika
"Kalau mau tidur bilang Baka! Jangan langsung tidur aja di tanah!!" ucap Kazuma sambil menendang Mika
"Aaaaa... Gomennn!!!!!!" teriak Mika
"Mikaaaaa!!" teriak Yuu
"Kejamnya kau Kazuma" lirih Mika sambil mengusap-usap pinggulnya
"Sudahlah Mika, kau bisa main basket kan?" tanya Yukine
"Ya, aku bisa" jawab Mika
"Bagus, kalau gitu kita hanya perlu mencari dua pemain lagi" ucap Yuu
"Lalu kami?" tanya Yato
"Kalian jadi lawan latihan kami lah" jawab Yuu
"Heeee?! Itu berarti kita cari anggota sendiri?!" tanya Yukine
"Ya" jawab Kazuma singkat
"Terus siapa dua anggota lainnya?" tanya Yato
"Hmm... Siapa ya? Mika punya saran?" tanya Kazuma
"Hm... Kuroko dan Akashi mungkin" jawab Mika
"Kau yakin? Bagaimana kalau mereka menolak?" tanya Yuu
"Tidak ada salahnya mencoba" jawab Mika

Yuu dan Kazuma pun memikirkan saran dari Mika tentang dua anggota lain tim mereka. Sedangkan Yukine dan Yato sibuk memikirkan siapa lagi anggota mereka.

Tbc

-------------------------------------------------------------

Yoo minna..
Maafkan author ini yang baru up Ffnya :' (kuotanya abis :')
Maafkan kalau banyak typo dan cerita chapter ini ga jelas ya :'
Jangan lupa vote & commentnya ya~
See ya next week~

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang