22

413 35 1
                                    

"KAMILAH YANG AKAN MENANG!"
.
.
.
.

Teriakkan Mika dan Yuu membuat para generasi keajaiban tersenyum serta semangat para murid akademi neningkat. Sementara ketiga orang dihadapan mereka masih menatap remeh kepada mereka.

"Akan kami buktikan seberapa naifnya perkataan kalian itu" ucap Kurokuma

Tim Kurokuma tak mau kalah, mereka kembali menyerang bertubi-tubi sementara murid akademi yang lain melakukan rencana mereka. Pertarungan berlangsung sengit kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah sama sekali.

'kalau begini terus, kekuatan kami akan sangat terkuras' batin Midorima

'bagaimana ini? apa yang harus kami lakukan' batin kazuma

"hahahaha, bagaimana? apa kalian sudah menyerah sekarang?"ucap Ayato

"tenaga dan kekuatan kalian pasti sudah banyak terkuras. Kami sudah mengamankan kemenangan kami"ucap Kino

"tinggal satu atau dua serangan lagi dan kalian akan tamat"ucap Kurokuma

Kurokuma dan pasukannya berjalan maju sementara Mika dan generasi keajaiban berjalan mundur. Mereka menjaga jarak dengan Kurokuma dan kawan-kawannya bukan karena takut melainkan untuk melakukan sesuatu.

"kenapa kalian menjaga jarak? kemarilah agar kami bisa menyiksa kalian lebih dari ini" ucap Kino

"kau terlalu baik dengan mereka, Kino" ucap Ayato

"kau benar! aku terlalu baik sampai-sampai aku ingin menghabisi mereka sekarang!"ucap Kino

Mika dan generasi keajaiban sudah terpojok. Jarak mereka dengan Kurokuma dan pasukannya pun semakin menipis. Mika berpikir keras agar bisa lolos dari situasi mereka saat ini. Tapi waktunya untuk berpikir sangatlah tipis.

'bagaimana ini?! Mika kau harus berpikir dengan cepat cara agar bisa keluar dari situasi ini. Tapi bagaimana? sial! ini bukan waktunya berpikir! Mereka sudah semakin dekat! seandainya ada sedikit celah' pikir Mika

Tiba-tiba saja sepucuk anak panah yang tidak diketahui asalnya menancap di perut Kurokuma. Kedua pihak yang terlibat peperangan menatap tak percaya dengan pemandangan yang terpapar di depan mereka. Kurokuma tampak kesakitan karena anak panah yang telah menancap di perutnya sulit untuk dicabut.

"Tuan Kuro!" teriak Kino dan Ayato

"anak panah itu..."ucap Kazuma

"berasal darimana?"ucap Kagami

Angin bertiup lebih kencang dari biasanya. Ada kekuatan lain yang lebih besar berada disekitar mereka. Mika yang merasakan kehadiran kekuatan itu pertama kali memasang seringaian pada wajahnya.

"kenapa kau menyeringai seperti itu?! Apa ada yang menarik bagimu disini?!"tanya Kino

"tentu saja, kenapa tidak? melihat kalian seperti ini rasanya sudah cukup untuk membuktikan kemenangan kami" jawab Mika
"Teme...!" ucap Ayato dengan Geramnya

Angin berhenti berhembus kencang. Kini dihadapan mereka sudah berdiri seorang laki-laki. Senjata yang berada di tangannya sudah jelas menunjukkan bahwa dialah yang melesatkan anak panah ke perut Kino.

"Kau?! Siapa kau?! Berani sekali kau melukai tuan Kurokuma!" Teriak Kino
"Shin..taro.." ucap Yuu
"Maaf aku terlambat, tadi aku ada sedikit urusan kecil di Mansion" ucap Shintaro
"Ah, jangan dipikirkan. Ngomong-ngomong kau datang sendiri?" Tanya Akashi
"Tentu saja..." ucap Shintaro menghentikan kalimatnya sejenak "Aku tidak akan datang sendirian untuk menyelamatkan Tuanku, bukan?" Sambungnya

Seringaian muncul di wajah Akashi dan Generasi keajaiban yang lain. Sementara Yuu dan Mika hanya bisa tersenyum seperti biasanya.

"Apa maksudnya ini?!" ucap Ayato
"Kau akan tahu nanti. Sekarang terimalah hukuman kalian karena telah berani melukai Tuan Mika beberapa hari lalu" ucap Shintaro

Semua yang berada di tempat itu terkejut. Bagaimana tidak? Pasalnya yang mengetahui kejadian beberapa hari lalu itu hanya murid akademi beserta Generasi keajaiban dan dengan Yato, Yukine. Sementara Shintaro telah pergi ke mansionnya sejak mereka telah selesai membereskan kelengkapan untuk pencarian ini.

"Bagaimana kau bisa..." ucap Kagami
"Bagaimana aku bisa tahu? Begitukah maksudmu, Kagami-kun?" tanya Shintaro

Mereka mengangguk. Tentu saja mereka penasaran kenapa Shintaro mengetahui tentang perang yang menimpa Mika.

"Asal kalian tahu, aku punya mata-mata" ucap Shintaro dengan tenangnya
"Apa maksudmu, nanodayo?"tanya Midorima
"Arara, Midorima-kun. Kau belum tahu maksudku? Padahal kau merupakan salah satu orang jenius yang aku kenal" jawab Shintaro
"Langsung saja ke intinya, Kisaragi-san" ucap Kuroko
"Baiklah. Ayano, Ene, Kuroha keluarlah. Mari kita bermain dengan mereka bertiga yang telah menghalangi jalan dan melukai tuan Mika" ucap Shintaro

Tiba-tiba saja, angin bertiup kencang. Daun-daun menari di udara. Tak berapa lama setelah itu muncullah tiga sosok yang dikenal oleh para murid Akademi namun tidak dikenal oleh ketiga musuh di depan mereka.

"Arara,Shintaro-kun. Kau terlalu cepat memanggil kami" ucap Ayano
"Ayano benar! Harusnya kau bermain kata lebih lama lagi" ucap Ene
"Sepertinya aku setuju dengan mereka" Kuroha

Ketiga musuhnya hanya bisa membelalakkan mata melihat munculnya ketiga orang misterius yang tidak diketahui berasal darimana.

"Apa-apaan ini?!" teriak Kino
"Bukankah sudah jelas? Kami ingin kalian membayar" ucap Shintaro
"Aku tahu ini mungkin terlalu cepat bagi kalian tapi, Ene, Kuroha kalian berdua harus mempersiapkan diri kalian. Mulai dari sini, adalah pertarungan kita!" ucap Ayano

Tbc

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang