14

424 45 0
                                    

"Aku tidak akan kalah, Kuroko!"
.
.
.
.

Pertarungan dilanjutkan. Kali ini Aomine, Kuroko, dan Kagami ikut menyerang Mayuzumi. Sementara Midorima, Murasakibara, Momoi dan Akashi memperhatikan jalannya pertarungan di depan mereka.

Pertarungan semakin sengit. Baik itu pertarungan Nijimura dengan Mika-Yuu atau Mayuzumi dengan Levi-Eren yang diperkuat oleh tim Kuroko. Tidak ada yang mau mengalah baik itu dari pihak mereka maupun pihak akademi.

Koro-sensei menjadi cemas melihat pertarungan yang tak kunjung usai sementara hari sudah semakin gelap. Sementara Isogai yang sedari tadi memperhatikan sekitar melihat bayangan-bayangan bergerak disekitar mereka.

"Sepertinya mereka berdua membawa pasukan" gumam Isogai yang bisa terdengar oleh Koro-sensei
"Pasukan?" Tanya Koro-sensei yang mulai kebingungan dengan yang terjadi
"Ya, sepertinya mereka sudah merencanakan untuk membawa mereka berdua dari awal" jelas Isogai yang memang pintar membaca situasi.

Keluarga Isogai memang terkenal dengan kepintaran mereka membaca situasi sehingga tak heran jika Isogai mampu membaca keadaan yang dialami mereka saat ini.

"Kalau begitu, kita harus melakukan sesuatu" ucap Akashi sembari mendatangi tempat Isogai berada.

Perpindahan posisi keberadaan Akashi saat ini membuat perhatian murid akademi teralihkan kepadanya dibandingkan pertarungan yang terjadi.

"Kalau begitu apa rencanamu, Akashi?" Midorima kali ini mengangkat suaranya. Ia juga menyadari kalau situasi yang mereka hadapi akan sangat sulit dari biasanya.

Akashi menghela nafas sejenak. Ia pun meminta semuanya berkumpul dan membuat lingkaran terkecuali yang sedang berperang tentunya. Ia segera mengatakan seluruh rencana yang ada di kepalanya dengan resiko gagal rendah dan tingkat kemenangan tinggi.

Para pasukan Nijimura dan Mayuzumi yang melihatnya hanya kebingungan karena tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Hei, apa yang mereka bicarakan?" Salah seorang dari mereka bertanya dengan sedikit pelannya agar tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka.
"Aku pun tidak tahu tapi sepertinya mereka hanya berjaga-jaga dan membagi tim untuk penyerangan terhadap kapten Nijimura dan wakil kapten Mayuzumi. Iya kan, Itona?" Ucap pemuda disebelahnya
"Itu benar, Aku ingin melihat bagaimana kakakku melindungi murid-muridnya" Itona berucap sambil memperhatikan kakaknya yang berada di tengah murid-muridnya.

Keadaan hening seperti semula menimpa sekitar mereka. Tidak ada suara. Keadaan yang sangat sunyi bahkan murid akademi sudah selesai berkumpul dan kembali ke posisi mereka seperti semula.

Pertarungan masih terjadi. Kali ini bukan seperti Mayuzumi yang membuat lawan kewalahan, melainkan Nijimura yang kewalahan karena serangan kombinasi Yuu dan Mika. Kekuatan mereka tidak seperti biasanya. Kekuatan Mika dan Yuu seperti sedang melonjak-lonjak. Mayuzumi yang melihat hal itu segera memberikan isyarat kepada pasukannya yang berada jauh dari mereka untuk membantu Nijimura.

Pasukan yang menerima isyarat itu segera bergerak. Sebagian besar dari mereka bergerak mendekat sementara para pemimpin pasukan itu tengah bersiap membidik Mika dan Yuu dari jarak yang agak jauh.

Anak panah pun melesat kencang menuju tempat Mika dan Yuu namun dengan sigap Mika dan Yuu segera menghindar dari hujan panah yang diterima mereka. Para pasukan yang sudah bergerak ke depan pun segera masuk ke medan pertempuran.

Namun, Akashi dan kawan-kawan akademi bergerak cepat. Mereka sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dan segera menghalangi pasukan musuh.

"Kau, setan merah! Jangan halangi kami!"teriak salah seorang dari pasukan itu
"Jangan kau mengatakan hal itu kepada Aka-chin!" Murasakibara sangat kesal mendengar teriakan itu.

Ia segera maju dan menghalangi pasukan itu agar tidak berhadapan dengan Akashi. Akashi yang merasa bahwa Murasakibara tidak akan bertahan lama menghadapi seluruh pasukan itu segera memberikan perintah kepada murid akademi.


"Karma, Nagisa, Isogai, kalian bantu mereka!" Akashi memberi perintah dengan persiapan matang
"Hm? Aku sebenarnya nggak mau diperintah oleh sepupu cebol sepertimu. Tapi jika ini demi kita semua mau bagaimana lagi? Ayo Nagisa,Isogai!" Ajak Karma

Karma segera ikut membantu Murasakibara melawan pasukan-pasukan itu. Pertarungan semakin sengit, langit pun sudah hampir gelap namun pertarungan itu belum usai.

"Seandainya ada orang yang membantu kita maka ini akan sedikit lebih mudah" ucap Isogai
"Iya seandainya saja" ucap Sugino

Hari sudah gelap, pertarungan di tempat itu masih berlangsung. Tidak ada satu pun kelompok yang menyerah baik itu dari pihak Mayuzumi dan Nijimura ataupun dari pihak Mika dan Yuu. Pertarungan masih belum menunjukan siapa pemenangnya.

Berjam-jam telah berlalu. Pertarungan dadakan itu masih belum selesai. Levi dan Eren sudah mulai kelelahan begitu pula dengan Mayuzumi. Para murid Akademi dan pasukan Mayuzumi dan Nijimura juga sudah terlihat sangat kelelahan.

"Apa harus kita panggil mereka?" Eren bertanya pada Levi
"Sepertinya" Levi menjawab dengan nafas terengah-engah.
Dirinya sudah kehabisan banyak tenaga untuk melawan makhluk bersurai kelabu di depannya saat ini.
"Tanpa dipanggil pun kami sudah disini, Levi, Eren!" Teriak seseorang di belakang mereka

Spontan mereka berbalik untuk melihat siapa yang datang mengatakan semua itu. Dilihatnya 8 orang makhluk di hadapan mereka sekarang. Yang satu memakai topi bertanduk kucing, yang satu memegang tongkat baseball, yang satu membawa laptop. Sementara kelima orang lainnya mengenakan pita merah di lengannya.

"Maaf membuat kalian menunggu! Bantuan telah tiba, tidak ada yang perlu kalian khawatirkan sekarang" lelaki yang memakai topi dengan tanduk kucing pun mengeluarkan suaranya
"Bossun, jangan mengatakan hal bodoh seperti itu" gadis berambut pirang disebelahnya protes dengan apa yang dilakukan lelaki bertopi tanduk kucing itu
"Fujisaki! Jangan membuatku malu sebagai kembaranmu dengan mengatakan hal bodoh seperti itu!"tukas seorang yang rupanya sedikit mirip dengan lelaki bertopi itu
"Berisik kalian, Onizuka dan Tsubaki! Apa kalian tidak mengerti tentang apa yang kukatakan barusan, hah?!" teriak Fujisaki tidak terima
"Dibandingkan dengan itu ada hal lain yang harus kita selesaikan, Bossun." Seorang lelaki berkacamata berucap melalui komputernya.
Tidak ada seorang pun yang pernah mendengar suara aslinya kecuali orang tuanya sendiri.
"Ah, kau benar switch! Kalau begitu, ayo kita selesaikan pertarungan ini sekarang!" Teriak Fujisaki

Tbc

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang